Proses produksi minyak goreng kelapa yang baik dan benar sangat mempengaruhi hasil. Mari kita simak bagaimana prosesnya!
Minyak Goreng Kelapa
Masyarakat Indonesia sangat menyukai makanan yang digoreng atau gorengan. Berbagai jenis minyak goreng pun membanjiri pasar, salah satunya adalah minyak goreng kelapa. Minyak goreng kelapa berfungsi sebagai media penggoreng makanan dan mempunyai kandungan nutrisi yang baik.
Minyak dapat bersumber dari tanaman, misalnya minyak zaitun, minyak jagung, minyak kelapa, dan minyak biji bunga matahari. Dan juga dapat bersumber dari hewan, misalnya ikan paus, ikan sarden, dan lain sebagainya. Industri pengolahan kelapa khususnya industri yang mengolah produk dengan bahan baku buah kelapa di Indonesia sudah tumbuh dalam industri skala kecil maupun industri yang berskala menengah besar.
Pada tiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan seperti sabut, untuk coir fiber, keset, sapu, matras, dan juga bahan pembuat spring bed. Tempurung untuk charcoal, carbon aktif dan kerajinan tangan. Daging buah untuk kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, kelapa parutan kering (desiccated coconut). Air kelapa untuk cuka, nata de coco, nira untuk kelapa dan gula merah. CCO untuk pembuatan oleochemical. Hasil olahan kelapa yang sudah diekspor selain minyak kelapa adalah kopra, bungkil kopra, kelapa parut, Virgin Coconut Oil dan nata de coco.
Di Indonesia produk terbesar dari minyak kelapa dikonsumsi sebagai minyak goreng, sedangkan diluar negeri minyak kelapa masih harus bersaing dengan berbagai minyak nabati.
Bahan baku yang digunakan dalam unit pengolahan minyak kelapa dapat berupa daging buah kelapa basah maupun yang sudah kering atau dikenal dengan nama kopra. Pada usaha skala mikro proses ekstraksi dilakukan pada santan, sedangkan perusahaan dengan pabrik skala kecil proses ekstraksi minyak dilakukan pada hasil penggilingan kelapa. Kapasitas produksi minyak kelapa untuk skala menengah berkisar antara 600 kg minyak kelapa setiap produksi membutuhkan sekitar 2 ton daging kelapa segar.
Manfaat Minyak Kelapa
1. Membuat Rambut Berkilau
Beberapa orang percaya bahwa mengoleskan minyak kelapa pada rambut akan membuatnya lebih berkilau dan terhindar dari kerusakan. Ini karena minyak ini dianggap dapat menyerap ke dalam kulit kepala dan lebih baik daripada minyak mineral.
Meski begitu, manfaat minyak kelapa sepertinya tidak berlaku untuk semua jenis rambut. Jika ingin mencoba, tentunya tidak ada salahnya.
Namun, sebaiknya Anda mencari tahu apakah jenis rambut Anda cocok dengan perawatan minyak kelapa.
2. Melembabkan Kulit
Minyak kelapa dapat digunakan sebagai pelembab yang bagus untuk kaki, tangan, dan siku Anda. Minyak ini juga bisa digunakan sebagai pelembab wajah bagi kamu yang memiliki jenis kulit kering.
Manfaat minyak kelapa untuk kulit tidak berhenti sampai di situ. Pasalnya, bahan ini juga dinilai bisa membantu memperbaiki tumit pecah-pecah.
Untuk melakukan perawatan ini, Anda bisa mengoleskan minyak kelapa pada tumit Anda sebelum tidur, kemudian gunakan kaus kaki. Ulangi metode ini sampai tumit halus.
3. Membersihkan Rongga Mulut
Berkumur dengan minyak kelapa merupakan metode perawatan gigi tradisional yang sudah digunakan sejak lama. Cara ini dianggap membantu melindungi gigi dari bakteri penyebab gigi berlubang, meredakan gejala radang gusi, dan menjaga keseimbangan bakteri di rongga mulut.
4. Memerangi Infeksi Bakteri Di Dalam Tubuh
Minyak kelapa murni atau VCO memiliki sifat antibakteri. Jadi, minyak jenis ini bisa digunakan untuk melawan infeksi di tubuh. Manfaat ini sudah diketahui melalui penelitian di laboratorium, namun belum menggunakan hewan uji maupun manusia sebagai objek.
5. Menjadi Alternatif Makanan Yang Lebih Sehat
Minyak kelapa dapat digunakan sebagai alternatif minyak kedelai yang lebih sehat, misalnya. Dan ternaya minyak ini bisa digunakan untuk juga membuat mayonaise atau coklat yang lebih sehat, daripada yang kalian membeli di supermarket.
Kandungan Minyak Kelapa
- Vitamin yang larut dalam lemak antara lain A, D, E dan K serta pro-vitamin A (karoten) (winarno 1990).
- Asam lemak jenuh yaitu asam laurat (C-12) %, asam miristat (C-14) %, asam palmitat (C-16) %, asam kaprilat (C-8) %, asam kaprat (C-10) %, asam strearat (C-18) % dan asam koprat (C-6) %.
