Bermacam jenis briket mulai banyak digunakan oleh warga dunia sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil. Namun tak jarang pula terdapat masyarakat yang masih belum mengenal bahan bakar alternatif yang satu ini.
Oleh karena itu, artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan penggunaan briket sebagai bahan bakar alternatif secara lebih mendalam kepada masyarakat masyarakat luas.
Untuk mengetahui ulasan lengkap tentang bahan bakar alternatif yang satu ini, silahkan simak artikel ini hingga akhir, ya!
Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), briket merupakan gumpalan sebesar kepalan tangan yang dibuat dari bahan lunak yang kemudian dicetak dan dikeraskan melalui proses pembakaran.
Dengan merujuk pada pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa briket merupakan sebuah benda padat yang terbentuk dari campuran bahan bakar lunak seperti arang, serbuk kayu, batu bara, atau limbah pertanian, yang diolah hingga membentuk sebuah gumpalan sebesar kepalan tangan.
Biasanya, proses pengolahan briket meliputi tahapan-tahapan berupa pencampuran bahan baku, pencetakan, pemadatan, serta pengeringan, yang dilakukan secara runtut untuk menghasilkan briket dengan kualitas tinggi.
Sejarah dan Asal Mula
Tahukah Anda, sebelum menjadi bahan bakar ramah lingkungan seperti yang kita ketahui saat ini, briket pada zaman dahulu menimbulkan banyak kontroversi, lho.
Pada zaman Romawi kuno, briket terbuat dari campuran lumpur dan serbuk arang yang digunakan sebagai bahan bakar pemanas air dan udara. Kemudian, pada awal abad ke-19 ditemukan inovasi briket yang terbuat dari batu bara.
Penemuan tersebut kemudian menjadi sangat populer di Inggris, dan banyak digunakan sebagai pengganti bahan bakar utama dalam dunia industri dan rumah tangga yang masih berupa kayu.
Namun, pada akhir abad ke-19, penggunaan briket batu bara dinilai menimbulkan permasalahan lingkungan. Pembakaran bahan bakar alternatif tersebut ternyata dapat menimbulkan kepulan asap yang mencemari udara.
Selain itu, batu bara juga merupakan sumber energi tak terbarukan. Jenis energi ini membutuhkan waktu lama untuk melakukan pembaharuan. Oleh karena itu, jika batu bara digunakan dalam jumlah besar secara terus menerus, bukankah dunia akan mengalami kelangkaan sumber energi?
Melihat permasalahan tersebut, para peneliti kemudian melakukan berbagai macam eksperimen untuk membuat bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Para peneliti ini kemudian berhasil untuk menciptakan briket dari limbah pertanian yang dinilai lebih eco-friendly. Briket ramah lingkungan inilah yang kemudian digunakan oleh banyak orang, bahkan hingga saat ini.
Kegunaan Briket
Penggunaan briket dinilai dapat menunjang segala aspek kehidupan masyarakat. Pemanfaatan briket dalam setiap penggunaannya juga dapat menjaga kualitas lingkungan hidup manusia.
Secara umum, briket berfungsi untuk menggantikan bahan bakar fosil. Briket yang dalam pembuatannya kebanyakan menggunakan bahan alam terbarukan dirasa cocok untuk menjadi alternatif bahan bakar fosil karena sifatnya yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Namun, selain fungsi tersebut, terdapat juga beberapa kegunaan lainnya yang tidak kalah bermanfaat bagi kehidupan manusia. Berikut rinciannya :
1. Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Fungsi atau kegunaan yang pertama adalah sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Tahukah Anda, penggunaan bahan bakar fosil berupa gas, minyak tanah, atau emisi lainnya menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global, lho.
Dilansir dari National Geographic, pembakaran emisi ini dapat melepaskan karbon dioksida yang memerangkap panas matahari di lapisan atmosfer. Jika konsentrasi karbon dioksida mengalami kenaikan dalam jumlah besar, maka efek rumah kaca akan terbentuk di lapisan atmosfer bumi. Dengan demikian risiko terjadinya pemanasan global akan semakin meningkat.
