Pekan PeDe : Hadist Arbain 12 Meninggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat

Bantul- Rumah Mesin kembali menggelar kegiatan rutin Pekan PeDe atau  People Development Program. Pekan PeDe (People Development) Program yang dilaksanakan pada hari senin, 07 November 2020, pukul 11.30 sampai 12.30 WIB bertempatan di Limasan Timur CV Rumah Mesin. Pekan PeDe hari senin ini dikhususkan untuk karyawan Rumah Mesin Laki-laki.

Pekan PeDe merupakan kegiatan dilakukan satu minggu sekali bertujuan untuk meningkatkan ketertataan aspek spiritual kerohanian karyawan. Pekan PeDe didampingi oleh mentor. Pekan PD diawali dengan Salat dzuhur berjamaah, tilawah bersama, kultum dan penyampaian materi. Salah satu materi kali ini membahas tentang “Hadist Arbain 12 Meninggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat” .Hadist arbain 12:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (Hadits Hasan, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lainnya semisal itu pula) [HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Majah, no. 3976. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih].

Hadist ini memeiliki beberapa faedah yang pertama, Dalam ajaran Islam dikumpulkan berbagai macam kebaikan (mahasin). kedua, Tanda baiknya seorang muslim adalah dengan ia melakukan setiap kewajiban. Juga di antara tandanya adalah meninggalkan yang haram. Ketiga, Jika Islam seseorang itu baik, maka sudah barang tentu ia akan meninggalkan perkara yang haram, yang syubhat dan perkara yang makruh, begitu pula berlebihan dalam hal mubah yang sebenarnya ia tidak butuh. Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat semisal itu menunjukkan baiknya seorang muslim. Demikian perkataan Ibnu Rajab Al-Hambali yang kami olah secara bebas (Lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:289).

Baca Juga  Karyawan Teladan Rumah Mesin Bulan November 2019

Keempat, Kata Ibnu Rajab rahimahullah, “Mayoritas perkara yang tidak bermanfaat muncul dari lisan yaitu lisan yang tidak dijaga dan sibuk dengan perkataan sia-sia” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:290).Tentang keutamaan menjaga lisan ini diterangkan dalam ayat berikut yang menjelaskan adanya pengawasan malaikat terhadap perbuatan yang dilakukan oleh lisan ini. Allah Ta’alaberfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 16-18).

Kelima, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Jika seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat, kemudian menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, maka tanda baik Islamnya telah sempurna.” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:295). Keenam, Mungkin ada sebagian yang menganggap bahwa meninggalkan hal yang tidak bermanfaat berarti meninggalkan pula amar makruf nahi mungkar.Jawabnya, tidaklah demikian. Bahkan mengajak kepada kebaikan dan melarang dari suatu yang mungkar termasuk hal yang bermanfaat