Cara Menghitung Kebutuhan Paving Block dengan Benar

Cara Menghitung Kebutuhan Paving Block

Cara Menghitung Kebutuhan Paving Block – Bagi Anda yang memiliki rencana untuk memasang paving block atau juga dikenal dengan conblock, sebaiknya ketahui cara perhitungan tepatnya untuk menghemat anggaran biaya, lalu bagaimana cara menghitung kebutuhan paving block?,  artikel ini akan membahas lebih dalam.

Biasanya, paving block dipakai untuk menutup permukaan tanah. Bagi yang ingin memasang paving block sebaiknya ketahui cara perhitungan pengeluaran biaya untuk menghemat anggaran. Hal Ini berfungsi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan banyaknya paving block yang akan di pasang. Sebelum masuk ke pembahasan utama, Mari mengenal lebih dalam terlebih dahulu mengenai apa itu paving block, jenis – jenis paving block, dan masih banyak lagi, yuk simak artikel ini.

Apa itu Paving Block?

Paving block merupakan bahan bangunan yang digunakan untuk membuat jalan, trotoar, halaman, dan area parkir. Paving block terbuat dari campuran semen, pasir, dan air yang dicetak menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Paving Block ini banyak diminati oleh pasaran karena cara pasang yang mudah, menggunakan bahan yang ramah lingkungan, air bisa menyerap ke dalam tanah di sekitar paving block melewati celah celah di antara satu paving block dengan paving block yang lain. Bahan dari paving block ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya erosi tanah dan pemasangan paving block ini juga dibilang sangat mudah karena tidak membutuhkan alat berat.

Jenis-jenis dari paving block ini sangat banyak dan bervariasi dari bentuk dan warnanya, beberapa jenis yang akan dibahas yaitu Paving Block Persegi Panjang, Paving Block Hexagon Segi Enam, Paving Block Cacing, Paving Block Trihex dan Paving Block Ubin Kecil. Paving block adalah material penting dalam pembangunan karena fungsinya sebagai lapisan yang menguatkan permukaan tanah area pemasangan paving block, serta memungkinkan air meresap lebih baik dibandingkan dengan beton atau aspal.

Penjelasan Jenis dan Kebutuhan Per Meter Persegi

cara menghitung pengeluaran paving block

  • Paving Block Persegi Panjang : Paving block persegi panjang adalah salah satu jenis paving block yang memiliki bentuk persegi panjang. Ini adalah salah satu bentuk paling umum dan banyak digunakan dalam berbagai proyek pembangunan karena bentuknya yang sederhana dan sangat mudah untuk melakukan pemasangannya.
    Kebutuhan per meter ukuran: 21 cm x 10,5 cm = 44 bh/m2.
  • Paving Block Hexagon Segi Enam : Paving block hexagon atau segi enam adalah jenis paving block yang memiliki bentuk heksagonal atau segi enam.
    Kebutuhan per meter paving block segi enam ini diperlukan 25 buah.
  • Paving Block Cacing : Paving block cacing adalah jenis paving block yang memiliki bentuk khas menyerupai huruf “S” atau bentuk cacing. Bentuk ini digunakan untuk mengunci antara satu paving block dengan yang lainnya dengan kuat, sehingga akan menghasilkan paving block yang aman untuk dilewati dan tahan lama.
    Kebutuhan per meter ukuran: 22,5 cm x 11,2 cm = 39 bh/m2.
  • Paving Block Trihex : Paving block trihex adalah salah satu jenis paving block yang memiliki bentuk segi enam atau hexagonal dengan desain yang unik. Disebut “trihex” karena bentuknya yang menyerupai tiga buah segi enam yang menyatu atau tersusun bersama.
    Kebutuhan per meter ukuran: 19,7 cm x 9,6 cm = 39 bh/m2.
  • Paving Block Ubin Kecil : Paving block ubin kecil adalah jenis paving block yang memiliki bentuk dan ukuran yang bisa di bilang lebih kecil dibandingkan dengan jenis paving block lainnya
    Kebutuhan per meter ukuran: 10,5 cm x 10,5 cm = 88 bh/m2.

Jumlah paving block yang dibutuhkan per meter persegi bervariasi tergantung pada modelnya.

Cara Menghitung Kebutuhan Paving Block

1. Tentukan Luas Area yang akan di pasang paving block

Yang harus dilakukan pertama yaitu menghitung luas area dan kebutuhan paving block yang akan dipasang di lingkungan tersebut. Ukur panjang dan lebar area tersebut dengan akurat, lalu kalikan kedua nilai tersebut untuk mendapatkan luas total dalam meter persegi (m²). Jika luas area yang diukur tidak berbentuk kotak atau persegi panjang, Anda perlu membuat sketsa denahnya terlebih dahulu dan membagi area tersebut menjadi beberapa bagian yang sesuai.

