Cara Fermentasi Jerami dengan Garam Mudah Bagi Peternak

Fermentasi Jerami dengan garam sangat mudah lo teman-teman. Apa sebelumnya kamu mengetahui bahwa jerami dapat difermentasi menggunakan garam? Pasti untuk peternak yang senior sudah mengetahuinya, namun tidak untuk para peternak  pemula mungkin mereka masih kebingungan.

Bagi peternak pemula tidak usah khawatir anda telah menemukan artikel yang cocok untuk anda. Artikel ini akan membahas cara fermentasi jerami dengan garam tentunya, mudah dalam modelan prakteknya dan gampang untuk dimengerti. Melakukan fermentasi merupakan hal yang tepat untuk mempersiapkan pakan.

Cara fermentasi jerami memberikan banyak keuntungan salah satunya dengan sekali melakukan fermentasi peternak dapat menghasilkan pakan yang banyak atau berlimpah. Dengan begitu, peternak bisa memanfaatkan waktu dan sekaligus memanfaatkan sumber daya lokal pada lingkungan sekitar.

Apa Itu Fermentasi Jerami dengan Garam

Metode ini merupakan proses yang melibatkan penggunaan air garam sebagai katalitas atau pemicu untuk memulai reaksi fermentasi. Reaksi fermentasi ini akan menghasilkan zat asam pemicu untuk meingkatkan nutrisi dalam jerami yang dapat bermanfaat bagi hewan ternak.

Apakah anda bertanya mengapa harus pakai garam? Garam bukan hanya bumbu dapur, tapi juga punya peran penting dalam proses fermentasi. Garam membantu mengawetkan jerami, mencegah pertumbuhan bakteri jahat, dan meningkatkan rasa. Proses dalam fermentasipun cepat.

Fermentasi ini pada umumnya digunakan dalam pengelolaan pakan ternak untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan jerami. Bagaimana kamu sudah tahukan arti dari fermentasi jerami dengan garam. Jadi, mari kita simak langkah-langkah fermentasi jerami dengan garam yang sederhana ini.

Cara Fermentasi Jerami dengan Garam

jerami fermentasi dengan garam

Bahan utaman fermentasi dengan garam pasti sudah tersedia dilikungkungan tempat tinggal kita. Dengan menambahkan garam, kita bisa membantu mikroorganisme bekerja lebih baik, sehingga jerami yang tadinya kurang menarik untuk pakan ternak, bisa jadi lebih berguna.

Selama proses fermentasi, bakteri baik akan berkembang dan menghasilkan asam, yang membantu mengawetkan jerami. Dengan demikian, kita dapat menyimpan pakan lebih lama tanpa khawatir tentang pembusukan. Yuk, simak langkah-langkahnya!

1. Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum mengolah jerami peternak harus meyiapkan alat dan bahan nya terlebih dahulu. Setelah semuanya sudah siap anda dapat melanjutkan ke langkah seanjutnya. Cek kembali alat dan bahannya sudah lengkap semua ya. agar tidak meribetkan diri sendiri.  Alat dan bahannya:

  • Bantang padi atau jerami padi,
  • air bersih,
  • garam,
  • wadah fermentasi, seperti plastik besar atau ember (pilih salah satu),
  • mesin pencacah jerami dari atau parang atau pisau,
  • drum atau wadah besar tapi yang harus penyediakan juga dengan penutupnya dan,
  • ruangan penyimpanan selama proses fermentasi berlansung.

2. Pemilihan Jerami yang Tepat

Pastikan jerami bebas dari kotoran atau bahan asing seperti daun busuk dan serangga atau hama. Jerami yang segar atau bersih akan menghasilkan fermentasi berkualitas. Dapatkan Jerami yang baru dipanen biasanya lebih baik dibandingkan jerami yang sudah disimpan terlalu lama, mungkin banyak jerami mulai rusak.

Siapakan Jerami yang sudah kering sesuai kebutuhan pakan anda atau 2 karung ukuran besar. Jika kamu mendapatkan Jerami basah simpan jerami tersebut pada bagian lain karena bisa menyebabkan pembusukan, untuk mencegahnya jemur jerami yang basah pada terik sinar matahari.

3. Pemotongan Batang Padi

Pasti jerami yang ada dapatkan masih berukuran besar maka dari itu anda harus memotongnya atau menghancurkannya menjadi bagian yang kecil. Dalam proses penghancuran ini, anda dapat menggunakan alat bantu seperti yang bekerja secara otomastis yaitu mesin pencacah jerami.

Dengan begitu, anda  tidak perlu bersusah payah untuk mencacahnya secara manual yang dapat memakan waktu yang lama dan tidak banyak menguras tenaga. Terus bagaimana jika anda tidak memiliki mesin pencacah jangan khawatir masih ada solusinya yaitu menggunakan pisau atau parang.

Siapkan satu tempat besar atau karung untuk alas bagian bawah .Potong jerami pada alas tersebut sebelumnya taruh sebuah balok kecil agar memudah saat memotong jerami sesuaikan dengan kenyamanan anda, untuk memotong. Pemotonhlah jerami 2-5 cm panjangnya.

4. Pencampuran Fermentasi Jerami dengan Garam

Setelah selesai pemotongan jerami secara keseluruhan. Pungut atau masukan semua jerami kedalam sebuah ember besar. Selanjutnya, campurkan jerami tersebut dengan garam. Gunakan perbandingan garam dan jerami berkisar antara 2-5% dari banyaknya jerami, tergantung pada tingkat kelembaban jerami.

Sesuaikan pemberian garam apabila adanya kelembapan pada jerami Oh iya, jangan lupa untuk memastikan bahwa Anda menggunakan garam dapur yang tidak mengandung iodin, ya. Gunakan takaran air, biasanya berkisar antara 30- 50 % dari berat jerami.

5. Penempatan Wadah Fermentasi Jerami

Kemudian lanjutkan dengan menyimpan jerami yang sudah diproses dalam wadah.. Tempatkan jerami tersebut dalam wadah fermentasi dengan ukuran yang cukup besar. Dengan demikian, simpan jerami yang difermentasi pada ruangan yang luas dan bebas dari air.

Tutup rapat tutupannya sebelum keluar dari ruangan tersebut periksa kembali bahwa wadah tersebut dapat tertutup dengan rapat dan wadahnya tidak bocor untuk menghasilkan proses fermentasi berjalan dengan optimal.

6. Waktu  Fermentasi

Proses fermentasi jerami biasanya berlangsung sekitar tiga hingga empat minggu, tetapi kadang-kadang bisa mencapai satu bulan, selama mikroorganisme seperti bakteri dan jamur bekerja untuk menguraikan bahan pakan jerami.

Fermentasi menghasilkan produksi asam organik yang mengawetkan jerami. Proses ini membuat pakan ternak lebih baik karena meningkatkan daya simpan jerami dan nilai gizinya. Jerami dapat diubah menjadi pakan yang lebih berkualitas dan tahan lama dengan waktu fermentasi yang cukup.

7. Pemantauan Fermentasi Jerami

Jerami yang telah matang memiliki beberapa tanda, seperti bau asam yang menyengat. Jerami yang sudah terfermentasi biasanya akan lembab dan terlihat gelap. Teksturnya pun akan menjadi lebih lunak. Apabila itu semua terjadi berarti pakan anda berhasil.

Namun, apabila belum ada tanda-tanda seperti penjelasan dalam artikel ini mungkin ada salah beberapa teknis dalam proses sebelumnya. Mungkin adanya kelembapan pada jerami, takaran air yang berlebihan. Untuk itu sesuaikan takaran bahan yang digunakan saat menggunakannya agar tidak ada kekeliruan.

8. Penyimpanan Jerami Hasil Fermentasi

Ternak seperti ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, ataupun domba tidak mungkin untuk memakan hasil pakan sekaligus. Pasti masih banyak yang tersisa. Sisa hasil fermentasi tersebut harus dismpan pada tempat yang aman.

Langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah menyimpan jerami fermentasi dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitasnya. Jangan lupa untuk menyimpannya pada tempat dengan suhu yang cukup sejuk untuk membuatnya menjadi lebih tahan lama.

Itulah langkah demi langkah fermentasi jerami dengan garam. Mudah bukan, walaupun terlihat mudah tetap anda harus melakukannya secara berurutan dan menyesuaikan dengan arahan yang ada. Jangan sampai pakan yang anda hasilkan tidak ada manfaatnya.

Manfaat  Fermentasi Jerami Menggunakan Garamgaram

Mungkin manfaat dari fermentasi ini tidak jauh berbeda seperti cara fermentasi jerami pada umumnya. Namuan ada sedikit perbedaan dari fermentasi jerami menggunakan garam. Pasti bagi peternak yang sudah senior sudah tau dong kelebihan dari fermentasi jerami pada umumnya.

