Usaha pertanian jagung ini sebagai sumber usaha, tanaman termasuk ke kelas dikotil , dan memang menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, selain padi dan sagu. Sebab, di samping mengenyangkan, rasanya juga enak dan mudah untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Selain itu, untuk budidaya jagung tidak di perlukan lahan yang luas sehingga bisa menanamnya di kebun atau pekarangan rumah sendiri. Bagi para calon pengusaha yang masih bingung mencari alternatif usaha, produk dari hasil panen jagung bisa menjadi salah satu jawaban atau solusi.
Tahapan Budidaya Tanaman Jagung

Selain mudah di terima oleh kalangan pasar, jagung juga bisa di jadikan komoditi dagang yang beraneka ragam. Mulai dari jagung itu sendiri, hingga ke bagian bonggol daun bahkan kulit jagung. Untuk mendapatkan hasil panen jagung yang berlimpah dengan hasil yang berlimpah dan optimal.
Maka di perlukan usaha dan tahapan yang baik dan benar. Berawal dengan poin di sistem pengolahan lahan, pemilihan benih, maintenance hingga pencegahannya dari segala hama dan penyakit. Berikut penjelasan lengkap mengenai tahapan untuk budi daya jagung yang baik dan benar.
1. Pemilihan Lahan dan Kondisi Lingkungan
Jagung dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan dataran rendah atau dataran tinggi, seperti area pegunungan dengan ketinggian sekitar 1800 mdpl hingga area yang berada di ketinggian 3000 mdpl. Kondisi tanah yang sempurna untuk menanam jagung adalah yang mempunyai kadar pH sekitar 5-8.
Lebih baik memeriksa terlebih dahulu, untuk menanam jagung, tanah mengandung unsur hara yang cukup, agar dapat menghasilkan panen jagung dengan hasil yang optimal dan baik. Fakta hara yang dimaksud adalah tanah yang mengandung unsur Nitrogen, Kalium, serta Fosfat.
Suhu juga perlu diperhatikan yaitu sekitar 21 sampai derajat celcius dan tanaman jagung wajib mendapatkan intensitas sinar matahari langsung selama minimal 8 jam per harinya. Jagung tidak terlalu banyak membutuhkan air sampai curah huan rata rata yang dibutuhkan sebesar 85-250 mm per bulan.
2. Pemilihan Benih Jagung
Memilih jenis bibit yang tebaik akan mempengaruhi hasil panen. Sebab kita tidak dapat menolak, semakin baik jenis bibit akan semakin baik juga hasil panen. Kemudian memilih bibit yang berkualitas, dapat dibilang gampang gampang sulit.
Sebagai petani jagung harus teliti dalam memilih jenis bibit, mulai dari perbandingan kualitas hingga perbandingan harga. Agar kita tidak kecewa dan juga tidak ada kerugian. Maka pilihlah benih jagung yang sehat dan tidak mengandung penyakit.
Memilih benih yang unggul kebanyakan sudah melalui proses pelapisan anti jamur atau dapat disebut dengan fungisida. Jenis bibit jagung tersebut akan meminimalisir resiko terkena hama dan penyakit.
3. Pemilihan Waktu Penanaman Jagung
Pemilihan waktu tanam yang tepat menjadi salah satu faktor penentu untuk keberhasilan dari panen jagung. Lebih baik, pilih waktu menanam benih jagung pada saat akhir musim penghujan. Akhir musim penghujan biasanya terdapat di bulan Mei sampai Juni.
Pengolahan Lahan Pertanian Jagung
Setelah mempersiapkan lahan dan benih, untuk mendapatkan hasil yang terbaik, tahapan selanjutnya adalah proses untuk pengolahan lahan. Tahapan pengolahan lahan yang perlu untuk dilakukan adalah.
- Mempersiapkan lahan yang gembur, lahan yang akan ditanam jagung, digemburkan terlebih dahulu. bisa menggunakan metode yang manual yaitu dengan mencangkul apabila area yang akan digunakan tidak terlalu lebar. Untuk membuat tanah menjadi gembur bisa menggunakan traktor.
- Apabila area tanam sangat luas. Setelah tanah digemburkan, diamkan tanah atau lahan tersebut sekitar 5 hingga 7 hari untuk diangin angin. Untuk membajak area tanam, sebaiknya berikan kedalaman hingga 25 sampai 30 cm.
- Tujuannya adalah agar tanaman jagung nantinya akan mendapat asupan oksigen yang cukup. Ruangan yang dibuat ini adalah dengan harapan, membantu benih jagung menyerap nutrisi dari tanah dengan maksimal.
- Pada langkah berikutnya adalah bersihkan atau siangi tanaman atau rumput liar (gulma) yang ada dan ikut menempel pada tanah yang akan menjadi area tanam jagung.
- Sekadar untuk catatan, apabila lahan yang akan menjadi area tanam memiliki kadar asam yang cukup tinggi (pH kurang dari 5), kamu bisa menambahkan kapur dengan jenis dolomit pada tanah sebelum digunakan.
