Lampu Hias dari Bambu, Produk Kerajinan Bernilai Tinggi!

lampu hias dari bambu

Indonesia yang merupakan salah satu negara penghasil bambu terbesar di dunia harus mulai menerapkan program yang dapat mengoptimalkan pengolahan bambu sehingga komoditas tersebut dapat menjadi salah satu sumber perputaran ekonomi yang dapat menjamin kesejahteraan rakyat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat kerajinan dari bambu berupa lampu hias yang memiliki nilai jual tinggi.

Lalu bagaimana dengan peluang usahanya?

Nah, pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang topik seputar kerajinan lampu hias dari bambu secara lengkap, termasuk dengan peluang usahanya. Oleh karena itu, simak artikel ini hingga akhir, yaa!

Pengertian Bambu

lampu hias dari bambu

Bambu merupakan sebuah tanaman sejenis rerumputan dengan bentuk yang memanjang serta memiliki ciri khas berupa ruas beserta sebuah rongga di bagian batangnya. Tanaman yang satu ini memiliki berbagai macam jenis serta berbagai macam sebutan sesuai dengan daerah dimana bambu tersebut dibudidayakan.

Biasanya, bambu digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan untuk membuat furniture seperti kursi, meja, dan meubelair lainnya. Hal ini disebabkan dengan karakteristik bahan bambu yang kokoh serta tahan lama.

Selain itu, bambu juga memiliki nilai artistik yang tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan bambu sebagai bahan untuk membuat kerajinan dirasa sangatlah tepat.

Karakteristik Bambu

Seperti jenis tanaman pada umumnya, bambu juga memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan jenis tumbuhan lain, antara lain :

1. Bentuk Batang

Batang bambu memiliki bentuk silinder yang memanjang dan beruas. Batang ini tumbuh dari akar rimpang pada bambu yang berongga dan lama kelamaan berubah menjadi keras.

Bagian pada bambu yang satu ini umumnya diselimuti oleh daun-daun yang akan berguguran ketika mulai mengering.

2. Dimensi dan Ukuran

Tanaman bambu, pada umumnya memiliki tinggi mulai dari 30 cm hingga 30 meter yang tergantung pada jenis dan usia bambu. Besaran diameter batang bambu umumnya berkisar antara 0,5 cm hingga 25 cm dengan ketebalan dinding batang yang dapat mencapai 25 mm.

2. Bentuk Daun

Daun bambu memiliki bentuk runcing dengan tepi daun yang rata. Daging daun bambu memiliki tekstur layaknya kertas yang diselimuti dengan bulu halus.

3. Bentuk Akar

Akar yang dimiliki oleh bambu merupakan akar dengan jenis rimpang beruas yang ujungnya berbentuk lebih lebar jika dibandingkan dengan pangkalnya. Pada setiap ruasnya, akar bambu memiliki kuncup yang nantinya akan tumbuh menjadi rebut dan berkembang menjadi batang bambu yang kokoh.

Habitat dan Sebaran Bambu

Bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh di berbagai macam kondisi iklim, mulai dari daerah yang memiliki iklim tropis hingga daerah yang memiliki iklim dingin. Oleh karena itu, bambu dapat kita temukan dengan mudah di mana saja karena habitatnya yang tersebar di seluruh dunia.

Dikutip dari website indonesia.go.id, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa indonesia memiliki keragaman jenis bambu yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan, dari sekitar 1.439 jenis bambu yang ada di dunia, sekitar 176 jenis diantaranya tumbuh dengan subur di tanah Indonesia. Bahkan, 50% dari keseluruhan jenis bambu yang tumbuh di nusantara digolongkan sebagai tumbuhan endemik milik Indonesia.

Namun, sangat disayangkan, beberapa jenis bambu endemik nusantara telah mengalami kelangkaan jumlah karena habitat naturalnya yang mulai rusak. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran masyarakat terkait pembudidayaan bambu, sehingga kelestarian bambu di Indonesia dapat terjaga dengan baik.

Budidaya Bambu

budidaya bambu

Untuk dapat menjaga kelestarian bambu, diperlukan pembudidayaan bambu di seluruh daerah Indonesia. Tanaman ini merupakan jenis tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan oleh sifat bambu yang dapat tumbuh secara optimal dalam berbagai macam kondisi lahan, baik basah maupun kering.

