Mau Pakan Ternakmu Lebih Awet..? Ikuti Rahasia Fermentasi Pakan Ternak ini..!

Fermentasi Pakan Ternak

Fermentasi Pakan Ternak – Ketersediaan bahan pakan ternak sangat mempengaruhi kelangsungan industri peternakan. Hal ini membuat mau tidak mau, letak peternakan sebaiknya berada di dekat sumber pakan hijauan sebagai makanan pokok ternak ruminansia, agar memudahkan peternak memperoleh dan menekan biaya penyediaan bahan pakan ternak.

Bidang usaha apapun, penekanan biaya produksi dengan meningkatkan efisiensi proses selalu diupayakan tanpa harus mengurangi kualitas produk tersebut, karena ini akan berpengaruh pada keuntungan yang didapat.

Tak terkecuali dengan usaha peternakan ruminansia, biaya penyediaan bahan pakan ternak pun harus ditekan demi meningkatkan keuntungan peternak.

Berbagai upaya pun dilakukan seperti yang telah disebutkan sebelumnya yaitu letak peternakan yang dekat dengan sumber pakan hijauan, supaya peternak dapat menekan biaya transportasi serta mempertahankan kesegaran pakan, sehingga kualitas nutrisinya pun akan terjaga.

Selain itu, letak peternakan yang dekat dengan sumber pakan hijauan akan memudahkan peternak untuk menyediakan pakan sesuai dengan kebutuhan saja tanpa perlu melakukan penyimpanan berlebih, sehingga jika ketersediaan pakan sudah menipis, peternak bisa dengan mudah mendapatkannya.

Berbeda dengan peternakan yang letaknya cukup jauh dengan sumber bahan pakan, untuk menekan biaya transportasi biasanya peternak berusaha memperoleh bahan pakan sebanyak mungkin untuk kemudian disimpan, hal ini akan mengurangi kesegaran dan kualitas nutrisi pakan.

Buruknya lagi jika hewan ternak tidak menyukai pakan yang tidak segar, sudah nutrisinya berkurang, mengurangi nafsu makan hewan ternak, banyak sisa, dan akhirnya pertumbuhan ternak pun tidak maksimal yang berdampak pada nilai jualnya.

Namun tidak semua peternak bisa dengan mudah membangun peternakan yang dekat dengan sumber bahan pakan hijauan. Sehingga penekanan biaya penyediaan bahan pakan hijauan akan lebih sulit untuk dilakukan.

Maka ada satu cara yang dapat diterapkan oleh para peternak untuk menjaga kualitas nutrisi pakan ternak meskipun disimpan dalam waktu yang cukup lama, yaitu dengan cara fermentasi pakan ternak. Dengan cara ini, penyediaan bahan pakan akan lebih efisien.

Tidak hanya itu saja, ada beberapa manfaat fermentasi pakan ternak diantaranya,

 

Manfaat Fermentasi Pakan Ternak

  • Dapat mempertahankan pakan ternak tanpa mengurangi jumlah nutrisinya.
  • Dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak.
  • Menambah nafsu makan hewan ternak, sehingga pertumbuhan hewan ternak akan lebih maksimal.
  • Bobot hewan ternak akan cepat bertambah secara alami, gemuk, dan sehat.
  • Mengurangi bahkan menghilangkan efek samping dari pakan hijauan terutama hijauan muda yang mengandung banyak air yang mengakibatkan ternak kembung dan mencret.
  • Pakan ternak fermentasi mengurangi stress pada hewan ternak.
  • Hewan ternak tidak mudah sakit, karena pakan ternak fermentasi dapat menjaga kekebalan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengurangi bau kotoran dari hewan ternak sehingga tidak mencemari udara lingkungan.
  • (khusus kambing). Daging yang dihasilkan tidak prengus, rendah kolesterol, dan lebih berisi.
  • (khusus kambing etawa). Pakan ternak fermentasi dapat membantu meningkatkan produksi susu.
  • Limbah dari kotoran dan urine hewan ternak akan lebih berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang baik atau biogas alami.
  • Mengurangi ancaman cacing atau telur cacing pada pakan karena akan mati saat proses fermentasi.
  • Menekan biaya pemeliharaan dan menghemat tenaga karena bahan pakan yang digunakan bisa dari serat apa saja, yang penting tidak beracun.
  • Mengehemat waktu peternak karena pakan fermentasi akan tahan lama.

