Cara Mudah Mengubah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

cara membuat kompos dari sampah organik

Cara membuat kompos dari sampah organik, Seiring dengan meningkatnya jumlah sampah, sering kali pencemaran lingkungan terjadi sekitar kita, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu kita dapat meminimalkan hal tersebut terjadi dengan cara mengolah sampah tersebut menjadi pupuk kompos organik.

Mengubah sampah menjadi pupuk kompos tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga menyediakan pupuk alami bagi tanaman. Proses pembuatan pupuk ini sangat sederhana. Kita bisa membuatnya dirumah dengan memanfaatkan sisa sampah yang sering terabaikan. Berikut adalah cara membuat kompos organik.

Pengertian Kompos Organik

cara membuat kompos dari sampah organik

Kompos organik adalah pupuk yang berasal dari sisa makanan dan limbah tanaman. Selama proses tersebut, pupuk kompos organik diuraikan dengan bantuan organisme hidup. Organisme hidup pada pupuk kompos sendiri dapat berupa mikroorganisme dan makroorganisme yang berperan dalam proses penguraian.

Dilihat dari proses pembuatannya, pupuk kompos organik terbagi menjadi 2 teknik, yaitu aerob dan anaerob. Kedua teknik ini sama-sama menghasilkan pupuk kompos yang bagus namun ada sedikit perbedaan, seperti pada teknik aerob melibatkan oksigen sedangkan teknik anaerob tidak melibatkan oksigen.

Cara Membuat Pupuk Kompos Organik

Kompos berperan penting dalam menjaga kepadatan tanah dan kesuburan tanaman sekitarnya. Proses pembuatannya sendiri, kompos membutuhkan waktu sekitar dua minggu sampai satu bulan hingga kompos itu jadi dan bisa digunakan.

Selama proses ini, mikroorganisme menguraikan bahan organik menjadi humus yang bernutrisi, sehingga dapat menjaga struktur dan kepadatan tanah. Untuk hasil yang lebih optimal, berikut langkah-langkah pembuatan pupuk kompos organik.

Alat dan Bahan untuk Membuat Kompos Organik

  • Sampah organik seperti, sisa makanan, limbah buah, dan sampah alami lainnya.
  • Tanah.
  • Tempat untuk menampung sampah organik.
  • Air secukupnya.
  • Pengaduk.
  • Mesin pencacah.
  • Larutan EM4, yaitu zat yang berfungsi untuk mempercepat proses penguraian bahan organik.
  • Ember untuk melarutkan EM4.

Cara Membuatnya

  1. Potong sampah menjadi potongan-potongan kecil agar pada saat penguraian akan menjadi lebih mudah.
  2. Selanjutnya, tambahkan tanah. Serbuk tanah berfungsi sebagai bahan tambahan untuk membantu proses dekomposisi.
  3. Larutkan EM4 dengan air, lalu aduk secara merata.
  4. Setelah itu, masukkan ke dalam tempat pengomposan.
  5. Tutup tempat pengomposan dengan rapat.
  6. Diamkan selama dua minggu agar pembusukan sempurna.
  7. Aduk pupuk selama 3 hari sekali. Suhu pada tempat pupuk kompos akan naik selama proses pengomposan.
  8. Setelah dua minggu lamanya, proses pengomposan sudah selesai, dan suhu dalam tempat pengomposan sudah normal kembali.
  9. Pupuk kompos yang bagus akan berwarna hitam dan memiliki aroma yang tidak menyengat tetapi beraroma tanah pada saat dipegang.

Kandungan yang Terdapat pada Kompos Organik

Dalam kompos organik terdapat berbagai unsur kandungan yang tersedia di dalamnya, antara lain seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium , magnesium (Mg), dan unsur yang terkandung lainnya.

Unsur-unsur tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan tumbuhan, karena dapat mempercepat pertumbuhan tanaman serta memberikan nutrisi yang cukup sehingga membuat tanaman menjadi lebih sehat. Berikut diantara lain unsur-unsur nya:

1. Nitrogen

Unsur nitrogen (N) memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Nitrogen sendiri biasa digunakan untuk pembentukan klorofil pada daun sehingga membuat daun lebih hijau dan tampak lebih subur.

Selain itu, nitrogen juga memainkan peran penting untuk mencapai hasil panen yang optimal. Dengan memiliki nitrogen yang cukup, tumbuhan dapat memproduksi lebih banyak protein sehingga dapat mempercepat pertumbuhan.