Selain itu, pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan gas metana yang merupakan komponen pembentuk gas rumah kaca. Berdasarkan pernyataan dari Scientific American, gas metana dapat delapan puluh enam kali lebih kuat memerangkap panas dibandingkan dengan karbon dioksida.
Yang lebih mengerikan lagi, bahan bakar fosil juga menimbulkan oksida nitrat, lho. Menurut NASA Global Climate Change, oksida nitrat dapat menimbulkan gas rumah kaca yang bertahan hingga 116 tahun di atmosfer bumi.
Dengan demikian, untuk mencegah terjadinya pemanasan global yang semakin parah, Anda dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dengan beralih menggunakan briket sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
2. Sebagai Kompor untuk Memasak
Kompor briket merupakan alternatif alat yang dapat Anda gunakan untuk memasak. Bagi Anda yang sering melakukan kegiatan seperti hiking atau camping, Anda dapat menggunakan kompor ini karena bentuknya yang portabel, sehingga praktis untuk dibawa kemana saja.
Selain praktis, kompor ini juga banyak digunakan karena harganya yang lebih murah daripada kompor gas portabel. Memasak dengan kompor briket juga dinilai dapat menambahkan citarasa yang cukup khas ke masakan. Hal ini dikarenakan kebanyakan kompor jenis ini menggunakan briket arang sebagai bahan bakar utamanya. Mengingat sejak zaman dulu, arang dikenal dapat menciptakan kesan yang wangi dan smokey pada masakan.
3. Sebagai Bahan Pembuatan Furniture
Selain nilai guna, briket juga memiliki nilai artistik yang tinggi, lho. Nah, kegunaan briket yang kedua adalah sebagai bahan pembuatan furniture yang dapat menambahkan kesan aesthetic pada interior rumah Anda.
Furniture yang paling banyak dibuat menggunakan briket sebagai bahan produksinya adalah vas bunga, figura, dan hiasan dinding.
Sebagai bahan pembuatan furniture, biasanya briket digabungkan dengan berbagai macam material lainnya seperti kaca dan semen untuk menciptakan karakter benda yang kokoh dan tahan lama.
4. Sebagai Bahan Baku Industri
Briket yang terbuat dari limbah berupa organisme hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan sampah hidup merupakan contoh dari biomassa. Biomassa merupakan material yang termasuk sebagai sumber energi terbarukan. Penggunaan biomassa sebagai sumber energi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara langsung dan tidak langsung.
Salah satu penerapan biomassa secara tidak langsung adalah dengan pengolahan arang menjadi biofuel.
5. Sebagai Media Tanam
Briket yang terbuat dari sabut kelapa dan limbah industri peternakan merupakan jenis briket yang cocok untuk digunakan sebagai media tanam. Kedua jenis briket tersebut memiliki karakteristik yang tepat sebagai tempat untuk tumbuhan dapat tumbuh.
Briket sabut kelapa terbukti dapat menyimpan air dengan baik, sedangkan briket limbah peternakan biasanya dapat memberikan unsur zat hara yang cukup untuk menyuburkan tanaman. Oleh karena itu, pengunaaan briket sebagai media tanam dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan baik.
Keunggulan Briket Arang dari Bahan Alam
Briket yang terbuat dari bahan alam memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan briket batu bara. Berikut ini merupakan uraiannya!
1. Energi Terbarukan
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud), energi terbarukan merupakan jenis sumber nergi yang tersedia oleh alam dan akan terus tersedia selama proses alam berkelanjutan. Sumber energi terbarukan dapat terus menerus digunakan dan tidak akan habis karena persediaannya yang melimpah.
Proses pembuatan briket yang menggunakan meterial alami seperti sabut, arang, dan limbah pertanian merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk pemanfaatan energi terbarukan. Dengan demikian, proses produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa harus khawatir dengan ketersediaan bahan baku yang diperlukan.
2. Biomassa
Briket yang terbuat dari bahan alam termasuk ke dalam kategori Biomassa. Biomassa merupakan salah satu jenis dari energi terbarukan yang mengacu pada organisme ataupun komponen biotik dari alam.