 

5 Cara Fermentasi Pakan Ternak Yang Tinggi Akan Kandungan Nutrisinya

Fermentasi Rumput Gajah

Fermentasi Pakan Ternak

Tumbuhnya bahan pakan hijauan seperti rumput gajah tentu saja bergantung pada musim hujan. Karena itu bagi peternak di Indonesia, memanfaatkan musim hujan untuk mengumpulkan banyak bahan pakan hijauan sebanyak mungkin sebagai persediaan ketika tiba musim kemarau.

Tetapi kita semua tahu bahwa hijauan tidak dapat bertahan lama, karena itu agar tetap dapat digunakan sebagai persediaan pakan untuk musim kemarau, hijauan seperti rumput gajah diperlukan pengolahan fermentasi agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai 1 tahun, tanpa mengurangi jumlah nutrisinya.

Baca juga Nah Ini Cara Merawat Bebek Sampai Menghasilkan.

Namun sebelum dilakukan fermentasi, rumpu gajah segar harus dikeringkan sampai kandungan air 60%. Hal ini diperlukan untuk mengurangi kadar air agar hijauan tidak cepat rusak. Proses pengeringan bisa menggunakan alat pengering atau untuk menekan biaya bisa juga dijemur di bawah terik matahari.

Baca Juga  Sapimu Mau Gemuk Maksimal, Coba Pakan Ternak Sapi Ini...!

 

Cara Membuat Fermentasi Rumput Gajah

Siapkan Alat dan Bahan Berikut:
  • Bahan (Rumput gajah)
  • Molases (tetes tebu) 3% dari bahan
  • Dedak halus 5% dari bahan
  • Onggok 3% dari bahan
  • Menir 3,5% dari bahan
  • Silo atau kantong plastik

 

Tahapan Membuat Fermentasi Rumput Gajah:
  • Potong rumput gajah dengan parang, tetapi akan memakan banyak waktu dan tenaga apabila jumlah rumput gajah yang digunakan cukup banyak. Karena itu, agar lebih cepat dan praktis gunakan mesin chopper rumput. Pemotongan dilakukan agar rumput dapat dimasukkan ke dalam silo dengan rapat dan padat.
  • Campurkan seuma bahan – bahan yang sudah disiapkan.
  • Masukkan campuran ke dalam silo dan padatkan agar tidak ada rongga udara. Masukkan sampai melebihi permukaan silo untuk mengantisipasi terjadinya penyusutan isi. Dengan begitu tidak ada ruang kosong antara tutup dan permukaan bahan.
  • Setelah semua bahan masuk, berikan lapisan plastik dan tutup dengan rapat. Beri pemberat, boleh pakai batu atau kantong plastik yang diisi tanah.
  • Simpan sampai 6 – 8 minggu.
  • Setelah 6 – 8 minggu, silo bisa dibuka dan diambil hasil fermentasinya. Jika dilakukan dengan benar maka pakan fermentasi dapat bertahan hingga 1 – 2 tahun.
  • Pakan fermentasi bisa diambil sesuai kebutuhan saja, misalnya untuk 3 – 5 hari. Jangan dibukan setiap hari agar tidak mudah rusak, setelah dibukan juga harus ditutup kembali dengan rapat.
  • Setelah diambil, diangin – anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada hewan ternak.

*Cara fermentasi pakan ternak ini dapat dilakukan untuk jenis bahan pakan hijauan lainnya.

Selain hijauan, fermentasi juga dapat dilakukan untuk mengolah berbagai limbah yang dapat digunakan untuk pakan ternak seperti limbah pertanian (jerami, dedak, dll), atau bisa juga limbah pabrik makanan seperti ampas tahu dan kulit kopi yang tinggi nutrisi.