2. Fosfor

Unsur fosfor (P) merupakan unsur hara yang penting bagi tumbuhan, karena fosfor berfungsi untuk mengatur sintesis protein.

Selain itu, kandungan fosfor yang memadai juga dapat membantu dalam pengembangan akar yang kuat. Fosfor juga bisa mempercepat dalam pertumbuhan pada tanaman sekaligus.

3. Kalium

Dalam tumbuhan kalium memiliki fungsi penting untuk mencegah bunga agar tidak mudah gugur. Selain itu, kalium juga berperan sebagai aktivator enzim yang terlibat dalam metabolisme tanaman.

Ciri ciri tanaman yang kekurangan kalsium adalah daun yang mengering, daun yang tampak keriting, serta menguningnya tepi daun dan ujung daun.

4. Kalsium

Unsur Kalsium (Ca) berfungsi untuk membantuk dalam memaksimalkan penyerapan nutrisi melalui akar sehingga dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, kalsium juga dapat membentuk pertahanan dinding sel dan menjaga daya tahan terhadap stres lingkungan.

Selain dari itu, kalsium juga berperan dalam menetralkan senyawa-senyawa yang tidak bermanfaat bagi tanah. Kekurangan unsur ini dapat menghambat pertumbuhan akar sehingga berdampak buruk pada tanaman dikarenakan terganggunya dalam proses penyerapan nutrisi.

5. Magnesium

Unsur Magnesium (Mg) memiliki peran penting dalam tanaman yaitu mempertahankan kadar klorofil. Magnesium juga sering dijadikan sebagai penggerak utama dalam fotosintesis. Sehingga tanaman

Selain itu, magnesium juga dapat berperan sebagai penyerapan nutrisi pada tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan daun mengalami kerusakan dan gagal dalam melakukan proses fotosintesis sehingga membuat daun tampak lebih pucat dan berubah menjadi kuning.

Manfaat dari Menggunakan Kompos Organik

cara membuat kompos dari sampah organik

Pada dasarnya, tanaman membutuhkan tanah yang subur untuk tumbuh sehat, sehingga banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari menggunakan pupuk kompos organik.

Dengan menggunakan kompos organik kita juga membantu dalam menciptakan lingkungan sehat. Berikut adalah manfaat dari menggunakan kompos organik.

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Keuntungan dari menggunakan kompos organik adalah dapat meningkatkan kesuburan. Tanah yang subur dapat memberikan nutrisi yang baik pada tanaman.

Dengan demikian, tanah yang subur dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanaman, serta mampu meningkatkan hasil dan kualitas panen.

2. Menjaga Kesehatan Akar

Kompos organik menjadi peran penting dalam menjaga kesehatan akar tanaman, karena akar merupakan kunci dari pertumbuhan tanaman.

Oleh karena itu, jika kesehatan akar terjaga, tanaman akan menjadi lebih bernutrisi sehingga meningkatkan kualitas panen.

3. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman

Kompos organik sangat berguna dalam proses pertumbuhan tanaman, dikarenakan kadungan yang terdapat di dalam kompos organik seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Dengan memiliki nutrisi yang cukup, tanaman mampu berkembang biak dengan baik, sehingga menghasilkan kualitas panen yang bagus.

4. Mengurangi Ketergantungan terhadap Pupuk Kimia

Menggunakan kompos organik merupakan salah satu cara kita berkontribusi dalam menciptakan lingkungan menjadi lebih sehat. Yaitu dengan mengurangi pemakaian pupuk kimia.

Dengan menggunakan pupuk kompos organik, nutrisi yang disediakan oleh kompos dapat menjadi lebih terpenuhi sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia.

5. Mencegah Terjadinya Erosi pada Tanah

Menggunakan kompos organik dapat membantu dalam mencegah terjadinya erosi pada tanah, karena kompos organik dapat meningkatkan infiltrasi ke tanah, yang berfungsi membantu pembentukan struktur tanah yang lebih baik.

Dengan struktur tanah yang lebih baik, tanah menjadi lebih tahan terhadap terjadinya erosi karena tanah mampu menampung air sehingga dapat mengurangi terjadinya risiko erosi pada tanah.