Baca Juga  Keuntungan Bisnis Keripik Buah Yang Perlu Anda Ketahui

Jenis bambu yang dapat ditanam pada lahan kering salah satunya adalah kelompok Gigantochloa. Sedangkan untuk jenis yang dapat ditanam pada lahan kering adalah kelompok Bambusa.

Nah, sebelum dapat membudidayakan kedua jenis kelompok bambu tersebut, Anda perlu melewati proses persiapan penanaman terlebih dahulu.

Tahapan persiapan budidaya bambu yang pertama adalah proses pembersihan lahan dari berbagai jenis tumbuhan yang sebelumnya tumbuh di lahan tersebut seperti semak belukar, alang-alang, ataupun tumbuhan yang lainnya.

Setelah lahan dibersihkan, kemudian dilakukan pemasangan ajir dengan jarak lubang tanam sekitar 8 x 8 meter. Ajir yang digunakan dibuat dengan ukuran panjang minimal 150 cm dengan tebal sebesar 2 cm atau lebih.

Setelah semua keperluan budidaya dipersiapkan, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahapan penanaman yang dimulai dengan proses pemilihan bibit.

Bibit bambu yang digunakan biasanya berasal dari stek batang dalam polybag dengan usia sekitar 4 hingga 5 bulan dan memiliki tinggi yang cukup. Jika batang bibit bambu yang akan ditanam dirasa terlalu tinggi, maka pangkas bibit bambu hingga menyisakan tinggi maksimal sekitar 1 meter saja.

Setelah itu, bibit bambu dapat ditanam pada lubang tanah yang telah dibuat pada ajit kemudian padatkan kembali tanah yang digunakan sebagai media tanam hingga bambu dapat berdiri dengan kokoh.

Walaupun setelah ditanam, bambu dapat tumbuh subur dengan sendirinya. Namun pemeliharaan dan pemupukan bambu juga tetap harus dilakukan. Pemupukan dapat dilakukan dengan frekuensi sekali dalam setahun ketika menjelang musim penghujan.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bambu dengan kualitas yang baik. Sehingga, jika bambu akan dijadikan sebagai komoditas perdagangan, bambu tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada bambu yang tumbuh secara liar.

Fungsi dan Kegunaan Bambu

Setelah mengetahui cara pembudidayaan bambu yang dapat dilakukan dengan mudah, selanjutnya kita akan membahas tentang fungsi dan kegunaan dari bambu. Berikut uraiannya!

1. Sebagai Makanan Hewan

Tunas bambu muda yang masih empuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan utama berbagai jenis hewan yang ada di dunia.  Hewan-hewan tersebut misalnya, Panda, Lemur bambu, gajah, dan Simpanse.

2. Sebagai Bahan Masakan

Tunas bambu, atau yang biasa disebut sebagai rebung, telah umum di menjadi berbagai macam olahan khas dunia. Di Nepal, rebung difermentasikan bersama dengan kunyit dan minyak sayur. Hasil fermentasi tersebut kemudian dimatangkan bersamaan dengan kentang yang kemudian disajikan bersama dengan sepiring nasi panas.

Sedangkan, di Indonesia sendiri, rebung biasanya diiris tipis dan dimasak bersama dengan santan untuk dibuat sebagai gulai rebung.

3. Sebagai Alat Masak dan Alat Makan

Pada beberapa negara-negara di Asia, budaya memasak menggunakan batang bambu telah dilakukan sejak lama. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara memasukkan bahan masakan ke dalam batang bambu yang kemudian dibakar di atas bara api hingga matang.

Teknik memasak menggunakan batang bambu ini telah terbukti dapat menghasilkan masakan yang lebih sedap. Hal ini disebabkan oleh aroma smoky yang ditimbulkan oleh proses pembakaran dapat melekat pada masak. Sehingga, aroma wangi pada masakan pun lebih keluar.

Selain itu, bambu juga dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai macam jenis alat makan seperti sumpit, piring, dan sendok. Alat makan yang terbuat dari bambu biasanya banyak di pilih  karena sifatnya yang tahan panas dan awet.

4. Sebagai Material Konstruksi Bangunan

Bambu merupakan salah satu material alami yang paling umum digunakan sebagai bahan bangunan oleh masyarakat dunia. Hal ini disebabkan oleh kekuatannya dan kelenturan bambu yang sangat baik.