Misalnya, jika ada sisi yang miring, ukur alas dan tingginya untuk menghitung luas area segitiga. Setelah semua sisi diukur, jumlahkan luas masing-masing bagian untuk mendapatkan total luas area. Misalnya, jika area berbentuk persegi panjang, gunakan rumus : Luas = Panjang × Lebar 

2. Menentukan Pola Pemasangan dan Jenis

Saat memilih jenis paving block, pilihlah bentuk, ukuran, dan warna yang sesuai dengan kebutuhan desain proyek Anda. Setelah itu, tentukan pola pemasangan yang diinginkan. Kombinasi warna atau gabungan dari beberapa jenis paving dapat mempengaruhi jumlah paving block yang dibutuhkan untuk tiap jenisnya. Pastikan untuk memilih dengan teliti agar sesuai dengan keinginan dan fungsi proyek yang di rencanakan.

3. Hitung Jumlah Paving Block yang di Butuhkan

untuk menghitung jumlah yang dibutuhkan bagi luas area paving block dengan luas satu paving block untuk menghasilkan jumlah paving block yang dibutuhkan, caranya adalah
Jumlah Paving Block = Luas Area dibagi Luas Satu Paving Block.

4. Menambahkan Tambahan Cadangan Paving Block

Untuk area dengan bentuk tidak beraturan, disarankan untuk menambahkan perhitungan atau persentase tambahan untuk pemotongan (waste) dan cadangan. Pemotongan diperlukan untuk menyesuaikan paving block yang berada di pinggiran area untuk menyesuaikan bentuk area yang tidak rapi atau tidak teratur di lingkungan pemasangan paving block.

Cadangan paving block ini  digunakan untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan atau kehilangan paving block selama proses pemasangan atau instalasi. Biasanya, penambahan sekitar 3-5% dari jumlah paving block yang sudah di perhitungkan sebelumnya sudah cukup.

5. Hitung Jumlah Abu Batu untuk Pemasangan Paving Block

Setelah mengetahui luas area untuk paving block, perhitungkan juga kebutuhan abu batu yang digunakan untuk pemasangan ini atau pengisi nat (celah antara paving block setelah dipasang). Untuk abu batu yang digunakan sebagai alas paving block, cukup dengan ketebalan 2-3 cm, ditambah 1-2 cm untuk ditabur sebagai pengisi nat (celah antara paving block setelah dipasang).

Dalam hal ini, volume abu batu yang diperlukan dapat dihitung dengan mengalikan tebal rata-rata 5 cm (0,05 m) dengan luas area paving block yang telah dihitung sebelumnya. Jika luas area paving block yang telah ditetapkan adalah 100 m², maka volume abu batunya akan menjadi 5 meter kubik, dengan mengalikan 0,05 meter (atau 5 sentimeter) dengan luas tersebut.

6. Konsultasikan dengan Konstruksi yang Profesional

Jika merasa perlu wawasan atau ilmu lebih mengenai paving block ini, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan kontraktor profesional atau pabrik paving block yang tidak hanya menyediakan mesin atau-alat untuk pemasangannya tetapi juga dapat memberikan wawasan tambahan, memastikan perhitungan benar atau akurat, dan memberikan saran terkait syarat atau teknis peraturan setempat yang perlu diperhatikan.

Faktor yang Perlu di Pertimbangkan

Faktor Paving Block

  • Kondisi tanah di sekitar area yang akan dipasangi paving block akan sangat mempengaruhi  bahan tambahan seperti pasir atau bahan dasar lain yang digunakan untuk pemasangan paving block.
  • Ketebalan dalam paving block sangat penting dalam kualitas paving block ini, maka dari itu supaya paving block dapat awet dan tahan lama pilih ketebalan yang sesuai dengan kebutuhan beban yang akan dilewati.
  • Bentuk pola dan pemasangannya juga penting, beberapa pola pemasangan seperti pola segi empat, pola hexagonal, pola cacing dan pola – pola  paving block lainnya dapat mempengaruhi jumlah paving block yang dibutuhkan. Pola paving block yang lebih sulit atau rumit mungkin memerlukan lebih banyak potongan paving block.
  • Kondisi iklim pada tempat yang akan dipasang paving block ini akan sangat mempengaruhi kekuatan paving block terhadap cuaca ekstrem seperti hujan deras, suhu ekstrem, atau kelembaban tanah. Pilih kualitas paving block yang sesuai dengan iklim lokal untuk mengurangi risiko kerusakan pada paving block.
  • Kemudahan akses ke lokasi proyek dan kondisi jalan menuju lokasi dapat mempengaruhi biaya pengiriman dan waktu pemasangan.
  • Pastikan proyek paving block ini mematuhi peraturan dan persyaratan lokal terkait standar paving block kualitas dan penggunaan bahan pembangunan.
  • Selain biaya material paving block, pertimbangkan juga biaya tenaga kerja, biaya pengiriman, dan biaya lainnya yang mungkin terkait dengan proyek.

Faktor-faktor ini sangat penting untuk memastikan proyek paving block sukses dan semuanya berjalan dengan lancar, perhatikan kondisi tanah sekitar, pilih ketebalan yang sesuai, sesuaikan pola pemasangan dengan jumlah paving block yang diperlukan, sesuaikan kualitas paving block dengan iklim yang ada di lokasi pemasangan paving block, pertimbangkan akses ke lokasi proyek dan persyaratan standar seputar pemasangan maupun bahan – bahan paving block, serta hitung semua biaya terkait dengan proyek termasuk tenaga kerja dan pengiriman paving block.

Biaya Pembuatan Paving Block

Biaya Kebutuhan Paving Block

Dibawah ini merupakan simulasi perhitungan yang mungkin akan dikeluarkan untuk pembuatan paving block :
Total biaya untuk bahan baku termasuk pasir (5 truk), semen (100 sak), pasir abu batu (4 truk), dan bubuk pewarna (15 kg) adalah sekitar Rp11.000.000. Dari produksi ini, dihasilkan sekitar 9.000 paving block. Jika setiap paving block dijual dengan harga Rp2.000, pendapatan yang diperoleh mencapai Rp18.000.000, dengan keuntungan sebesar Rp7.000.000 dari satu kali produksi.

Untuk memulai usaha paving block, modal awal yang diperlukan mencakup mobil pick-up bekas (Rp100.000.000), alat cetak (1 set), alat pengaduk, gerobak dorong(5 unit), sekop (5 unit), ember (10 unit), dan kuas (5 unit). Jika Anda memilih untuk menyewa kendaraan untuk distribusi, modal awal dapat dikurangi menjadi Rp7.720.000. Ditambah biaya bahan baku untuk 9.000 paving block, modal awal minimal yang diperlukan adalah Rp18.720.000.

Biaya operasional bulanan yang diperkirakan meliputi tenaga kerja (Rp3.000.000 per orang), listrik (Rp250.000), air (Rp300.000), dan bensin (Rp500.000).

Perlu diingat, biaya sewa lahan untuk operasional usaha paving block bisa berbeda tergantung pada lokasi yang dipilih, yang dapat berpengaruh pada perhitungan biaya total dan keuntungan yang dihasilkan.

Penutup

Sekian artikel pembahasan tentang penjelasan, cara-cara perhitungan bahkan faktor-faktor mengenai cara menghitung kebutuhan paving block. Menghitung kebutuhan paving block adalah langkah penting dalam merencanakan proyek pemasangan. Dengan artikel ini pastikan memiliki cukup material untuk menyelesaikan proyek yang berjalan dengan lancar.

Pastikan untuk memperhatikan detail seperti jenis paving block yang dipilih, pola pemasangan yang sesuai, serta tambahan untuk pemotongan dan cadangan material. Dengan perhitungan yang benar, proyek paving block anda dapat berjalan lancar dan menghasilkan hasil akhir yang memuaskan sesuai dengan yang Anda harapkan. Semoga artikel ini bisa dijadikan sebagai referensi anda tentang bagaimana cara menghitung kebutuhan paving block.

Untuk menghasilkan paving block yang memiliki kualitas tinggi dan memenuhi standar anda bisa menggunakan mesin press paving block dari Rumah Mesin untuk mempermudah dalam pembuatan paving block dan memperindah rumah maupun lingkungan. Untuk info detail mesin press paving block ini anda dapat mengeklik tautan Berikut!

Mesin Press Paving Block 

Pemakaian paving block akan sangat mempermudah kontraktor maupun tukang bangunan karena pemasangannya yang mudah tanpa harus menggunakan alat berat, jika salah satu paving block mengalami keretakan dapat dengan sangat mudah di ganti dengan yang baru dengan cara ambil saja bagian yang retak tanpa harus mengambil seluruh paving block. Paving block ini juga sangat ramah lingkungan karena bagian sela – sela dari paving block ini bisa untuk mengalirkan atau menyerap air kembali ke tanah disekitarnya.