Tanaman liar yang mengandung protein tinggi, kerap kali di anggap sebagai gulma karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lainnya. Beberapa di antaranya ternyata memilih khasiat yang baik, meskipun beberapa lainnya tidak. Tanaman yang mengandung protein tinggi tumbuh pada area taman atau kebun atau area di sekitar rumah yang tidak dikehendaki. Oleh sebab itu, tumbuhan ini kerap di cabut dan dibuang karena dapat mengganggu dan merugikan tanaman lain.
Namun, tahukah kamu, bahwa ternyata ada sejumlah tanaman liar yang mengandung protein tinggi, memiliki khasiat dan manfaat. Justru, beberapa di antaranya juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Malangnya, tidak banyak orang yang sadar akan hal itu sehingga mereka membuangnya begitu saja.
Jeni-Jenis Tanaman Liar Kaya Protein
1. Anting-Anting
Acalypha australis Linn adalah tumbuhan liar yang memiliki kadar protein tinggi, flora yang sering ditemukan di tanah yang basah, tepi jalan, atau parit. Bunganya berbentuk seperti rangkaian butiran berwarna hijau, dan penampilan tanamannya mirip semak. Di lansir Farmasetika, anting-anting bisa di manfaatkan sebagai obat herbal karena memiliki sifat antioksidan dan berkhasiat mengatasi pendarahan pada luka.
Selain itu, dapat menghentikan darah mimisan, membantu mempercepat penyembuhan luka, peluruh kencing (di uretik), mengobati gatal-gatal dan mengatasi radang. Anting-anting juga mampu meredakan diare dan mengatasi batuk yang disertai darah.
2. Babadotan
Babadotan, atau dalam nama ilmiahnya Ageratum conyzoides, adalah tanaman liar yang mengandung protein tinggi dan sering di temukan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Asteraceae dan memiliki ciri khas berupa bunga berwarna ungu atau biru muda yang muncul dalam kelompok.
Tanaman ini di kenal karena kemampuannya menyebar dengan cepat dan dapat menjadi gulma di kebun atau ladang. Meskipun sering di anggap sebagai tanaman pengganggu, babadotan juga memiliki beberapa manfaat, seperti di gunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi beberapa kondisi.
3. Bayam Duri
Bayam duri merupakan salah satu tanaman liar yang mengandung protein tinnggi, kerap di abaikan karena banyak yang menganggapnya beracun atau berbahaya. Tumbuhan bernama ilmiah Amaranthus spinosios jarang di konsumsi karena daunnya keras, tidak seperti bayam daun dan bayam raja.
Selain itu batang tanaman ini pun liat serta berduri dan di anggap sebagai gulma di ladang dan sawah. Dilansir dari situs Kabartani, akar bayam duri berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Daun ini dapat menyembuhkan bisul, wasir (hemoroid), eksim, gusi berdarah, gusi bengkak, melancarkan ASI, meringankan demam, mengobati kutil, serta sebagai obat untuk luka bakar.
4. Kitolod
adalah tanaman liar dengan daun hijau tua dan bergerigi, tanaman ini mudah di temukan di dekat perairan atau tanah lembap dengan bunga berukuran mungil dan berwarna putih. Kitolod mengandung senyawa alkaloid seperti lobelin, lobelamin, dan isotomin, saponin, flavonoid, serta polifenol.
Selain itu, tumbuhan ini memiliki karakteristik antiinflamasi, antikanker, analgesik, dan hemostatik. Juga berfungsi sebagai obat untuk mata, nyeri gigi, penyembuhan luka, asma, dan radang tenggorokan. Walaupun demikian, getah kitolod juga memiliki racun dalam dosis rendah, sehingga harus berhati-hati dalam proses pengolahannya.
5. Patikan Kebo
Daun patikan kebo atau Euphorbia adalah tanaman herbal yang hampir semua bagiannya memiliki kegunaan. Biasa di gunakan untuk mengobati gangguan pernapasan, mulai dari asma, bronkitis, dan dada yang terasa sesak. Meski demikian, di perlukan kehati-hatian saat menyentuh tanaman ini.