3. Menghasilkan Panas Maksimum yang Optimal
Briket dari bahan alam, khususnya arang kelapa, dapat menghasilkan panas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan briket batu bara. Kalor yang dihasilkan oleh arang kelapa dapat mencapai angka 7000 kal. Sehingga, briket arang kelapa dapat digunakan sebagai bahan bakar pemanas yang sangat baik.
4. Tidak Beracun
Pemilihan bahan alami dalam membuat briket untuk bahan bakar juga didasari dengan alasan kemanan dan kesehatan.
Penggunaan bahan alami dipilih karena jumlah asap yang dihasilkan oleh pembakaran briket lebih sedikit dan tidak menimbulkan asap beracun.
5. Energi Ramah Lingkungan
Suatu bentuk energi dapat dikatakan sebagai energi ramah lingkungan jika dapat memenuhi beberapa kriteria berupa :
- Rendah emisi yang dapat menimbulkan gas rumah kaca.
- Tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi lingkungan.
- Penyediaan sumber daya alam terus berkelanjutan.
- Tidak membahayakan ekosistem.
- Limbah dapat dimanfaatkan.
Nah, briket yang terbuat dari bahan alam telah memenuhi kriteria di atas. Sehingga, briket dari bahan alam termasuk dalam sumber energi ramah lingkungan.
Jenis-Jenis Bahan Pembuat Briket
Perlu Anda ketahui bahwa proses pembuatan briket menggunakan berbagai macam jenis bahan yang dapat menghasilkan produk dengan karakteristik yang berbeda pula. Berikut ini ulasannya!
1. Batu Bara
Industri produksi batu bara sebagai bahan bakar dalam bentuk briket terus dikembangkan, baik di dunia maupun di Indonesia. Hal ini didukung dengan melimpahnya sumber bahan baku batu bara di Indonesia.
Berdasarkan dengan data yang di rilis oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2020, Indonesia memiliki sumber daya batu bara sebesar 143,73 milliar ton. Sedangkan, cadangan batu bara yang ada di Indonesia sebesar 38,80 milliar ton. Angka yang cukup fantastis, bukan?
Dengan besaran jumlah sumber daya batu bara tersebut, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia bersama dengan Tiongkok dan Australia.
Sebaran sumber daya batu bara di Indonesia sebagian besar terkonsentrasi di daerah Sumatera dan Kalimantan. Sumber daya batu bara di Sumatera mencapai sebesar 56 miliar ton, sedangkan Kalimantan mencapai sebesar 92 miliar ton. Besaran jumlah tersebut masing-masing mencakup 38% dan 62% dari jumlah total sumber daya yang ada di Indonesia.
Dengan sumber daya yang sangat besar tersebut, produksi batu bara di Indonesia juga kian meningkat dari waktu ke waktu. Kontribusi Indonesia dalam sektor produksi batu bara kepada dunia juga terus naik seiring dengan rata-rata pertumbuhan produksi yang mencapai angka 9% pertahun.
Meningkatnya angka produksi ini berkaitan erat dengan kegiatan ekspor dan juga pemenuhan Domestic Market Obligation (DMO)
Dalam upaya pemenuhan DMO, batu bara diolah dalam berbagai bentuk, tak kecuali dalam sektor industri biomassa. Salah satu bentuk produk turunan dari batu bara dalam industri biomassa adalah briket.
Diharapkan, penggunaan produk turunan batu bara seperti briket batu bara ini dapat menjadi komoditas subtitusi impor yang pada akhirnya dapat menghemat devisa negara selayaknya minyak dan gas bumi.
Keunggulan Pengunaan Bahan Batu Bara
- Batu bara merupakan bahan bakar yang memiliki harga cukup terjangkau, dengan begitu Anda dapat mendapatkan bahan bakar alternatif dengan mudah.
- Panas yang dihasilkan batu bara sangat tinggi dan stabil, sehingga baik untuk pembakaran dalam kurun waktu yang cukup lama karena.
- Briket batu bara tidak memiliki risiko ledakan sehingga tidak membahayakan fisik.