Selain itu, bambu juga memiliki karakter kokoh yang tahan dengan gempa bumi. Oleh karena itu, bambu juga kerap digunakan sebagai material alternatif pengganti besi beton.

5. Sebagai Material Konstruksi Jembatan

Di daerah pedesaan, hulu, ataupun hilir sungai, batang bambu biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat jembatan penyebrangan darurat. Pada kondisi tersebut, biasanya digunakan bambu yang berukuran besar dan memiliki sifat kokoh, sehingga bambu dapat menopang beban yang berat.

6. Sebagai Alat Musik

Seperti yang kita ketahui bersama, terdapat beberapa alat musik tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan bahan dari bambu. Salah satunya adalah angklung.

Baca Juga  Resep Mendoan Tempe Basah dan Gurih Khas Purwokerto

Angklung dibuat dari bambu yang dilubangi dan dirangkai sedemikian rupa hingga dapat menghasilkan suara yang cukup nyaring.

7. Sebagai Bahan Kerajinan

Bambu juga sering digunakan sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan seperti anyaman, patung, bahkan lampu hias.

Kerajinan tangan dari bambu ini biasanya dijadikan sebagai buah tangan khas Indonesia yang banyak diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Selain itu, kerajinan tangan dari bambu biasanya juga digunakan sebagai hiasan rumah bahkan souvenir pernikahan.

8. Sebagai Perabot Rumah Tangga

Terdapat berbagai macam perabot rumah tangga seperti kursi, meja, bahkan rak buku yang terbuat dari bahan berupa batang bambu yang telah dikeringkan. Jika dibandingkan dengan perabotan yang terbuat dari kayu, perabotan bambu dinilai lebih kuat dan ringan. Sehingga, perabotan jenis ini sangatlah cocok untuk digunakan pada rumah dengan desain yang minimalis namun tetap ingin mempertahankan kesan modern.

9. Sebagai Tanaman Obat

Oleh para masyarakat zaman dulu, daun bambu dipercaya dapat digunakan sebagai ramuan herbal yang dapat menghentikan pendarahan, meredakan peradangan, serta mengobati deman.

10. Sebagai Arang yang Berkhasiat

Arang yang dibuat dari hasil pembakaram bambu dinilai mampu untuk menyerap bau tak sedap yang dapat mengganggu kenyamanan indera penciuman manusia. Selain itu, arang bambu juga dapat digunakan sebagai alat filtrasi alami yang dapat menjernihkan air.

Potensi Bambu sebagai Peluang Usaha

lampu hias dari bambu

Bambu yang sering dinilai sebagai tanaman penggangu ternyata dapat disulap menjadi benda yang memiliki nilai artistik tinggi, lho! Ketika telah diolah menjadi berbagai macam jenis anyaman dan kerajinan, bambu dapat digunakan sebagai hiasan atau dekorasi yang memberikan sentuhan aesthethic pada setiap sudut ruangan.

Permintaan masyarakat akan kerajinan yang terbuat dari bambu ini terus meningkat dari waktu ke waktunya.

Salah satunya adalah permintaan akan kerajinan lampu hias dari bambu yang meningkat drastis pada tahun 2022. Sayangnya, industri yang bergerak pada pengolahan bambu sebagai bahan kerajinan di Indonesia masih sangat sedikit. Dengan demikian, permintaan pasar yang cukup tinggi ini tidak dapat terpenuhi dengan baik.

Padahal, jika ditinjau dari kacamata bisnis, peluang usaha kerajinan bambu ini sangat menjanjikan, lho!

Sumber bahan baku yang melimpah, investasi modal yang sedikit, permintaan pasar yang tinggi, serta keuntungan yang fantastis merupakan keunggulan yang dijanjikan oleh jenis usaha yang satu ini.

Sangat disayangkan jika masyarakat masih menyia-nyiakan potensi yang luar biasa besar ini. Oleh karena itu, jika Anda tertarik, Anda dapat mulai untuk memanfaatkan peluang ini dengan cara menjalankan usaha lampu hias dari bambu milik Anda sendiri.

