Sampah adalah salah satu masalah yang timbul akibat dari pertumbuhan umat manusia yang sulit untuk dihadapi. Sampah merupakan barang sisa konsumsi yang digunakan oleh umat manusia sebagai kemasan atau yang lainnya.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), satu orang di Indonesia rata-rata membuang sampah sebanyak 0,7 kg per harinya. Jika dilihat sekilas, jumlah tersebut mungkin tidak banyak, namun jika dilakukan oleh banyak orang dan sering dilakukan, tentu jumlah sampai akan terus menumpuk.
Sampah yang menumpuk bisa menyebabkan persamalahan lingkungan, mulai dari kebersihan sampai pencemaran udara. Lalu bagaimana cara mengolah sampah organik yang baik dan benar di rumah agar tidak mencemari lingkungan sekitar? Simak penjelasannya berikut ini:
Apa itu Sampah Organik?
Biodegradable Waste atau sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang bisa diuraikan menjadi karbon dioksida, air atau molekul yang lebih kecil lewat proses dekomposisi ataupun proses lain yang serupa.
Sampah dengan jenis ini termasuk sisa makanan ataupun bahan dapur, serta sisa tanaman. Hal ini berbeda dengan sampah anorganik seperti kertas, plastik, dan lain sebagainya. Barang-barang tersebut tidak bisa diuraikan oleh bakteri, sehingga membutuhkan penanganan khusus oleh manusia agar tidak mencemari lingkungan.
Jenis Sampah Organik
Ada dua jenis sampah organik, yaitu sampah organik kering dan basah.
1. Sampah Organik Kering
Sampah organik kering termasuk ke dalam sampah organik yang kadar airya sedikit dan cenderung lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah organik yang basah. Contohnya, ranting pohon, kayu, dan dedaunan kering.
2. Sampah Organik Basah
Sampah organik adalah sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Ininlah yang menyebabkan sampah organik menjadi cepat membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Contoh dari sampah organik basah, ialah sayur-sayuran, buah-buahan, kotoran hewan dan sisa makanan rumah tangga.
Contoh Sampah Organik
1. Sisa Sayur dan Buah
Sisa sayur dan buah menjadi salah satu kelompok sampah organik basah. Biji dan kulit dari buah dan sayuran, biasanya langsung dibuang begitu saja oleh para pedagang ataupun menjadi hasil sampah dari rumah tangga.
Sifatnya yang gampang untuk membusuk, menjadi salah satu alasan sisa sayur dan buah termasuk dalam sampah organik. Contohnya, kulit semangka, kulit pisang, apel busuk, tomat busuk, jeruk busuk, dan lain-lain.
2. Sisa Makanan
Sisa makanan termasuk ke dalam golongan sampah organik sebab memiliki sifat yang bisa didaur ulang kembali untuk dijadikan sebagai pupuk. Sampah organik berupa sisan makanan biasanya banyak berasal dari sampah rumah tangga, seperti cangkang telur, ampas kopi aau teh, kulit atau biji buah, tepung bekas, sayuran layu, dan lain sebagainya.
3. Kotoran Hewan dan Manusia
Kotoran hewan merupakan salah satu sampah organik yang memiliki manfaat cukup baik. Misalnya, kotoran sapi yang bisa digunakan menjadi biogas alam.
Disamping itu, kotoran manusia juga bisa digunakan sebagai pupuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Tapi, praktik ini memang jarang terdengar, sebab terkadang kita jijik dengan salah satu contoh dari sampah organik ini.
4. Dedaunan
Dedaunan yang gugur jika tidak dilakukan perawatan tertentu, secara alami akan menjadi pupuk untuk tumbuhan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, daun juga bisa dimanfaatkan sebagai karya senin dan pupuk kompos yang bisa diperjual belikan.
5. Kayu
Mungkin untuk sebagian orang, sampah kayu dianggap tidak memiliki guna. Meski demikian, jika sampah kayu ada di tangan orang yang tepat, sampah kayu bisa dimanfaatkan sebagai karya senin ataupun sumber energi terbaru sebab kayu mengandung selulosa.
Pentingnya Mengolah Sampah Organik di Rumah
Meski bisa terurai secara alami, tapi sampah organik juga perlu dikelola dengan baik dan benar. Sebab, segala jenis sampai baik itu organik atau anorganik tetap bisa menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, tidak menutup kemungkinan sampah organik menjadi satu dengan sampah jenis anorganik akan lebih susah untuk diuraikan.
Belum lagi jika fakta tentang sampah organik yang dikelola dengan baik bisa mendatangkan keuntungan ekonomis untuk manusia dan menguntungkan. Seperti, kotoran hewan yang bisa dijadikan pupuk kompos dan biogas, atau daun jati yang berguguran bisa dijadikan bungkus makanan.
Bahkan disebutkan makanan tradisional yang terbungkus dari daun jati mempunyai rasa yang lebih sedap dibandingkan dibungkus dengan kertas plastik. Lalu bagaimana cara mengolah sampah organik yang baik dan benar?
Cara Mengolah Sampah Organik yang Baik dan Benar di Rumah
1. Buatlah Lubang Biopori
Pernah dengar istilah kata biopori? Salah satu solusi yang paling mudah untuk dilakukan dalam mengolah sampah organik di rumah dengan membuat lubang biopori. Biopori adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan adanya lubang resapan yang dibuat.