- Metodenya adalah dengan memberikan semprotan stimulan ini ke lahan yang sudah melalui proses pemupukan, yaitu dengan pupuk kandang tadi.
- Kemudian, sebaiknyamemberikan drainase pada area tanam agar lahan tidak terlalu basah atau tergenang air. Dan juga dapat dengan alternatif untuk membuat sistem bedengan.
- Untuk bedeng ini dapat dibuat dengan mudah dan buat dengan ukuran panjang sekitar 20 sampai 30 cm dan untuk lebarnya kurang lebih 1 meter sudah cukup.
- Langkah lanjutan dari tahapan budidaya jagung ini, membuat lubang tanam dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Saat membuat lubang, berikan jarak antar lubang satu sama lain. Idealnya, untuk menanam jagung dibutuhkan jarak sekitar 50 hingga 70 cm. Tentunya, hal ini dapat menjadikan calon tanaman jagung, berkembang lebih baik.
Proses Penanaman Usaha Pertanian Jagung

Setelah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pengolahan lahan, maka area tanam tentunya sudah siap. Menanam benih jagung ini, seperti penjelasan sebelumnya, lebih tepat dan baik untuk diadakan pada awal musim penghujan.
Namun, apabila ingin melakukannya saat musim kemarau, pastikan pengairan berjalan dengan baik. Metode untuk menanam jagung ini, bisa dengan memasukkan 1 hingga 2 benih jagung pada satu lubang tanam atau lubang tunggalan.
Tahapan berikutnya adalah dengan mengcover lubang dengan menggunakan pupuk kompos. Kemudian beri pengairan yang cukup dan tepat agar kelembapannya cukup baik. Pada umumnya, untuk area tanam jagung sekitar 1 hektar membutuhkan 8 kilo benih jagung.
Pemeliharaan Usaha Pertanian Jagung
Persiapan lahan kemudian dilanjutkan dengan penanaman benih sudah tentu, tugas kita sebagai petani atau penanam jagung adalah melakukan proses pemeliharaan. Proses ini merupakan tahap krusial dimana akan menentukan hasil panen yang akan kita petik agar hasilnya optimal. Tahapan-tahapan dari proses pemeliharaan ini, meliputi berbagai hal, yaitu.
1. Penyulaman Bibit Jagung
Tahap penyulaman ini merupakan proses pengecekan secara langsung dari bibit jagung yang telah di tanam dengan jangka waktu kurang lebih 1 minggu. Tujuan dari penyulaman ini, untuk memastikan pertumbuhan bibit jagung berkembang dengan baik.
Di tahap penyulaman ini, petani juga mengecek apakah ada bibit jagung yang yang sekiranya tidak tumbuh dengan baik. Apabila, ada bibit yang tidak mengalami proses tumbuh dengan baik, perlu untuk mencabut atau menyingkirkannya dan dengan segera mengganti dengan benih jagung yang baru.
2. Penyiangan Tanaman Jagung
Memasuki tahap selanjutnya, yaitu tahap penyiangan. Proses penyiangan merupakan penyiangan pada tanaman jagung yang sudah berumur 2 minggu. Caranya dengan membersihkan rumput atau tanaman liar (gulma) yang tumbuh di sekitaran jagung.
Sebab jika tumbuhan gulma ini di biarkan maka akan mengganggu laju pertumbuhan benih jagung. Pembersihan gulma ini dapat dengan cara manual atau menggunakan pestisida. Jika menginginkan hasil panen jagung yang organik terlebih jagung manis organik maka, proses menyiangi dengan cara alami dan manual dengan tangan.
3. Penyiraman Tanaman Jagung
Tahap selanjutnya penyiraman yang wajib untuk dilakukan, karena tahapan ini bertujuan untuk memberikan kelembaban tanah serta menghindarkan tanaman jagung dari resiko kekeringan.
Untuk menyirami tanaman jagung, lebih ekstra untuk dilakukan maka lakukan penanaman saat musim kemarau. Para petani wajib bahwa memastikan tanaman tetap lembab dan tidak dehidrasi atau kekurangan air.
4. Pemupukan Tanaman Jagung
Pemupukan merupakan tahap yang tidak bisa di lewatkan. Meskipun sewaktu proses persiapan lahan, sudah di lakukan pemupukan namun setelah benih berubah menjadi tanaman atau sudah mengalami pertumbuhan, kita wajib menambah asupan pupuk.
Tujuan pemupukan kali ini adalah menambah nutrisi bagi tanaman jagung. Seperti manusia, tumbuhan pun tetap membutuhkan nutrisi tambahan agar tetap sehat dan kuat dan proses ini harus kontinuitas.
Nah, untuk tumbuhan jagung, peroleh nutrisi berasal dari proses pemupukan tersebut. Agar tidak kekurangan unsur hara, yaitu nitrogen, kalium dan juga zat fosfat. Proses pemupukan ini di lakukan saat jagung berusia sekitar 2 bulanan.
5. Pengendalian Hama Penyakit
Proses pengendali serangan hama dan penyakit menjadi tahap yang tidak bisa di lewatkan. Agar tanaman jagung terhindar dari segala hal yang menghambatnya untuk tumbuh optimal.