Cara Membuat Lampu Hias dari Bambu

Untuk dapat menjalankan usaha kerajinan, maka Anda harus menentukan produk Anda sendiri, bukan? Oleh karena itu, di bawah ini, kami akan mengulas tentang bagaimana cara membuat lampu hias dari bambu yang dapat Anda gunakan sebagai pedoman untuk menciptakan produk kerajinan Anda sendiri. Berikut ulasannya!

Alat dan Bahan yang Diperlukan :

  • Bambu berdiameter 10 cm
  • Kabel lampu
  • Lampu 5 watt
  • Cat atau pelitur
  • Cat epoxy clear
  • Semen
  • Gergaji
  • Alat ukir
  • Ember kecil
  • Pisau
  • Amplas

Cara Membuat :

  1. Siapkan bambu dengan diameter sekitar 10 cm yang telah kering sepenuhnya.
  2. Kemudian potong hingga bambu berukuran sepanjang 150 cm.
  3. Amplas bambu yang telah dipotong hingga seluruh permukaannya halus.
  4. Lapisi seluruh permukaan bambu yang telah halus dengan cat atau pelitur agar tampilan lampu hias nantinya akan terlihat lebih cantik dan menarik, kemudian tunggu hingga kering.
  5. Pilih salah satu ruas bambu yang akan dijadikan sebagai dudukan lampu hias, namun pastikan dudukan tersebut berbentuk ruas utuh. Kemudian, gergaji sebagi ruas yang lainnya agar cahaya dari lampu hias dapat memancar keluar.
  6. Setelah ruas bagian atas digergaji, kemudian amplas kembali bagian tersebut agar hasil potongan tetap halus dan rapi.
  7. Buatlah lubang bagian tengah ruas dudukan bambu untuk digunakan sebagai jalur masuknya kabel yang menghubungkan antara lampu dengan sumber listrik.
  8. Berikan ukiran pada permukaan bambu, sehingga ketika dinyalakan nanti, lampu hias akan terlihat lebih cantik.
  9. Setelah itu, lapisi permukaan bambu dengan cat epoxy clear untuk mendapatkan hasil yang lebih mengkilat.
  10. Untuk membuat dudukan lampu hias, campur semen dengan air, kemudian cetak semen pada ember kecil dengan ketebalan sekitar 7cm hingga 10 cm lalu tunggu hingga mengeras.
  11. Kemudian, rangkai seluruh komponen yang telah dibuat sebelumnya, pasang juga lampu dan kabel agar lampu hias dapat menyala.
  12. Lampu hias dari bambu siap untuk dipasarkan.
Baca Juga  Cara Membuat Kopi V60 Panduan Lengkap Untuk Pecinta Kopi

Tips Memilih Bambu untuk Lampu Hias

lampu hias dari bambu

Untuk dapat membuat lampu hias dari bambu yang berkualitas, tentu Anda harus memperhatikan penggunaan bambu yang tepat, bukan? Oleh karena itu, berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat Anda gunakan dalam proses pemilihan bambu untuk membuat lampu hias yang berkualitas.

1. Pilih Bambu yang Telah Kering

Penggunaan bambu basah sebagai bahan utama untuk membuat kerajinan seperti lampu hias merupakan suatu langkah yang salah. Hal ini  dikarenakan bambu basah merupakan salah satu material dengan kadar air yang cukup tinggi. Sehingga, hasil kerajinan yang dibuat menggunakan material ini akan mudah rusak dan berjamur.

Oleh karena itu, pastikan bambu yang akan Anda gunakan sebagai bahan untuk membuat kerajinan berupa lampu hias sudah benar-benar kering agar produk buatan Anda menjadi awet dan tahan lama.

2. Pilih Bambu dengan Serat yang Kuat

Kekuatan bambu merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan bahan. Pilihlah bambu dengan serat yang kuat dan tidak mudah putus. Hal ini bermaksud agar produk lampu hias yang dihasilkan dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak.

3. Pilih Bambu yang Lentur namun Kokoh

Jangan memilih bambu yang terlalu kaku agar proses pemotongan dapat dilakukan dengan mudah. Namun, jangan pula memilih bambu yang terlalu fleksibel karena hal tersebut menandakan usia bambu yang dipilih masih terlalu muda.