2. Arang Sekam Padi
Pemanfaatan sekam padi sebagai bahan pembuatan briket dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah limbah sekam hasil panen padi.
Padi merupakan salah satu hasil panen Negara Indonesia yang memiliki jumlah cukup melimpah. Pada tahun 2022, Indonesia berhasil memanen sebanyak 54,75 ton padi. Jumlah yang cukup fantastis ini tidak hanya menghasilkan berton-ton beras, namun juga menghasilkan limbah sekam yang cukup banyak.
Walaupun merupakan limbah yang dianggap tidak ada artinya, sekam padi memiliki berbagai macam manfaat, lho!
Salah satunya adalah ketika diolah menjadi briket, sekam padi dapat menjadi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan penggunaan arang sekam dapat menjadi salah satu upaya pengurangan emisi gas karbon yang dapat memicu terjadinya pemanasan global.
Keunggulan Pengunaan Bahan Arang Sekam Padi
- Memiliki harga yang cukup murah.
- Bermanfaat untuk mengurangi limbah hasil perrtanian.
- Briket arang sekam padi terbukti lebih mudah terbakar dibandingkan dengan jenis briket lainnya.
3. Tempurung Kelapa
Kelapa merupakan salah satu tumbuhan yang dapat memberikan sejuta manfaat bagi kehidupan. Baik buahnya maupun limbahnya, kelapa dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu bentuk dari pemanfaatan limbah kelapa adalah tempurungnya yang dapat diolah menjadi briket.
Penggunaan arang tempurung kelapa ini telah dimanfaatkan sejak lama oleh masyarakat Eropa untuk memanggang bahan makanan. Begitu pula dengan Jepang dan Korea Selatan, restoran di kedua negara tersebut kebanyakan menggunakan arang tempurung kelapa untuk keperluan memasak. Sedangkan di negara Timur Tengah, arang kelapa digunakan untuk keperluan shisa atau rokok yang berbentuk seperti pipa panjang.
Lalu bagaimana dengan pemanfaatan arang tempurung kelapa di Indonesia?
Arang tempurung kelapa biasanya digunakan sebagai media tanam dan bahan bakar alternatif yang dirasa lebih ramah lingkungan di Indonesia.
Selain itu, arang kelapa juga dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor oleh Negara Indonesia. Permintaan akan arang kelapa oleh pasar internasional yang tinggi, membuat Indonesia memiliki ambisi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, Indonesia berhasil mengekspor sebanyak 188,05 ribu ton arang tempurung kelapa. Yang mana jika dikonversikan dengan nilai ekspor, jumlah tersebut dapat mencapai angka sebesar 145,09 juta USD.
Kebutuhan arang tempurung dunia tentu akan terus meningkat dari waktu ke waktu, oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan program yang dinilai akan mendongkrak produksi arang tempurung kelapa di Indonesia.
Keunggulan Pengunaan Bahan Tempurung Kelapa
- Memiliki sumber bahan baku yang melimpah.
- Merupakan salah satu jenis biomassa yang ramah lingkungan.
- Memiliki titik suhu panas yang tinggi dan tahan lama.
- Tidak menimbulkan asap yang berlebihan.
4. Limbah Organik
Limbah yang menumpuk tentu akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan, bukan? Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki kesadaran untuk mengambil bagian untuk menemukan solusi yang tepat untuk menangani permasalahan limbah tersebut.
Salah satu solusi yang dinilai efektif untuk menangani masalah limbah adalah dengan melakukan daur ulang. Limbah kering non organik seperti kering dapat diolah menjadi berbagai macam barang hias maupun barang guna yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Lalu bagaimana dengan limbah kering organik?
Limbah kering organik seperti ranting pohon dapat dimanfaatkan untuk membuat briket. Bahan-bahan tersebut akan diproses melalui pembakaran tidak sempurna hingga menjadi arang. Arang hasil pembakaran limbah inilah yang kemudian dicetak hingga membentuk sebuah briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
Dengan demikian, upaya daur ulang limbah organik menjadi briket arang ini merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.
Keunggulan Pengunaan Bahan Limbah Organik
- Mengurangi jumlah limbah organik yang ada di lingkungan.
- Mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.
- Sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Bentuk-Bentuk Briket
Bentuk yang dimiliki oleh briket dapat bervariasi sesuai dengan mesin cetak yang digunakan. Akan tetapi, umumnya briket memiliki beberapa bentuk sebagai berikut :
1. Bulat
2. Kotak
3. Oktagon
4. Silinder
5. Berlubang
Cara Membuat Briket
Terdapat dua metode yang dapat Anda terapkan untuk membuat briket, yakni secara sederhana atau konvensional dan secara modern. Berikut ulasan lebih lengkapnya!
1. Cara Membuat Briket Secara Konvensional
Hanya dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar, kita dapat membuat briket dengan cara yang cukup sederhana. Berikut caranya!
Alat yang digunakan :
- Kaleng bekas berukuran besar
- Lumpang dan alu
- Sekop kecil
- Cetakan
- Gelas ukur
- Tiga toples ukuran sedang
- Saringan
- Palu
Bahan-bahan yang diperlukan :
- Batok Kelapa
- Bonggol jagung
- Serbuk kayu gergaji
- Tepung kanji
- Korek api
- Kayu bakar atau ranting pohon
Cara membuat :
- Bersihkan bonggol jagung dan batok kelapa.
- Jemur bonggol jagung dan batok kelapa yang telah dibersihkan hingga kering.
- Setelah itu, hancurkan bonggol jagung dan batok kelapa yang telah dijemur menggunakan lumpang dan alu hingga menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Jangan hancurkan bahan hingga halus agar proses pembakaran terjadi secara optimal.
- Masukkan bonggol jagung, kemudian bakar di atas api hingga berubah menjadi arang. Kemudian, lakukan hal yang sama kepada batok kelapa dan serbuk kayu gergaji secara bergantian.
- Setelah menjadi arang, tumbuk dengan alu masing-masing bahan hingga halus, kemudian masukkan ke dalam toples yang berbeda. Hal ini ditujukan untuk memudahkan proses penghitungan perbandingan bahan.
- Saring hasil tumbukan kemudian campurkan bahan yang telah disaring dengan perbandingan 6 (batok kelapa) : 3 (bonggol jagung) : 1 (serbuk gergaji) ke dalam wadah.
- Kemudian, siapkan campuran tepung kanji dan air yang akan digunakan sebagai bahan perekat.
- Panaskan bahan perekat hingga mengental kemudian campurkan dengan bubuk arang yang telah di saring.
- Cetak bahan yang telah tercampur rata kemudian tekan-tekan hingga bahan memadat.
- Jemur hasil cetakan hingga kering dan siap digunakan.
2. Cara Membuat Briket Secara Modern
Selain dengan menggunakan cara yang sederhana, Anda juga dapat membuat briket dengan cara yang lebih modern. Cara membuat briket secara modern adalah dengan menggunakan mesin pembuat briket arang kelapa. Dengan menggunakan mesin tersebut, Anda dapat membuat briket dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
Apalagi, jika Anda memiliki ketertarikan untuk memulai bisnis briket, metode produksi secara modern ini akan sangat menguntungkan bagi Anda.
Untuk itu, kami merekomendasikan Anda untuk menggunakan Mesin Briket Arang Kelapa dari CV. Rumah Mesin yang dapat mempermudah proses produksi Anda. Mesin Briket Arang kami telah melewati proses quality control yang ketat, sehingga memiliki kualitas yang terjamin.
Dengan menggunakan produk mesin kami, proses produksi Anda akan berjalan dengan optimal. Sehingga, Anda akan mendapatkan hasil produk yang berkualitas.
Penutup
Demikian artikel ini kami sampaikan. Semoga dengan artikel ini, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan briket sebagai alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan bakar alternatif ini, Anda telah turut menjaga kelestarian lingkungan hidup di bumi kita tercinta. Sekian dan erima kasih.
Saya merupakan seorang penulis di CV. Rumah Mesin yang juga memiliki ketertarikan dan minat besar terhadap perkembangan teknologi, terutama teknologi IT.