Lalu, apabila tanaman jagung sudah terinfeksi oleh hama serta penyakit maka sudah sewajibnya kita melakukan pembasmian hama dan penyakit dengan cara yang efisien dan tepat sasaran.
Hama dan penyakit memiliki karakteristik yang berbeda maka kita harus mempunyai trik sendiri untuk membasmi dari jenis hama serta penyakit tersebut. Beberapa jenis dan hama yang sering menyerang tanaman yang termasuk jenis holtikultura ini, antara lain, yaitu ada hama ulat tongkol, kutu daun, hama penggerek batang, tikus, belalang hingga ke penyakit bulai dan juga penyakit karatan.
Masa Panen Jagung

Setelah melalui berbagai proses mulai dari penanaman hingga proses pemeliharaan, tanaman jagung bisa dipanen saat berumur idealnya 65 hingga 75 hari. Proses untuk memanennya dengan cara memutar bagian tongkol jagung sampai terpisah dengan tangkai atau batang jagung.
Ciri ciri jagung dapat panen atau sudah matang, bisa di lihat dari adanya titik hitam yang terlihat di bagian ujung jagung, lalu kulit jagung berwarna kecoklatan dan ukuran jagung sudah mencapai 7 cm.
Setelah di panen, jagung belum siap untuk di konsumsi atau di perjual belikan. Karena, kondisi jagung masih basah dan lembab sehingga lebih rentan terkontaminasi oleh jamur dan bakteri. Kemudian, jagung harus di jemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari.
Baca juga: Olahan Makanan dari Jagung yang Enak dan Lezat
Syarat Tumbuh Pertanian Jagung
Tanaman jagung dapat tumbuh di bermacam kondisi lingkungan. Tetapi untuk hasil yang maksimal, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut syarat tumbuh tanaman jagung.
Beriklim subtropis atau tropis ada di daerah berlokasi antara 0-500 LU sampai 0-400 LS, Hujan ideal 85-200 mm/bulan dan harus merata, Suhu optimimum yang baik 21-34, terpapar cahaya matahari langsung, minimal 8 jam per hari, Supaya pertumbuhan tidak berhambat atau merusak biji.
Untuk Media Tanah, Mempunyai tekstur tanah yang subur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah subur), Mengandung cukup kandungan unsur hara, pH tanah 5,5-7,5 ( jika pH tanah asam atau < 5,5 lebih baik taburkan dolomit/kapur pertanian), Tanah yang dapat di tanami jagung syaitu andosol, latosol dengan syarat pH sesuai buat.
Waktu dan Cara Menanam Jagung Yang Benar
Pada kondisi musim yang baik, waktu yang tepat saat menanam jagung terdapat di bulan Mei sampai Juli. Karena pada saat itu intensitas hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga pada bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung.
Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10 sampai 20 ton per hektar. Kemudian siram dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Supaya memcepat proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) supaya tanah menjadi subur.
Kemudian lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara di bajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, bertujuan agar membalik dan membuat struktur tanah menjadi subur, menambah oksigen dalam tanah, dapat memudahkan perakaran tanaman masuk ke dalam tanah dan menyerap unsur hara juga dapat memperbaiki aerasi tanah.
Jarak Menanam Tanaman Jagung
Pada kondisi tanah yang becek, lebih baik di buatkan bedengan/guludhan supaya benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal. Lebar bedengan 100 cm dan jarak antar bedengan 50 cm. Maka, jarak tanam yang di anjurkan untuk jagung adalah antara 20 hingga 25 cm.
Dalam menanam jagung, di sarankan untuk menggunakan pola tanam dengan jarak antar baris tanam sebesar 75 cm dan jarak antar tanaman dalam baris tanam sebesar 20 cm atau 25 cm. Kemudian buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm lalu masukkan benih jagung dan tutup dengan bokashi.
Setelah itu, siram dengan POC GDM pada bekas lubang tanam. berfungsi supaya mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari serangan penyakit.
Pasca Panen Jagung
Setelah panen, jagung harus di keringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung yaitu dengan menjemur di ladang atau di atas terpal. Kerusakan pada tanaman jagung masih bisa terjadi saat proses pengeringan, terutama jika panen jagung di lakukan pada musim hujan. Jagung yang keadaan basah rentan dengan serangan jamur atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan dapat merusak hasil panen jagung sampai lebih dari 50%.
Kesimpulan

Usaha pertanian jagung menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang ingin mengembangkan bisnis di sektor pertanian. Dengan permintaan pasar yang terus meningkat, jagung menjadi salah satu komoditas yang sangat menjanjikan. Mulai dari persiapan lahan hingga pengolahan hasil panen, setiap langkah memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan usaha ini.
Selain itu, memanfaatkan mesin giling jagung untuk menghasilkan produk olahan juga bisa menjadi strategi untuk meningkatkan keuntungan. Dengan manajemen yang baik dan pemahaman pasar yang tepat, usaha ini bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan berkelanjutan.