Gunakan Mesin dari Rumah Mesin, Bumdes Panggung Lestari Hasilkan Ratusan Liter Minyak Nyamplung

Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Panggung Lestari yang berada di Kelurahan Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta nerupakan salah satu Bumdes terbaik di Indonesia. Bumdes Panggung Lestari ini juga menjadi salah satu Bumdes yang dijadikan percontohan di Indonesia.

Pada dasarnya Bumdes dikelola oleh pemerintah desa setempat dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki di lingkungannya. Untuk potensi yang dimiliki oleh Bumdes Panggung Lestari salah satunya adalah pengolahan minyak. Sebelumnya Bumdes Panggung Lestari mengolah minyak jelantah menjadi minyak yang sudah terfilter sehingga dapat digunakan kembali. Kemudian Bumdes ini juga mengolah biji nyamplung untuk dijadikan minyak nyamplung atau tamanu oil.

Karung Berisi Biji Nyamplung

            Minyak nyamplung atau tamanu oil merupakan minyak yang berasal dari biji nyamplung atau Calophyllum inophyllum L. Tanaman ini sering kita jumpai di sekitar pantai atau bahkan sebagian ada di halaman rumah masyarakat. Minyak yang dihasilkan dari biji nyamplung ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif maupun bahan-bahan kosmetik seperti tabir surya dan juga lotion.

Harga minyak nyamplung di pasaran cukup tinggi. Untuk minyak nyamplung murni yang digunakan untuk produk-produk tertentu memiliki nilai puluhan hingga ratusan ribu. Potensi pasar untuk minyak nyamplung sendiri dirasa cukup baik, karena permintaan pasar cukup banyak.

Nyamplung yang Sudah Dipecah

            Seperti diungkapkan oleh Eko Pambudi selaku Direktur Bumdes Panggung Lestari, bahwasanya permintaan pasar akan minyak nyamplung atau tamanu oil ini cukup banyak. “Dengan harapan karena kalau cuma dua sampai tiga kwintal itu kan ya bagaimana, karena kebutuhan kita cukup besar sekali, itu tidak akan memungkinkan”, jelas Eko Pambudi.

Sebelumnya, pengolahan minyak nyamplung atau tamanu oil  oleh Bumdes Panggung Lestari ini menggunakan alat yang prosesnya cukup memakan waktu dan hasilnya tidak maksimal. Karena tingginya permintaan pasar tersebut membuat Direktur Bumdes Lestari memutuskan untuk mencari cara alternatif agar dapat mengolah minyak nyamplung dengan lebih cepat serta maksimal yaitu dengan mesin pengolah minyak nyamplung.

Baca Juga  Selama PPKM Karyawan Rumah Mesin Tetap Rutin Melaksanakan Kegiatan Jumat Bersih

Testimoni dengan Direktur Bumdes Panggung Lestari, Eko Pambudi

Mesin pengolah nyamplung tersebut terdiri dari dari pemecah buah nyamplung dan juga rotary dryer. Mesin rotary dryer sendiri merupakan mesin atau alat yang dapat digunakan untuk mengeringkan beberapa jenis bahan, salah satunya biji minyak nyamplung. Pengolahan biji nyamplung menjadi minyak nyamplung akan lebih mudah setelah dikeringkan dengan mesin rotary dryer untuk kemudian dipecah menggunakan mesin pemecah biji nyamplung. Kemudahan dan efektifitas mesin yang diproduksi oleh Rumah Mesin ini membuat hasil minyak nyamplung menjadi lebih banyak dari sebelumnya.

Minyak Nyamplung

“Jadi kita kemarin kerja sama dengan Rumah Mesin. Kita memesan mesin pemecah sama rotary dryingnya. Kalau untuk mesinnya cukup signifikan ya. Apa yang kita miliki dengan yang lalu kita bandingkan dengan yang baru yang dari Rumah Mesin ini cukup beda sekali. Jadi relatif cepat ya, kapasitasnya cepat sekali. Yang kedua, tingkat kebershihan dari cangkangnya itu lebih besar dari yang kemarin. Lebih bersih maksudnya gitu. Makanya saya kepada Rumah Mesin berpesan pada saat itu bahwasannya bisa nggak ini kapasitasnya dinaikkan? Dan ternyata saat ini ya dalam satu kwintal itu bisa dipecah dalam kurun waktu cuma setengah jam. Kami merasa terima kasih sekali terkait dengan inovasi yang dilakukan oleh Rumah Mesin terkait dengan mesin pemecahnya”, ungkap Eko Pambudi, Direktur Bumdes Panggung Lestari.