Ciri khas patikan kebo adalah daun yang berwarna hijau terang dengan bentuk yang bervariasi, serta batang yang bergetah. Bunga tanaman ini kecil dan muncul dalam kelompok. Patikan kebo sering di anggap sebagai gulma karena dapat tumbuh dengan cepat dan mengganggu tanaman lain.
Di beberapa daerah, patikan kebo juga di gunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, meskipun perlu di ingat bahwa beberapa bagian tanaman ini dapat bersifat toksik jika tidak di olah dengan benar.
6. Rumput Mutiara
Jenis rumput liar yang kerap tumbuh di celah beton atau lapisan semen dikenal dengan nama rumput siku-siku, daun mutiara, lidah ular, atau katepan. Rumput mutiara memiliki dua senyawa aktif, yaitu asam ursolat dan asam uleanolat, yang terbukti efektif dalam menghentikan pembelahan sel kanker.
Selain itu, rumput mutiara bermanfaat untuk mengobati tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, gondongan, radang usus buntu, hepatitis, dan kolesistitis. Â juga di gunakan untuk menyembuhkan penyakit luar seperti bisul dan luka infeksi.
7. Rumput Teki
Rumput teki, atau dalam nama ilmiahnya Cyperus rotundus, adalah tanaman liar yang umum di temukan di banyak daerah, termasuk di Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Cyperaceae dan sering tumbuh di tempat yang lembap, seperti tepi sawah, kebun, atau tanah yang terganggu.
Ciri khas rumput teki adalah batangnya yang tegak, berbentuk silindris, dan daun yang sempit serta panjang. Rumput teki juga memiliki umbi yang tumbuh di bawah tanah, yang memungkinkannya untuk menyebar dengan cepat.
Tanaman ini sering di anggap sebagai gulma karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Meskipun demikian, rumput teki juga memiliki beberapa manfaat, termasuk penggunaannya dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan dan sebagai bahan herbal.
8. Sawi Langit
Sawi langit, atau dalam nama ilmiahnya Brassica rapa var. chinensis, adalah tanaman liar yang sering di temukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Brassicaceae, yang juga mencakup sayuran seperti kol dan sawi.
Ciri khas sawi langit adalah daunnya yang lebar dan berbentuk oval, dengan warna hijau cerah. Tanaman ini biasanya tumbuh di area terbuka, ladang, atau tempat yang terabaikan. Sawi langit dapat tumbuh dengan cepat dan sering di anggap sebagai gulma, tetapi juga bisa di manfaatkan sebagai sayuran.
Selain sebagai bahan makanan, sawi langit memiliki beberapa khasiat dalam pengobatan tradisional, seperti meningkatkan pencernaan dan mengandung berbagai nutrisi. Karena keanekaragaman manfaatnya, sawi langit sering dipandang positif meskipun tumbuh liar.
9. Suruhan
Daun suruhan atau tumpang air (Peperomia pellucida) adalah tanaman yang memiliki sifat antibiotik, analgesik, anti inflamasi, dan di uretik. Tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk meredakan pegal linu, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Selain itu, juga dapat digunakan untuk pencegahan kanker, penyakit ginjal, katarak, dan infeksi mata.
Ciri khas suruhan liar adalah daunnya yang hijau cerah, tebal, dan berbentuk hati, serta batang yang lunak dan berbentuk tegak. Tanaman ini biasanya tumbuh di tempat yang lembap dan teduh, seperti tepi sungai atau hutan.
Suruhan liar di kenal dalam pengobatan tradisional untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai obat untuk demam, nyeri, dan masalah pencernaan. Selain itu, tanaman ini juga dapat di gunakan sebagai sayuran dan memiliki rasa yang segar. Meskipun sering di anggap sebagai tanaman liar, suruhan memiliki banyak manfaat yang membuatnya berharga dalam konteks budidaya dan pengobatan.