Cara memanfaatkannya yaitu dengan mengisi lubang biopori dengan sampah organik rumah tangga. Pengisian lubang biopori ini bisa bermanfaat untuk memberikan makan makhluk hidup atau biota tanah. Jadi, sampah organik bisa teratasi dan lingkungan terjaga.
2. Jadikan Pupuk Kompos
Istilah kompos mungkin sudah tidak asing lagi untuk didengar bukan? Ya, kompos mempunyai beragam fungsi, terutama untuk menyuburkan tanah dan juga tanaman. Salah satu cara mengolah sampah organik adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos.
Untuk memanfaatkan sampah organik memang sangatlah mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu menyiapkan satu wadah besar dan juga komposter. Selanjutnya campurkanlah sampah organik yang sudah dihasilkan dengan komposter tersebut.
Jangan lupa juga untuk memotong kecil-lecil sampah organik yang akan Anda buat menjadi kompos. Tentunya, kompos ini sangat bermanfaat untuk pupuk alami tanaman di rumah.
Untuk memudahkan Anda dalam mengolah sampah organik menjadi kompos atau pupuk Anda bisa menggunakan bantuan mesin Appo untuk membuat kompos yang berkualitas dan hemat waktu.
3. Ubah Menjadi Eco Enzyme
Eco Enzyme adalah salah satu metode pengelolaan sampah organik, berupa sisa kulit buah ataupun potongan sayur yang sudah difermentasikan. Eco Enzyme sendiri bisa dimanfaatkan untuk membersihkan rumah, seperti pada bagian toilet ataupun dapur. Tak hanya itu, eco enzyme juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang ada di rumah.
Cara membuat eco enzyme juga bisa dibilang sangat praktis. Pilah sampah organik berupa sisa kulit buah ataupun potongan sisa sayu di dalam suatu wadah. Siapkanlah wadah berupa botol plastik atau tong bekar, air serta gula merah.
Campur sampah organik dengan gula merah di botol dan tambahkan air. Untuk proses fermentasi sendiri membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 bulan. Jangan lupa untuk membuka tutup botol di minggu pertama.
Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam. Pastikan juga untuk tidak meletakkan di bawah terik matahari ya!
4. Setor Sampah di Tempat Pengolahan
Tak semua orang mempunyai waktu cukup untuk mengolah sampah secara mandiri. Untuk itu setorkanlah sampah organik pada lembaga pengelolaan sampah organik bisa menjadi solusi untuk Anda. Saat ini ada beragam lembaga yang bergerak pada pengelolaan sampah organik ini.
Anda hanya perlu memisahkan antara sampah organik dan anorganik di rumah. Selanjutnya, kumpulkanlah sampah organik tersebut ke lembaga pengelolaan sampah organik terdekat di rumah. Sampah tersebut nantinya akan diolah menjadi kompos sampai menjadi biogas. Solusi praktis untuk anda yang mempunyai banyak aktivitas.
5. Olah Menjadi Kaldu Masakan
Saat sedang memasak pasti akan ada bagian sayur maupun kulit bawang yang tidak digunakan. Nyatanya, bagian tersebut bisa dimanfaatkan kembali. Salah satu cara untuk mengolah limbah organik sisa bahan makanan ialah mengolahnya menjadi kaldu masakan.
Cara memanfaatkannya sangat mudah, hanya dengan menyatukan sisa bahan sayuran, seperti bonggol wortel, kulit kentang, sampai kulit bawang dalam satu panci. Lalu, masukkan air ke dalam panci tersebut sampai seluruh sayuran terangkat ke permukaan panci.
Rebus sampai air menyusut kurang lebih sampai 1/4nya. Saringlah air rebusan tersebut dan tunggu sampai dingin. Selanjutnya, masukkan air hasil saringan tersebut ke dalam wadah tertutup dan simpah di dalam lemari pendingin. Untuk lebih awet, maka simpahlah di freezer.
6. Jadikan sebagai Kerajinan Tangan
Ada beberapa sampah organik yang bisa dijadikan sebagai produk yang mempunyai nilai jual, seperti enceng gondok yang sudah dikeringkan dan dibakar bisa diolah kembali menjadi sebuah tas.
Selain itu, batok kelapa yang umumnya hanya digunakan untuk bahan bakar, juga bisa dijadikan sebagai peralatan masak seperti cangkir, centong, dan lain sebagainya.
7. Jadi Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik yang berbentuk daun-daunan bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, dan hewan herbivora lainnya. Selain itu, bisa juga dibuat menjadi pelet untuk makanan ikan dan ayam.
Itulah penjelasan dari sampah organik beserta cara mengolahnya dengan baik dan benar. Dengan cara mengolah sampah organik yang baik dan benar diatas, Anda bisa mengolah sampah organik yang ada di rumah dengan berbagai manfaat yang bisa menguntungkan Anda.
Untuk mempermudah dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang berguna untuk tanaman atau bisnis, Anda bisa menggunakan mesin Appo dari Rumah Mesin yang bisa membantu anda untuk mengolah sampah organik. Untuk mengetahui lebih detail informasi terkait mesin appo anda bisa langsung klik tautan dibawah ini:
Informasi Mesin Appo
Mari kita coba untuk mengolah sampah organik dari rumah secara konsisten! Dengan usaha bersama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan subur.
Hai saya Via! Saya seorang penulis artikel berpengalaman yang bersemangat untuk menulis artikel informasi yang mudah dipahami. Saya harap Anda menikmati artikel ini! Sampai jumpa di artikel saya selanjutnya!