 

Video Fermentasi Pakan Ternak Part 1

 

Fermentasi Jerami Padi

Fermentasi Pakan Ternak

Jerami padi merupakan salah satu bahan pakan ternak yang ketersediaannya cukup berlimpah di hampir setiap daerah. Ketika musim panen tiba, jutaan ton jerami padi terhampar di lahan persawahan yang bahkan dari sebagian besar jerami padi tersebut tidak digunakan dan dibakar sia – sia.

Ketersediaan jerami padi yang mencapai jutaan ton ini belum dimanfaatkan dengan optimal karena umumnya jerami padi sebagian kecil dipakai untuk pakan ternak dan sebagian kecil lainnya untuk pupuk, sisanya? Dibakar, cukup disayangkan bukan?.

Padahal jerami padi merupakan sumber hijauan yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dengan kandungan nutrisi serta protein kasar yang dibutuhkan oleh hewan ternak ruminansia. Anda bisa lihat kandungan yang terdapat pada jerami padi dibawah ini.

No Kandungan Persentase (%)
1 Serat Kasar 32%
2 Protein Kasar 3,6%
3 Lemak 1,3%
4 BETN 41,6%
5 Abu 16,4%
6 Silicia 13,5%
7 Lignin 4,9%
8 Ca 0,24%
9 P 0,10%

Dengan kandungan di atas, memang jerami padi cukup baik jika digunakan sebagai pupuk. Tetapi jika digunakan sebagai bahan pakan ternak, jerami padi bisa dikatakan kurang memenuhi syarat karena kandungan Silicia dan Lignin yang cukup tinggi. Mengapa? Karena kedua zat tersebut dapat menyebabkan kandungan gizi sulit untuk dicerna oleh hewan ternak.

Jadi, sebenarnya akan sia – sia jika jerami langsung diberikan pada ternak tanpa melalui fermentasi. Karena jerami hanya berguna sebagai pengganjal perut saja, dan nutrisi yang terkandung dalam jerami tidak terserap dan dicerna dengan baik oleh hewan ternak.

Maka dari itu diperlukanlah pengolahan khusus untuk meningkatkan kualitas jerami sehingga menghasilkan pakan dengan tekstur yang lebih baik, memperpanjang masa penyimpanan, dan menghilangkan 2 zat (Silicia & Lignin) yang dapat menghambat penyerapan nutrisi jerami dalam pencernaan hewan ternak, yaitu dengan fermentasi jerami padi.

 

Cara Membuat Fermentasi Jerami Padi :

Cara membuat jerami padi dengan menambahkan SOC (Suplemen Organik Cair), seperti starbio atau EM4 untuk hasil yang lebih cepat.

Siapkan Tempat, Alat, dan Bahan Berikut :
  • Siapkan tempat yang aman dan terlindung dari sinar matahari langsung, curahan air hujan, dan genangan air.
  • 1 ton jerami kering
  • Molases (tetes tebu), kalau tidak ada bisa digantikan dengan gula pasir
  • SOC (Suplemen Organik Cair)
  • Air secukupnya
  • Ember
  • Terpal atau plastik yang cukup kuat untuk memeram jerami.
  • Alat penyiram air
Tahapan Membuat Fermentasi Jerami Padi :
  • Siapkan jerami kering yang sudah dipotong – potong. Supaya lebih praktis dan cepat bisa menggunakan mesin pencacah jerami.
  • Siapkan ember yang sudah diisi air, campurkan molases (tetes tebu)/ gula pasir, dan juga SOC (Suplemen Organik Cair) dan aduk hingga merata.
  • Langkah berikutnya menggelar jerami dengan tinggi 15 – 20cm.
  • Semprotkan campuran air, molases, dan SOC pada jerami sembari diinjak – injak, semprotkan secara merata sampai jerami benar – benar basah.
  • Setelah proses penyemprotan selesai, jerami bisa ditutup dengan plastik tebal atau terpal.
  • Cegah udara masuk dengan mengikat dengan kuat dan rapat.
  • Diamkan tumpukan jerami selama sekitar 12 – 15 hari agar proses penguraian serat jerami padi terjadi secara alamiah. Dalam proses ini memang dibutuhkan waktu yang cukup supaya padi benar – benar lapuk dan nutrisinya bisa bertambah. Dengan begitu kualitas jerami padi menjadi meningkat sebagai pakan ternak dan nutrisinya dapat terserap dengan baik.
  • Jika sudah melewati 12 – 15 hari, maka jerami siap diberikan pada hewan ternak. Disarankan untuk terlebih dahulu hasil fermentasi jerami padi diangin – anginkan sebentar, kemudian bisa langsung diberikan pada hewan ternak Anda.
Baca Juga  Pakan Ayam Petelur yang Bagus Untuk Unggas