Tidak perlu khawatir untuk keuntungannya pasti tidak diragukan lagi. Setelah proses fermentasi jerami dengan garam memberikan sejumlah manfaat yang bisa kita dapatkan dari pakan tersebut yang sudah difermentasi. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Peningkatan Nutrisi Jerami

Fermentasi mengurangi serat pada jerami dan membantu mengendalikan patogen dan mikroorganisme jahat yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak anda. Nutrisi seperti protein dan vitamin pun lebih tersedia pada jerami yang fermentasi dengana garam.

Selain itu, fermentasi juga bisa mengurangi zat anti-nutrisi yang ada di jerami, sehingga ternak bisa menyerap lebih banyak nutrisi. Singkatnya, jerami fermentasi ini lebih kaya gizi dan lebih bermanfaat. Fermentasi jadi pilihan bagus untuk pakan ternak, karena bisa mendukung pertumbuhan dan kesehatan hewan.

2. Melancarkan Pencernaan

Fermentasi ini membuat jerami lebih mudah kambing mencerna makanannya, yang dapat mengurangi risiko masalah kesehatan seperti diare dan infeksi. Dengan menggunakan jerami yang difermentasi dengan garam, peternak dapat mengurangi kemungkinan terjadinya masalah kesehatan pada ternak.

Banyaknya kandungan nutrisi dari hasil fermentasi membantu ternak untuk menjaga stamina tubuh dan menambah nafsu makan ternak, hal ini karena ketrtarikan meeka pada pakan yang mereka konsumsi. Dengan begitu mendukung pertumbuhan dan kesehatan hewan.

3. Adanya Asam Laktat

Garam mempunyai kemampuan untuk menurunkan pH jerami, menciptakan lingkungan asam yang menguntungkan bagi mikroorganisme patogen. Lingkungan asam ini mendukung perkembangan bakteri yang bermanfaat, seperti bakteri asam laktat, yang diperlukan untuk proses fermentasi.

Bakteri ini akan membantu mengubah karbohidrat dalam jerami menjadi asam laktat, yang berfungsi sebagai pengawet alami. Pakan yang dibuat dengan cara ini lebih aman untuk ternak mengonsumsinya karena kurangnya risiko pertumbuhan bakteri yang berbahaya.

4.  Aroma yang Harum dan Rasa yang Enak

Sebagai penyedap alami, garam dapat meningkatkan rasa dan aroma jerami yang fermentasi. Pakan ternak lebih menarik jika memiliki rasa dan aroma yang lebih enak. Hewan ternak lebih suka makanan dengan rasa dan aroma yang baik, meningkatkan nafsu makan mereka.

Ini sangat penting, terutama ketika ada sedikit pakan hijauan. Pakan yang sehat dapat membantu ternak mendapatkan nutrisi yang cukup. Dengan proses fermentasi yang baik dan lingkungan asam yang ada oleh garam, proses menghambat atau memperlambat pembusukan.

5. Mempercepat proses Fermentasi

Garam juga dapat mempercepat proses fermentasi. Ketika menggunakan garam membantu memecah serat dalam jerami, sehingga mikroorganisme lebih mudah mengakses bahan pakan tersebut. Prose fermentasipun tidak memakan waktu lama karena jeraminya cepat matang.

Karena adanya reaksi dari zat yang terkandung dalam garam.Proses ini membuat fermentasi berlangsung lebih cepat dan efisien, sehingga jerami dapat siap digunakan dalam waktu yang lebih singkat. Ini tentu sangat menguntungkan bagi peternak yang membutuhkan pakan dengan segera.

Kesimpulan

Fermentasi jerami dengan garam adalah sederhana untuk peternak meningkatkan kualitas pakan ternak. Garam memiliki peran penting dalam proses fermentasi jerami seperti, meningkatkan rasa dan aroma, mempercepat proses fermentasi, meningkatkan kualitas nutrisi, dan mengurangi risiko penyakit.

Unutk membantu anda dalam proses pencacah jerami anda dapat menggnakan mesin pencacah jerami dari rumah mesin untuk info lebih lengkap terkait mesin pencacah jerami, anda bisa klik tautan dibawah ini

Info Lengkap Mesin Pencacah Jerami Rumah Mesin

Dengan mengikuti langkah-langkah yang baik dan benar, anda bisa mendapatkan jerami yang lebih bergizi dan bermanfaat bagi hewan ternak. Jadi, bagi anda yang memiliki usaha peternakan atau hanya ingin memberi yang terbaik untuk hewan peliharaan, cobalah teknik fermentasi jerami ini. Selamat mencoba!