Inspirasi Pagi Bareng Pak Nugroho Kupas Tuntas Pernikahan, Siap Ga Siap Harus Siap!

Inspirasi Pagi Bareng Pak Nugroho

Dalam sesi Inspirasi Pagi Rumah Mesin kali ini, Direktur Rumah Mesin, Bapak Nugroho J Susanto, S.T, M.M atau yang akrab disapa Pak Nug, membahas tema menarik seputar pernikahan dengan tagline โ€œSiap Ga Siap, Harus Siap.โ€

Menurut Pak Nug, tidak ada orang yang benar-benar siap 100% saat memutuskan menikah. Namun, kesiapan itu akan terasah seiring berjalannya waktu.

โ€œDalam keputusan besar, kita baru tahu setelah kita jalani, begitu juga dengan pernikahan,โ€ ujar Pak Nug dalam sesi tersebut.

Lebih lanjut, ia juga membagikan pengalaman pribadinya yang menikah dalam kondisi keuangan minus. Namun, setelah menikah, pintu rezeki justru terbuka lebih luas. โ€œMenikah juga salah satu cara membuka pintu rezeki,โ€ tambahnya.

Kisah Nyata Perjalanan Menuju Pernikahan | Inspirasi Pagi

Dalam sesi ini, Pak Nug mengundang dua narasumber, yakni Mas Asih dan Mbak Santi, yang berbagi kisah perjalanan mereka dalam menemukan pasangan hidup.

Mas Asih, Menentukan Waktu yang Tepat

Suasana Sesi Inspirasi Pagi Rumah Mesin
Suasana Sesi Inspirasi Pagi Rumah Mesin

Mas Asih awalnya menargetkan menikah di usia 25 tahun. Namun, ia merasa belum cukup ilmu saat itu, meskipun beberapa teman sudah menawarkan untuk mencarikan pasangan.

โ€œAkhirnya saya umur 27 baru mulai cari ilmu tentang hak suami dan istri, hingga pada masa saya sampai deadline di usia 29, saya dapat teman yang menawarkan.โ€

Proses taarufnya berjalan lancar, dan ia diminta untuk nadzar melihat calon istrinya saat tengah Ramadan. Saat itu, ia justru lebih banyak berbincang dengan ibu dari calon istrinya. Untuk meyakinkan hati, ia pun melaksanakan sholat istikharah.

โ€œSaat itu saya belum siap 100%, mungkin 90%. Tapi akhirnya saya menikah di bulan Syawal dengan lancar dan sampai sekarang dikaruniai satu anak,โ€ ceritanya.

Mbak Santi, Jodoh Datang di Waktu yang Tepat

Suasana Sesi Inspirasi Pagi Rumah Mesin
Suasana Sesi Inspirasi Pagi Rumah Mesin

Berbeda dengan Mas Asih, Mbak Santi memiliki kisah yang unik. Ia pernah dekat dengan suaminya karena sama-sama aktif di Rohis waktu SMA, namun sempat berpisah karena kesibukan masing-masing.

โ€œSaya ditinggalin waktu itu, terus saya nggak mau ikut Rohis lagi deh dan ikut teater. Kita lost contact sampai kuliah juga di beda daerah. Terus saya mencoba cari pacar lagi tapi akhirnya saya putuskan nggak mau pacaran lagi dan kalau serius langsung bawa ke rumah.โ€

Namun, jodoh berkata lain. Momen pandemi COVID-19 membawa mereka kembali terhubung melalui media sosial. โ€œSaya iseng basa-basi di Facebook, ternyata jadi intens ngobrol dan pergi bareng. Saya nggak kepikiran kalau dia jodoh saya karena waktu itu belum serius menikah.โ€

Komunikasi pun semakin intens, meski awalnya Mbak Santi masih mencoba mencari yang lain. Hingga suatu ketika, ia berdoa agar dipertemukan dengan jodoh yang sudah dikenal agar tak perlu memulai dari awal lagi.

Tak lama setelah itu, ia diajak taaruf oleh suaminya. โ€œSelalu ada orang ketiga dalam setiap pertemuan (biar ga menimbulkan fitnah), sambil ngobrol visi misi. Dari sana, kita serius dan akhirnya ngobrol dengan orang tua.โ€

Proses lamaran berlangsung pada Desember 2022, dan mereka resmi menikah pada Mei 2023.

Pesan Pak Nug, Perkuat Doa Saat Ingin Menikah

Setelah mendengar kisah kedua narasumber, Pak Nug menekankan satu kesamaan penting yang bisa dipetik dari perjalanan mereka.

โ€œAda kesamaan poin ya, kalau mau menikah itu doanya diperkuat lagi,โ€ tutupnya.

Sesi Inspirasi Pagi Rumah Mesin kali ini memberikan banyak pelajaran berharga tentang kesiapan menikah, proses taaruf, hingga bagaimana rezeki bisa datang setelah pernikahan. Jadi, siap atau tidak, menikah adalah keputusan besar yang perlu dijalani dengan keyakinan dan doa yang kuat.