 

Video Cara Mencacah Jerami Padi Sebelum Difermentasi

 

Fermentasi Dedak Padi

Fermentasi Pakan Ternak

Dedak padi adalah hasil samping dari proses penggilingan padi yang memisahkan beras dengan sekam/ kulit gabah yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak.

Sama seperti jerami, ketersediaan dedak padi juga tergantung saat musim panen padi saja. Karena itu, waktu pemanfaatan yang tepat adalah ketika sedang musim panen padi sehingga lebih mudah memperoleh dan harga pun lebih murah.

Pada musim panen padi inilah peternak dapat memanfaatkannya untuk mengumpulkan banyak dedak padi sebagai bahan pakan ternak yang kemudian dapat diberikan pada hewan ternak dan sisanya dapat disimpan untuk persediaan.

Tetapi masalah utama yang harus dihadapi adalah dedak padi tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, karena aktivias enzim yang dapat menyebabkan kerusakan komponen lemak pada dedak padi yang mengakibatkan ketengikan.

Dengan fermentasi, maka dedak padi dapat disimpan lebih lama hingga 3 bulan karena lemak yang terdapat dalam dedak padi terurai pada saat fermentasi, bahkan kualitasnya sebagai pakan ternak juga akan menjadi lebih baik.

Ada 2 macam dedak padi, yaitu kasar dan halus. Dedak padi halus (disebut bekatul) memiliki kandungan protein lebih tinggi. Anda bisa pilih sesuai kebutuhan.

Mengapa harus dedak? Karena dedak mengandung Serat Kasar (SK) dan Protein Kasar (PK) yang cukup tinggi, yaitu SK = 11,4% dan PK = 12,9 %, kandungan ini sangat tepat diberikan pada ternak ruminansia untuk menggenjot pertumbuhan hewan ternak.

 

Cara Membuat Fermentasi Dedak Padi

Fermentasi dedak padi disarankan untuk menggunakan SOC seperti EM4 atau bisa juga dengan Ragi Tape untuk hasil yang lebih cepat.

 

Fermentasi Dedak Padi Menggunakan EM4
Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan:
  • Dedak padi segar 20 kg
  • EM4
  • Molase (tetes tebu)
  • Air
  • Drum plastik atau kantong plastik

 

Tahapan Membuat Dedak Padi dengan EM4 :
  • Siapkan dedak padi segar seberat 20 kg
  • Siapkan 3% dari berat dedak padi, 3% molasses, 3% EM4.
  • Campurkan 25% dari berat dedak padi (10 liter air) dengan molases dan EM4 dan aduk sampai merata.
  • Jika sudah rata, campurkan campuran air, molases, dan EM4 dengan dedak padi secara bertahap dan aduk sampai merata.
  • Tahap selanjutnya menuangkan campuran kedalam drum atau kantong platik kemudian ditutup sampai benar – benar rapat dari udara luar.
  • Fermentasi disimpan 2 – 3 hari dalam suhu ruang dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung.