Jenis Jenis Kompos Organik

Pengelompokan jenis-jenis kompos dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu dari proses pembuatannya, dari dekomposernya, dan yang terakhir dilihat dari bentuk komposnya, ada kompos yang berbentuk padat dan ada juga yang berbentuk cair. Berikut adalah contoh jenis-jenis dari kompos organik :

1. Kompos Aerob

Pupuk kompos aerob adalah pupuk yang melibatkan udara dalam proses pembuatannya, dan bahan utama dari pembuatan kompos aerob ini adalah dengan menggunakan sisa-sisa tanaman.

Pada saat melakukan proses pengomposan, pupuk kompos aerob ini dapat memakan waktu sekitar 40-50 hari. Selain itu, pupuk kompos aerob membutuhkan suhu yang optimal serta kelembapan yang tepat agar mempercepat pada saat dekomposisi bahan organik.

2. Kompos Bokashi

Kompos bokashi adalah pupuk yang pengomposannya dihasilkan dengan cara mencampurkan bahan organik seperti, sisa makanan atau sisa tanaman dengan bokashi starter yang mengandung mikroorganisme menguntungkan.

Tempatkan bahan organik dan bokashi starter di wadah tertutup atau kedap udara. Mikroorganisme kemudian melakukan fermentasi anaerobik selama seminggu untuk menghasilkan pupuk bernutrisi yang mengandung mikroba bermanfaat.

3. Vermikompos

Vermikompos adalah kompos yang menggunakan mikroorganisme nya seperti cacing tanah untuk membusukkan bahan organik nya.

Tempatkan bahan organik seperti sisa-sisa makanan di dalam wadah yang ideal bagi cacing tanah. Cacing tersebut nantinya akan memakan bahan organik dan menjadikannya pupuk organik yang kaya akan nutrisi.

4. Kompos Organik Cair

Kompos cair adalah pupuk yang dimana dibuat dengan metode pengomposan basah. Prosesnya sendiri dapat berlangsung dengan cara aerob ataupun anaerob.

Pupuk cair ini mempunyai banyak nutrisi dan mudah untuk diserap oleh tanaman dengan cepat. Dalam pemberian kompos cair kepada tanaman, harus perhatikan takaran penggunaannya karena jika berlebihan dapat membuat daun menjadi layu.

5. Kompos Bagase

Pupuk kompos bagase adalah kompos yang terbuat dari ampas tebu hasil dari sisa penggilingan tebu, dan pembuatannya cukup memakan waktu yang lama.

Selain itu, penggunaan kompos bagase sendiri dapat meningkatkan struktur dari tanah, dan juga dapat membantu dalam menyuburkan tanah.

Rekomendasi Mesin Pemilah Sampah Organik

Mesin Conveyor Sampah
Contoh mesin pengolah sampah

Dalam proses pembuatan pupuk kompos organik dan anorganik, untuk memudahkan kita pada saat proses pemilahan sampah ke dalam tahap berikutnya, kita dapat menggunakan mesin conveyor sampah sehingga membuat pengerjaan tidak memakan waktu yang sangat lama, sehingga pengerjaannya menjadi lebih efisien.

Berikut dibawah ini adalah proses langkah kerja dari mesin conveyor sampah :

  1. Hidupkan mesin.
  2. Selanjutnya masukkan sampah sampah yang sudah dikumpulkan ke dalam wadah mesin untuk memulai proses pemilahan.
  3. Kemudian sampah akan berjalan diatas belt conveyor, saat sudah berjalan pengguna bisa mulai memilah sampah dengan cepat.
  4. Dalam proses pemilahan, pilih sampah sesuai dengan kebutuhan, dan pisahkan sampah yang akan dibuang.
  5. Setelah proses pemilahan selesai, matikan mesin.

Kesimpulan

Pembuatan kompos dari bahan sampah organik merupakan solusi yang tepat mengurangi pencemaran lingkungan. Proses ini juga dapat mengurangi volume sampah yang ada di seluruh dunia.

Dengan mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos, kita tidak hanya mencegah dari yang terjadinya pencemaran lingkungan, tetapi juga menyediakan pupuk alami bagi tanaman sekitar. Kandungan-kandungan yang terdapat di dalam kompos tersebut sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Pengolahan sampah akan lebih efisien jika memanfaatkan teknologi modern yang sudah tersedia di masa kini, seperti dengan menggunakan mesin conveyor sampah dari Rumah Mesin. Alat ini dapat memudahkan kita dalam mengolah sampah pada saat membuat kompos. Jika ingin mengetahui lebih lanjut, kalian bisa mempelajarinya di sini.