Melakukan ternak ikan nila memang saat ini dibilang banyak diminati. Selain bisa menjadi penghibur juga bisa dijadikan bisnis.
Ternak Ikan Nila
Ternak Ikan Nila tidaklah sesulit yang dibayangkan. Ikan nila masih merupakan kerabat dengan ikan mujair. Kedua ikan tersebut memiliki sifat yang mirip. Yaitu mudah untuk berkembang biak dan juga memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Ikan Nila banyak ditemukan di alam bebas pada perairan air tawar antara lain seperti sungai, danau, rawa, dan danau. Suhu yang optimal bagi pertumbuhan ikan Nila sekitar 25-30 derajat celcius dengan pH pada air sekitar 7-8.
Ikan nila juga termasuk ikan yang omnivora atau pemakan segala. Makanan alaminya antara lain plankton, tumbuhan, air, dan berbagai hewan air lainnya. Pakan untuk ternak ikan nila sebaiknya memiliki kadar protein sekitar 25%. Biaya pakan ternak ikan nila memang relatif murah tidak seperti ternak lele maupun ikan mas.
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat akan memulai ternak ikan nila antaralain yaitu pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, hingga penanganan penyakit.
Memilih benih untuk Ternak Ikan Nila
Pemilihan benih ikan nila merupakan faktor penting yang akan menentukan tingkat keberhasilan ternak ikan nila. Untuk hasil yang optimal maka sebaiknya menggunakan benih ikan berjenis kelamin jantan. Dikarenakan pertumbuhan pada ikan nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila yang berjenis kelamin betina.
Ternak ikan nila yang berjenis monosex (berkelamin semua) lebih produktif dibanding dengan yang campuran. Karena ikan nila mempunyai karakteristik mudah memijah (melakukan perkawinan). Sehingga jika ikan nila dilakukan secara campuran, energi ikan akan habis untuk memijah dan pertumbuhan bobot ikan menjadi sedikit terhambat.
Saat ini sudah banyak yang menyediakan bibit dari ikan nila jenis monosex. Jika sulit untuk mendapatkannya, bibit ikan nila monosex bisa dibuat sendiri. Dengan mengikuti panduan dan cara yang terpercaya.
Persiapan Kolam Ternak Ikan Nila
Ternak ikan nila dapat menggunakan berbagai jenis antaralain yaitu kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring terapung hingga tambak air payau. Dari beberapa jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan untuk budidaya ikan lele, dikarenakan cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya murah.
Keunggulan lain dari kolam tanah yaitu bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang dapat bermanfaat sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.
1. Pengelolaan Kolam Ternak Ikan Nila
Memulai ternak budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu persiapan dalam pengolahan tanah. Mulai dari penjemuran, kemudian pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga pengairan. Berikut yaitu langkah-langkah nya:
1. Pengeringan Dasar Kolam
Kolam dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran biasanya selama 3-7 hari, diprngaruhi oleh kondisi cuaca. Terlihat penjemuran sudah cukup, bila permukaan tanah terlihat retak-retak akan tetapi tidak sampai membatu. Jika diinjak masih meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
2. Permukaan Tanah Dibajak atau Dicangkul Sedalam Kurang Lebih 10 cm
Kolam perlu dibersihkan dan disterilkan dari sampah, kerikil dan kotoran lainnya. Kemudian bersihkan lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak habis.
3. Penetralan pH Pada Kolam
Kolam Setelah Dipakai Biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Meskipun kondisi pH optimal pada kolam ikan nila ada sekitar 7-8. Untuk menetralkan kolam tersebut maka lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Dosis pengapuran harus disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk tanah yang memiliki pH 6 maka diperlukan sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5-6 diperlukan sebanyak 500-1500 kg/ha, kemudian untuk tanah ber pH 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Kemudian kapur diaduk secara merata. Sebaiknya agar kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian diamkan kembali selama 2-3 hari.
4. Lakukan Pemupukan Pada Kolam Dengan Pupuk Organik
Kemudian lakukan pemupukan, gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk organik bertujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak kurang lebih 1-2 ton per hektar. Kemusian pupuk ditebar merata pada dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Kemudian bila perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa urea 50-70 kg/ha dan TSP 25-30 kg/ha, diamkan selama 1-2 hari. Tujuan dari pemupukan yaitu memberikan nutrisi bagi hewan dan tumbuhan renik yang ada di lingkungan kolam tersebut. Sehingga hewan atau tumbuhan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi ikan.