 

Fermentasi Dedak Padi Menggunakan Ragi Tape

Alat dan Bahan yang Harus Disiapkan :
  • Dedak padi 1 kg
  • Ragi tape 2 butir
  • Air secukupnya
  • Panci kukus
  • Drum plastik atau kantong plastik
  • Kompor

 

Tahap Fermentasi Dedak Padi Menggunakan Ragi Tape :
  • Basahi dedak padi dengan air dengan perbandingan 3:1. Bisa dicek dengan cara ketika dikepal tidak meneteskan air dan ketika dilepas adonan tidak hancur.
  • Kukus adonan dedak padi selama sekitar 15 – 30 menit.
  • Setelah selesai dikukus adonan didinginkan terlebih dahulu.
  • Sembari menunggu dingin, ragi tape bisa dihaluskan.
  • Setelah adonan benar – benar dingin, campurkan dengan ragi tape secara merata.
  • Masukkan adonan yang sudah tercampur ke dalam drum plastik atau kantong plastik, kemudian tutup dengan rapat.
  • Simpan selama 1 – 2 hari.

Setelah dilakukan penyimpanan selama waktu yang sudah ditentukan, fermentasi dedak padi jangan langsung diberikan pada hewan ternak, tetapi harus diangin – anginkan terlebih dahulu. Fermentasi dedak padi bisa dikeringkan agar dapat disimpan dalam jangka waktu sampai 3 bulan.

Baca Juga  Bagaimana Cara Pembuatan Kue Pia?

 

Video Fermentasi Pakan Ternak 2

 

Fermentasi Ampas Tahu

Fermentasi Pakan Ternak

Meskipun limbah, ampas tahu bisa digunakan sebagai pakan ternak yang bernutrisi tinggi yang penting untuk pertumbuhan hewan ternak ruminansia. Ampas tahu memiliki nilai nutrisi sebagai berikut:

  • Protein 24,5%
  • Serat Kasar 23, 6%
  • BETN 38%
  • Fat 10,2%
  • Abu 3,51%
  • Ca 1,1%
  • P 0,88%
  • Energi Metabolisme 2830 Kcal/kg

 

Cara Membuat Fermentasi Ampas Tahu

Siapkan Alat dan Bahan:
  • Ampas Tahu 25kg
  • Ragi tape 5-7 butir atau bisa juga menggunakan ragi tempe 2-3 lembar
  • Mineral B12 atau mineral feed supplement A Medion 0,5 kg.

 

Tahap Membuat Fermentasi Ampas Tahu:
  1. Peras ampas tahu sampai akas pero, ketika dikepal sudah tidak lagi mengeluarkan air.
  2. Setelah itu masukkan ke dalam kukusan, masukkan ketika air sudah mendidih dan kukus sampai 30 menit.
  3. Kemudian dinginkan dan diuraikan ke lantai.
  4. Selanjutnya menaburkan ragi dan mineral dan aduk sampai rata.
  5. Lalu ampas tahu bisa dimasukkan ke dalam drum, ember, atau plastik.
  6. Peram sampai 2 atau 3 hari, jika sudah tercium bau harum maka proses fermentasi sudah selesai.
  7. Setelah itu bisa langsung diberikan ke hewan ternak.
  8. Atau jika ingin disimpan lebih lama lagi, bisa 2 bulan. Setelah diperam, fermentasi ampas tahu bisa dikeringkan terlebih dahulu.

 

Fermentasi Kulit Kopi

Fermentasi Pakan Ternak

Belum banyak peternak yang mengetahui mengenai manfaat limbah sampingan dari pengolahan kopi, yaitu kulit kopi sebagai pakan ternak. Itu sebabnya limbah kulit kopi masih belum dimanfaatkan secara optimal.

Kulit kopi bisa digunakan sebagai pakan segala ternak ruminansia. Kandungan nutrisi kulit kopi non fermentasi saja sudah sebanding dengan nutrisi rumput hijauan yaitu kandungan protein kasar yang mencapai 8,49%.

Meski begitu tetap ada pembatasan penggunaan kulit kopi karena mengandung serat kasar yang cukup tinggi dan juga mengandung zat antinutrisi seperti kafein dan tannin. Serat kasar yang tinggi jelas akan sulit untuk dicerna.