- Asam lemak tak jenuh yaitu oleat atau omega-9 dan linoleat atau omega-6 masing-masing 6,5% dan 1,5% (Klintar 1990).
Mesin Minyak Kelapa
Ada peralatan utama yang digunakan dalam unit pengolahan minyak kelapa yaitu peralatan penggiling untuk menggiling atau memarut daging kelapa segar, peralatan pemeras untuk mengepress bungkil kelapa yang masih mengandung minyak dan peralatan penggerak untuk menggerakkan mesin pengepress.
Tungku dan alat penggorengan (wajan) juga diperlukan dalam proses produksi ini. Tungku ini berguna untuk melakukan penggorengan dalam rangka memisahkan air dan minyak kelapa dari daging kelapa yang sudah digiling halus.
Proses ekstraksi minyak kelapa dapat dijelaskan dengan langkah-langkah berikut: pertama, daging kelapa segar dicuci bersih dan kemudian digiling atau diparut dengan mesin parut kelapa. Potongan daging kelapa tersebut selanjutnya digiling, dan dimasukkan dalam wajan penggorengan yang telah berisi minyak goreng panas pada suhu 110oC -120oC selama 15-40 menit. Proses ini tergantung dari suhu dan rasio daging kelapa giling dan minyak kelapa yang digunakan untuk menggoreng. Hal yang harus diperhatikan selama proses penggorengan, wajan jangan diisi terlalu penuh karena daging kelapa giling yang digoreng cepat menguap dan menghasilkan minyak sehinga jika terlalu penuh akan bisa tumpah. Peningkatan suhu dalam wajan akan menghasilkan uap air dari penggorengan daging kelapa giling. Uap ini sudah tidak berarti lagi apabila penggorengan sudah selesai dan daging kelapa giling berubah warnan dari warna kekuning-kuningan menjadi kecoklatan.
Upaya untuk mempercepat pemisahan butiran kelapa panas dengan unsur minyak dapat dilakukan dengan cara mengaduk dengan menggunakan sendok panjang. Butiran yang sudah berpisah dari minyak kemudian dikeluarkan dari wajan dengan menggunakan penyaring dan minyak hasil penggorengan ditampung.
Penggunaan daging kelapa segar sebagai bahan baku akan menghasilkan perbedaan pada proses produksi minyak goreng kelapa dari perusahaan dengan skala mikro (rumah tangga) dan perusahaan kecil yang menggunakan peralatan yang lebih modern. Pada usaha skala mikro proses ekstraksi dapat juga dilakukan pada santan, sedangkan perusahaan dengan pabrik skala kecil proses ekstraksi minyak dilakukan pada hasil penggilingan kelapa.
3 Metode Membuat Minyak Goreng Kelapa Sendiri
1. Metode Fermentasi
Cara Membuat Minyak Kelapa Sendiri :
- Langkah pertama siapkan kelapa yang berkualitas baik, matang, segar.
- Kemudian kupas kelapa lalu ambil dagingnya dan bersihkan sampai bersih.
- Parut dan campurlah dengan air matang.
- Lalu peras parutan tersebut.
- Setelah itu tuangkan air perasan kelapa parut tersebut ke botol atau wadah.
- Lalu diamkan dan simpan selama 24 jam di ruangan bersuhu 32 derajat celcius. Pada proses ini akan membuat air dan minyak terpisah.
- Ketika air sudah terpisah dengan minyak, segera saring. Akhirnya nanti hanya tersisa minyak kelapa yang berwarna putih pucat.
2. Metode Pemanasan
Cara Membuat Minyak Kelapa Sendiri :Â
- Siapkan buah kelapa lalu dikupas. Ambil dagingnya.
- Parutlah daging kelapa dengan parutan. Hasil parutan lalu dicampur dengan air matang.
- Sesudahnya peras dan saring hingga menghasilkan santan.
- Tuangkan air santan tersebut ke penggorengan.
- Goreng dengan nyala api yang kecil.
- Aduk santan secara perlahan-lahan terus-menerus.
- Pada proses ini akan membuat santan menguap dan menyisakan minyak dan ampasnya.
- Kemudian ambil botol atau wadah, lalu tuangkan minyak kelapa yang sudah jadi di sana.
3. Metode Penyaringan
Cara Membuat Minyak Kelapa Sendiri :
- Â Ambil kelapa yang sudah tua lalu kupas.
- Potong dagingnya kecil-kecil.
- Haluskan dengan blender dan tambahkan air matang seperlunya.
- Saringlah hasil blender hingga menghasilkan santan.
- Tambahkan air jika diperlukan.
- Lakukanlah berulang-ulang supaya santan yang dihasilkan banyak.
- Masukkan santan ke dalam wadah toples.
- Kemudian masukkan ke dalam toples lalu diamkan selama 24 jam supaya santan dan minyak kelapa bisa terpisah. Alangkah baiknya untuk menyimpannya di lemari pendingin atau di ruangan dingin supaya dadih cepat terbentuk.
- Langkah akhir buang dadih dan anda akan mendapatkan minyak kelapa murni yang tertinggal di dalam toples atau wadah.