Pilihlah bambu yang lentur namun kokoh, sehingga Anda tetap dapat memproduksi produk dengan mudah dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

4. Pilih Bambu dengan Ukuran yang Sesuai.

Perhatikan diameter bambu yang akan Anda gunakan. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan jenis produk yang akan Anda buat. Biasanya, bambu memiliki diameter antara 0,5 cm hingga 25 cm.

Nah, untuk membuat lampu hias, pilihlah bambu dengan diameter 10 cm. Namun, jangan lupa sesuaikan dengan ukuran lampu yang Anda gunakan juga, yaa!

Perhatikan pula ketebalan dinding bambu. Hindari dinding bambu yang terlalu tipis untuk mendapatkan hasil produksi yang kuat. Namun, jangan pula memilih bambu dengan dinding yang terlalu tebal. Bambu yang tebal akan sulit untuk dipotong.

5. Pilih Bambu yang Sudah Tua

Bambu yang sudah tua biasanya banyak dipilih untuk membuat kerajinan. Hal ini dikarenakan bambu yang sudah tua biasanya memiliki karakteristik yang jauh lebih kuat dan tahan lama.

Pada umumnya, bambu yang sudah dinilai “matang” berusia pada kisaran 3 hingga 5 tahun. Namun, bambu yang sudah cukup “tua” biasanya berkisar pada usia 7 hingga 10 tahun.

6. Pastikan Bambu Tidak Cacat

Periksa bambu secara menyeluruh dan pastikan tidak ada kecacatan pada seluruh bagian bambu. Cacat yang dimaksud adalah kondisi dimana bambu terlihat berlubang atau retak. Kondisi seperti ini lah yang dapat menyebabkan hasil kerajinan bambu seperti lampu hias lebih cepat untuk rusak.

Selain itu, pastikan juga bambu memiliki bentuk yang lurus dan ideal. Jika Anda membuat lampu hias dengan menggunakan bambu yang bengkok, pasti Anda akan kesulitan untuk merangkai komponen-komponennya, bukan? Oleh karena itu, pemilihan bambu dengan bentuk yang ideal sangatlah penting untuk Anda perhatikan agar hasil produk Anda juga lebih optimal.

7. Periksa Kadar Air yang Terkandung di dalam Bambu

Secara umum, kadar air ideal yang harusnya terkandung pada bambu yang telah kering adalah sekitar 15-20% saja. Jika kadar air dalam bambu melebihi presentase tersebut, maka dapat dikatakan bahwa bambu masih belum kering sepenuhnya, bukan?

Penggunaan bambu yang belum kering sepenuhnya sebagai bahan pembuatan kerajinan akan memberikan risiko yang cukup riskan untuk kualitas produk. Produk yang menggunakan bambu basah akan cepat rusak dan tidak tahan lama. Oleh karena itu, periksa kadar air yang terkandung di dalam bambu sehingga Anda dapat membuat produk lampu hias yang berkualitas dan tidak mudah rusak.

Kesimpulan

Bambu merupakan salah satu komoditas endemik Indonesia yang dapat diolah menjadi produk usaha berupa kerajinan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat karena nilai ekonomisnya yang tinggi.

Salah satu produk kerajinan bambu yang paling diminati oleh masyarakat adalah lampu hias. Jika Anda berminat untuk menjalankan usaha produksi kerajinan dari bambu, Anda dapat memilih produk tersebut karena peluang usahanya yang sangat tinggi dengan keuntungan yang ditawarkan pun juga sangat menjanjikan.

Nah, untuk meningkatkan kemudahan usaha produksi kerajinan lampu hias dengan bahan dasar bambu tersebut, Anda dapat menggunakan rangkaian Mesin Pengolah Bambu dari CV. Rumah Mesin.

Mengapa menggunakan rangkaian alat tersebut?

Mengingat proses pembuatan kerajinan dari bambu memerlukan waktu yang cukup lama, Anda memerlukan suatu alat yang dapat mengoptimalkan efisiensi waktu produksi Anda, bukan?

Dengan menggunakan rangkaian alat tersebut, Anda dapat menghasilkan produk kerajinan bambu yang berkualitas secara efesien. Sehingga, Anda akan mendapatkan keuntungan yang berlipat dengan menggunakan alat tersebut pada proses produksi Anda.

Penutup

Demikian artikel ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi Anda. Sekian dan sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya!