Peluang Bisnis Pakan Ternak Ayam
Tantangan Bisnis Pakan Ternak Ayam
Cara Memulai Usaha Pakan Ternak Ayam
1.Melakukan Riset Pasar
2.Peralatan dan Karyawan
3.Lokasi
Tips Agar Sukses Di Bisnis Pakan Ternak Ayam
1. Memiliki Target Pasar
Bisnis pakan ternak yang sukses biasanya diawali dengan melihat langsung target pasar. Jika ingin membuka bisnis pakan ternak ini harus menargetkan kelompok tertentu dan berfokus menyediakan produk pakan ternak sesuai kebutuhan mereka.
Mengumpulkan informasi seperti jumlah peternak di wilayah tersebut, kebanyakan hewan yang dipelihara, kondisi perekonomian masyarakat dan tingkat pemahaman peternak tentang produk pakan hewan ternak.
Dengan begitu, dapat menyesuaikan kemasan, harga dan metode pemasaran produk.
2. Manfaatkan Media Untuk Promosi
Di era digital ini, bisnis pakan ternak harus memanfaatkan sosial media untuk melakukan promosi produk. Dengan cara mengunggah produk disertai gambar dan deskripsi singkat.
Hal ini ditujukan untuk memperluas pasar, menjangkau konsumen dan berkomunikasi lebih mudah dengan konsumen.
3. Menonjol di Antara Kompetitor
Agar bisnis pakan ternak lebih dilihat oleh konsumen, harus memiliki strategi.
Misalnya dengan menyediakan produk kualitas terbaik dengan harga terjangkau, memiliki design dan promosi yang menarik di sosial media, bermitra dengan orang terkenal hingga berpartisipasi dalam pameran produk pertanian nasional.
Jenis Pakan Ternak yang Umumnya Dijual
1. Biji-Bijian
Di kawasan Eropa Utara, banyak petani menanam biji-bijian seperti jagung, barley, oat dan gandum untuk pakan ternak.
Kemudian menggilingnya dan mencampurkannya dengan vitamin dan mineral untuk menghasilkan pakan ternak dengan kualitas tinggi.
2. Pakan Berprotein Tinggi
Sumber pakan ternak berprotein tinggi biasanya merupakan biji atau buah yang diperoleh dari ampas industri minyak atau sumber pangan manusia.
Misalnya, kedelai, kacang tanah, biji rami, canola, biji kapas, kelapa sawit dan biji bunga matahari.
Biji-bijian yang sudah diproses minyaknya biasanya menghasilkan ampas yang digunakan sebagai pakan ternak. Hasil samping tersebut biasanya memiliki kandungan lemak 1-5% dan kandungan protein 20-50%.
Kedua senyawa tersebut sangat dibutuhkan sebagai pelengkap protein dan asam amino yang diperlukan untuk pertumbuhan ternak dan meningkatkan tingkat produksi hasil ternak seperti telur, daging dan susu.
3. Produk Sampingan Industri Gula
Industri gula biasanya menghasilkan berbagai jenis ampas dari proses pembuatan gula tebu seperti tetes tebu dan ampas tebu (batang tebu yang sudah diperas airnya).
Keduanya merupakan sumber karbohidrat dengan kualitas tinggi yang cocok untuk pakan hewan.
Selain gula tebu, industri pengolahan gula yang berasal dari buah bit juga menghasilkan ampas serupa. Bahkan di beberapa negara eropa, buah bit dan beberapa akar tumbuhan sengaja ditanam untuk kebutuhan pakan ternak.
Kelompok terbesar dari pakan hasil sisa berasal dari industri sereal, tepung dan roti.
Pabrik banyak menghasilkan ampas seperti dedak gandum, tepung kualitas rendah, roti basi, tepung gluten jagung dan bubur jagung. Ampas kemudian digiling dan ditambahkan sebagai pakan hewan ternak.
Industri pengolahan minuman seperti jus, bir dan susu biasanya menghasilkan produk samping berupa ampas buah kering, ragi bir, susu skim kering, whey kering, dan mentega susu kering.
Semua produk sampingan tersebut banyak digunakan sebagai bahan pakan dengan kualitas tinggi untuk hewan ternak.
Sedangkan di tempat potong hewan dan pabrik pengepakan daging banyak menghasilkan produk sisa seperti tulang, sisa daging, bulu dan limbah lainnya.
Produk dampingan hewan ini mengandung protein lebih dari 50% dan kandungan mineral seperti kalsium dan fosfor.
Sedangkan jenis pakan serat meliputi rumput, jerami, sekam, umbi-umbian dan batang jagung. Jerami padi, cengkeh dan legum umumnya diberikan kepada hewan ketika rumput segar sudah tidak tersedia.
Produk pakan lainnya adalah silase (pakan yang diawetkan). Dibuat dengan mengemas tanaman yang belum matang ke dalam wadah kedap udara untuk memungkinkan fermentasi Asam Cuka dan Asam Laktat.
Meski mengandung nutrisi lebih rendah daripada jerami padi, pakan ini dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Modal Bisnis Pakan Ternak Ayam
Untuk memulai dan mengembangkan usaha pakan ayam, memerlukan beberapa komponen modal, yaitu modal awal, modal operasional, dan modal tambahan.
Biaya awal adalah modal yang diperlukan untuk membeli peralatan, bahan baku, dan tempat usaha. Biaya operasional adalah modal yang diperlukan untuk membayar biaya produksi, pengiriman, dan promosi.
Biaya tambahan adalah biaya yang diperlukan untuk melakukan perawatan mesin, pengembangan produk, dan sebagainya.
Berikut adalah perkiraan biaya untuk masing – masing komponen modal tersebut.
Modal Awal:
Biaya peralatan: Rp 10 juta – Rp 20 juta
Biaya bahan baku: Rp 5 juta – Rp 10 juta
Biaya tempat usaha: Rp 5 juta – Rp 15 juta
Modal operasional:
Biaya pembuatan pakan ternak: Rp 3 juta – Rp 5 juta per bulan
Biaya pengiriman: Rp 2 juta – Rp 4 juta per bulan
Biaya promosi pakan ternak: Rp 1 juta – Rp 3 juta per bulan
Modal Tambahan:
Biaya perawatan mesin: Rp 500 ribu – Rp 1 juta per bulan
Biaya pengembangan produk: Rp 1 juta – Rp 2 juta per bulan
Dari perkiraan di atas, dapat menghitung total modal yang butuhkan untuk usaha pakan ayam.
Misalnya, jika ingin memulai usaha dengan kapasitas produksi 1 ton pakan per bulan, maka memerlukan modal awal sekitar Rp 20 juta, biaya operasional sekitar Rp 6 juta per bulan, dan biaya tambahan sekitar Rp 1,5 juta per bulan.
Jadi, total modal yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 27,5 juta.
Keuntungan Usaha Pakan Ternak Ayam
Usaha pakan ternak ayam merupakan usaha yang menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan sederhana berikut.
Asumsi kapasitas produksi: 1 ton pakan per bulan
Asumsi harga jual: Rp 5.000 per kg
Asumsi biaya produksi: Rp 3.000 per kg
Asumsi margin keuntungan: 40%
Dari asumsi di atas, kita dapat menghitung keuntungan usaha pakan ternak ayam sebagai berikut.
Pendapatan : 1 ton x Rp 5.000 = Rp 5.000.000
Biaya: 1 ton x Rp 3.000 = Rp 3.000.000
Keuntungan: Pendapatan – Biaya = Rp 2.000.000
Persentase Keuntungan: (Keuntungan / Pendapatan) x 100% = (Rp 2 juta / Rp 5 juta) x 100% = 40%
Dari perkiraan di atas, dapat dilihat bahwa semakin besar kapasitas produksi pakan ternak, semakin besar pula keuntungan yang didapatkan. Namun, juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keuntungan.
Hai saya Akbar! Saya adalah seorang penulis artikel SEO Specialist. Sampai jumpa di artikel saya selanjutnya ya!