5. Pengairan Bertahap Pada Kolam Ternak Ikan Nila
Langkah selanjutnya yaitu genangi kolam dengan air. Pengairan ini dilakukan secara bertahap. Yang pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Kemudian diamkan selama 3-5 hari. Berikan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan kesempatan pada ganggang atau organisme air lainnya tumbuh. Kemudian isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Pemeliharaan Ternak Ikan Nila
Setelah persiapan budidaya ikan nila selesai dilakukan dan juga benih sudah ditebarkan ke dalam kolam. Maka langkah berikutnya yaitu merawat ikan nila hingga usia panen. Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan pada ternak ikan nila yaitu pengelolaan air, pemberian pakan juga pengendalian hama penyakit.
a. Pengelolaan Air
Agar pertumbuhan pada ikan nila menjadi optimal dengan hasil maksimal, maka perlu sekali memantau kualitas air kolam. Parameter dalam penentuan kualitas air yaitu kandungan oksigen dan pH air. Dapat juga dilakukan pemantauan pada kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.
Jika kandungan oksigen dalam kolam menurun, maka percepat sirkulasi air dengan memperbesar aliran debit air. Jika kolam ternak telah mengandung banyak NH3 dan H2S biasanya ditandai dengan munculnya bau busuk, maka harus segera melakukan penggantian air dalam kolam tersebut. Langkahnya yaitu dengan mengeluarkan air yang kotor ? nya, kemudian menambahkan air baru di kolam tersebut. Pada keadaan normal, kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.
b. Pemberian Pakan Ternak Ikan Nila
Pengelolaan pakan sangat perlu diperhatikan pada ikan nila. Biaya pakan termasuk menguras biaya dalam budidaya ikan nila. Pemberian pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.
Ternak pada ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% setiap harinya dari berat tubuhnya . Pemberian pakan pada ikan nila bisa dilakukan pada pagi juga sore hari. Rutin per dua minggu sekali, mengambil sampel ikan nila secara acak untuk ditimbang bobotnya. Kemudian disesuaikan dengan jumlah pakan yang harus diberikan kepada ikan nila.
Perhitungan dosis pakan pada ikan nila:
Dalam satu kolam misal terdapat 1000 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata bobot ikan ? (10+20)/2 = 15 gram/ekor.
Perhitungan pakannya ? 15 x 1000 x 3% = 450 gram = 4,50 kg per hari
Mengecek bobot atau berat ikan nila per-dua minggu sekali guna menyesuaikan jumlah pakan.
c. Pengendalian hama dan penyakit
Umumnya ikan nila sering disebut sebagai ikan yang tahan banting. Dikarenakan pada situasi yang normal, penyakit pada ikan nila tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, jika perlindungan ikan nila dilakukan secara intensif dan massal, resiko dari serangan penyakit perlu terus diwaspadai.
Penyebaran penyakit pada ikan cenderung memiliki frekuensi yang cepat, khususnya pada jenis penyakit infeksi menular. Media penularan dapat melewati air. Jadi dapat menjangkau satu atau lebih kawasan dalam kolam tersebut.
Baca Juga : Cara Beternak Ikan Nila Agar Cepat Panen Dan Menguntungkan
Pemanenan Ikan Nila
Waktu yang diperlukan dalam budidaya ikan nila jika mulai dari penebaran benih hingga panen dipengaruhi oleh kebutuhan pasar maupun permintaan yang ada. Ukuran ikan nila pada pasar domestik sekitar 300-500 gram/ekor. Memelihara ikan nila dari mulai berukuran 10-20 gram sampai 300-500 gram dibutuhkan waktu selama kurang lebih sekitar 4-6 bulan.
Setelah mengenal seperti apa ikan nila dan juga mengetahui bagaimana cara ternak ikan nila yang baik dan benar. Maka setelah ini kami akan membahas tentang berbagai macam pakan ikan nila tersebut.
Jenis Pakan dari Ternak Ikan Nila
1. Daun Talas
Jenis pakan ini mengandung protein, karbohidrat, dan juga lemak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan nila.
Selain itu juga mengandung zat besi, kalsium, fosfor, polifenol, dan beberapa vitamin yaitu A, B1, dan juga vitamin C.
Manfaat pakan dari daun talas yaitu mempercepat pertumbuhan, juga menghemat biaya pakan. Karena jenis pakan ini bisa menghilangkan ketergantungan ikan nila terhadap pakan buatan/pelet.
2. Kangkung
Kangkung merupakan salah satu jenis pakan ikan nila yang berkualitas sesuai dengan standar gizinya, Dikarenakan memiliki kandungan berupa Protein, Karbohidrat, dan juga Lemak.
3. Dedak
Dedak/bekatul memiliki kandungan nutrisi yaitu : Lemak, Karbohidrat, Protein, Natrium, kalium, Kalsium, Vitamin B12, Zat Besi, Vitamin B6, dan Magnesium.