Namun setelah melalui proses fermentasi pakan ternak, serat kasar kulit kopi bisa menurun dari 18,74% menjadi 13,05%. Hebatnya lagi kandungan protein kulit kopi bisa meningkat dari 9,94% menjadi 17,81%.

Jadi jika dilakukan fermentasi pakan ternak yang benar, maka kandungan protein dan energi dalam kulit kopi akan meningkat dan serat kasarnya menurun sehingga kulit kopi menjadi pilihan yang cukup kompetitif sebagai pakan selingan dari bahan pakan hijauan untuk keseimbangan gizi hewan ternak Anda.

 

Cara Fermentasi Pakan Ternak dari Kulit Kopi

Siapkan Alat dan Bahan:
  • Kulit kopi
  • Aspergillus niger
  • Air
  • Gula pasir
  • Urea
  • NPK
  • Silo, bisa juga dengan drum plastik. Jika fermentasi untuk skala besar bisa menggunakan tempat yang memiliki atap genteng, yang kemudian nanti bisa ditutup dengan terpal atau plastik teba. Karena pembuatan fermentasi dalam keadaan anaerob, sehingga tidak boleh terkena sinar matahari langsung, hujan, dan udara.

 

Tahap Fermentasi Pakan Ternak dari Kulit Kopi:
  • Siapkan air, lalu larutkan Aspergillus, gula pasir, urea, dan NPK.
  • Inkubasi selama 24 jam.
  • Siapkan tempat untuk fermentasi, tempat tertutup/ silo / drum plastik.
  • Taburkan kulit kopi dengan ketebalan 5 – 10cm.
  • Siramkan larutan Aspergillus menggunakan gembor/ alat siram secara merata.
  • Setelah tumpukan kulit kopi disiram, kemudian ditaburi lagi kulit kopi dengan ketebalan 5 – 10cm. Setelah itu siram lagi dengan larutan Aspergillus secara merata. Diulang terus sampai bahan habis tertumpuk dan tersiram larutan.
  • Setelah habis, maka kulit kopi siap ditutup menggunakan terpal/ plastik tebal dengan rapat dan inkubasi selama 7 hari.
  • Setelah sampai 7 hari, bisa dibuka dan hasil fermentasi bisa diangin – anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada hewan ternak.
  • Untuk menggunakan fermentasi kulit kopi sebagai pakan ternak, perlu untuk dicampur dengan bahan pakan lain supaya kebutuhan nutrisinya tercukupi.

 

Ciri Ciri Fermentasi Pakan Ternak BERHASIL

  • Berbau wangi.
  • Terjadi perubahan warna.
  • Terjadi peningkatan suhu.
  • Pakan akan lebih lapuk atau empuk.

 

Tips Agar Ternak Mau Memakan Hasil Fermentasi Pakan Ternak

Untuk hewan ternak yang baru pertama kali diberikan fermentasi pakan ternak biasanya tidak mau makan karena tidak terbiasa, hal ini sangat wajar. Peternak harus membiasakan terlebih dahulu dengan cara berikut ini:

  • Puasakan hewan ternak Anda. Tujuannya agar hewan benar – benar merasa kelaparan. Setelah itu berikan sedikit demi sedikit pakan ternak fermentasinya.
  • Cekoki hewan ternak dengan suplemen probiotik SOC (Suplemen Organik Cair) kurang lebih setengah tutup sampai satu tutup botol.

Setelah mengetahui metode fermentasi pakan ternak dengan bahan pakan bernutrisi tinggi, peternak dapat mengelola penyediaan bahan pakan ternak dengan lebih efisien. Serta mampu memanfaatkan waktu dan kondisi lingkungan untuk menyediakan bahan pakan, serta dapat mengendalikan asupan nutrisi hewan ternaknya.

Bagi Anda peternak sapi potong, mampir juga di artikel pakan ternak untuk pertumbuhan dan penggemukan sapi potong.