Dedak memang cocok sebagai pakan ikan yang kecil dikarenakan ukurannya sesuai dengan ukuran mulut jenis ikan nila ukuran kecil.
Dedak dipercaya bisa mempercepat pertumbuhan ikan nila, dikarenakan mengandung karbohidrat cukup tinggi sebesar 66 %, Protein 17 % juga Lemak 7 %, juga kandungan lain yang bisa menunjang pertumbuhan.
Para peternak budidaya ikan nila lebih banyak menggunakan dedak sebagai pakan alternatif. Karena kandungan nutrisi di dalamnya yang cukup bagus juga harganya ekonomis dan mudah didapatkan. Dedak bisa didapatkan dari hasil pengolahan mesin giling sekam menjadi bekatul untuk pakan ternak.
Dedak juga mengandung Zat Besi, Vitamin C, Vitamin A, Vitamin B1, Zat Pembentuk Fosfor, Serat, dan Kalsium.
4. Sisa Nasi
Sisa Nasi juga bisa dijadikan pakan ikan nila dikarenakan memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang dapat mendukung pertumbuhan ikan nila.
5. Lumut
Lumut bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan nila karena mengandung protein tinggi, bermanfaat mempercepat pertumbuhan. Ternaya lumut juga mengenyangkan ikan nila ,ternyata mengandung senyawa yang bermanfaat menjaga kesehatan tubuh. Salah satu jenisnya yaitu lumut hati yang mengandung Flavanoid bermanfaat untuk antioksidan bersifat alami, Terpenoid untuk antijamur, antibakteri, dan antivirus, juga Steroid untuk hormon pertumbuhan.
6. Azolla
Pakan ikan nila jenis azolla juga termasuk pakan alternatif yang unggul. Dikarenakan memiliki jumlah kandungan protein yang cukup memadai sekitar 24-30 %.
Kandungan asam amino, terlebih yang essensial memiliki lisin, persentasenya lebih tinggi yaitu 0,42 % dibanding jagung, beras pecah, dan dedak. Selain itu Azolla mengandung Serat Kasar sebesar 12,38 % dan Lemak sebesar 0,78 %.
7. Ampas Kelapa
Ampas kelapa yang sering dianggap sebagai limbah ternyata memiliki manfaat yang bisa digunakan sebagai pakan ikan nila.
Kandungan protein kasar sebesar 11,35 % serta kandungan serat mudah dicerna sebagai kelebihan dari jenis pakan ini, dari pakan ikan nila lainnya.
Ampas kelapa juga mengandung lemak kasar sebesar 23,36 %, Serat makanan sebesar 5,72 %, serat kasar sebesar 14,97 %, kadar abu sebesar 3,04 %, juga kadar air sebesar 11,31 %.
Jadi lebih baik tidak membuang ampas kelapa begitu saja. Baiknya diberikan sebagai pakan ikan nila.
8. Artemia
Artemia merupakan jenis udang yang mempunyai ukuran kecil cocok untuk pakan ikan nila yang berukuran kecil. Biasanya artemia berhabitat di perairan dengan salinitas 60-300 ppt yang tepat dibudidayakan dalam kolam-kolam di Indoensia.
Artemia merupakan pakan yang termasuk sebagai penyokong pertumbuhan ikan nila. Dikarenakan artemia memiliki kandungan protein yang terbilang tinggi sebesar 55 %.
9. Kutu Air
Kutu air mempunyai ukuran kecil dan kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 66 % dan lemak hanya sebesar 6 %.
Karena ukuran yang kecil, kutu air dapat diberikan kepada benih ikan nila dan bisa mempercepat pertumbuhan ikan nila karena memiliki kandungan protein yang tinggi.
Untuk jenis kutu air yang umumnya digunakan untuk pakan ikan nila yaitu dari famili arthrtopoda jenis udang-udang renik.
10. Pelet
Pelet juga merupakan jenis pakan yang bisa mempercepat pertumbuhan ikan nila. Biasanya dibuat oleh pabrik dengan kandungan nutrisinya yang sudah diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan ikan nila.Dari segi ukuran nya juga bervariasi mulai dari yang diberikan kepada bibit ikan nila sampai kepada indukannya.
Pelet ikan nila banyak dijual di pasaran. Semakin tinggi kualitas dari pelet maka semakin tinggi harganya juga berpengaruh kepada pertumbuhan dari ikan nila tersebut. Akan tetapi penggunaan pelet untuk pakan budidaya itu cenderung menguras biaya. Maka agar lebih ekonomis dapat menggunakan pelet dan pakan alternatif. Atau dapat membuat pakan ikan nila dengan pakan alternatif disesuaikan dengan nutrisi yang dibutuhkan.