Hi everyone!! Kalian udah tau belum si? Apa si Minyak atsiri itu ? Nah untuk artikel kali ini kalian akan mengenal minyak atsiri lebih dalam. Udah pada ga sabar? Yuk simak penjelasan berikut ini!
Pengertian Minyak Atsiri
Biasa di sebut dengan minyak eteris (aetheric oil), essential oil, minyak terbang dan minyak aromatik. Minyak atsiri termasuk dalam kelompok besar minyak nabati atau minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok untuk pengobatan alami dan memilik aroma khas. Minyak ini merupakan hasil dari ekstraksi tumbuhan dan memiliki sifat yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi.
Ciri-ciri Minyak Atsiri
Minyak atsiri ini juga memiliki karakteristik yang khas, yaitu memiliki titik uap rendah sehingga mudah menguap. Susunan senyawa yang terdapat pada minyak atsiri ini sangat kuat, sehingga mampu memengaruhi saraf manusia (hidung)
Berikut adalah ciri atau sifat dari minyak atsiri:
- Memiliki titik uap yang rendah sehingga mudah menguap
- Mengandung komponen yang kuat
- Sulit larut dalam air dan pelarut polar lainnya
- Bahan dasar pembuatan minyak atsiri berasal dari campuran berbagai senyawa yang menghasilkan bau atau aroma khas sesuai sumbernya
Jenis Minyak Atsiri (essential oil) untuk Aromaterapi dan Manfaatnya
Berikut ini adalah beberapa jenis minyak atsiri, yaitu sebagai berikut:
1. Minyak basil
Minyak basil biasa di gunakan untuk meningkatkan konsentrasi pada seseorang dan juga dapat memban meredakan beberapa gejala depresi. Selain itu, minyak basil juga di percaya dapat meredakan sakit kepala dan migrain. Minyak ini tidak disarankan untuk ibu hamil
2. Minyak bergamot
Minyak bergamot dalam aromaterapi di percaya bermanfaat untuk saluran kemih dan saluran pencernaan. Manfaat lain dari minyak bergamot yaitu dipercaya dapat mengatasi masalah kulit yang di picu oleh stres maupun cacar air.
3. Minyak lavender
Minyak lavender biasa digunakan untuk relaksasi, mengatasi migrain dan sakit kepala, serta membantu meningkatkan kualitas tidur kamu. Selain itu, minyak ini juga di percaya bisa digunakan sebagai antiseptik untuk luka yang disebabkan oleh benda tajam dan luka bakar ringan.
4. Minyak melati
Minyak melati memiliki popularitas yang biasa digunakan sebagai afrodisiak atau zat yang mampu menaikkan gairah seksual. Walaupun dalam studi ilmiah pendukungnya masih sedikit, namun minyak melati di percaya dapat meningkatkan gelombang beta pada otak. Gelombang beta di kaitkan dengan ketajaman perhatian.
5. Minyak tea tree
Tea tree oil memang sudah di kenal luas di dunia kecantikan. Minyak ini sering digunakan sebagai bahan campuran pada shampo dan produk perawatan kulit, termasuk untuk mengatasi jerawat. Tea tree oil sendiri memiliki sifat antimikroba, antiseptik, dan disinfektan.
6. Minyak lemon
Minyak lemon di percaya dapat memperbaiki mood serta meringankan gejala stres dan depresi. Selain itu, minyak atsiri lemon ini bermanfaat untuk menguatkan sistem imun serta mengurangi mual. Selain itu, minyak lemon juga bisa digunakan untuk mengatasi kulit yang berminyak dan berjerawat.
7. Minyak kayu cendana
Mirip dengan minyak melati, minyak kayu cendana di percaya memiliki sifat afrodisiak atau minyak yang mampu meningkatkan hasrat seksual.
8. Minyak rosemary
Minyak tanaman herbal ini di yakini mampu merangsang pertumbuhan rambut serta meningkatkan daya ingat. Selain itu, minyak rosemary juga dapat mencegah kejang otot serta mendukung sistem saraf dan sistem peredaran darah.
9. Minyak geranium
Minyak geranium bisa digunakan untuk mengatasi masalah kulit serta mengurangi stres. Kamu mungkin sudah tahu, bahwa tanaman ini juga ampuh untuk mengusir nyamuk.
10. Minyak cengkeh
Cengkeh tak hanya di kenal sebagai rempah-rempah. Minyal atsiri dari cengkeh juga di yakini memiliki khasiat aromaterapi sebagai analgesik topikal untuk pereda nyeri pada masalah gigi. Minyak cengkeh juga di kenal dapat digunakan sebagai antispasmodik antiemetik untuk mengatasi gejala mual dan muntah, serta mencegah timbulnya gas di usus. Selain itu, minyak cengkeh ini juga memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan antijamur.
Baca Juga: Alat dan Mesin Minyak Goreng Kelapa
11. Minyak jahe
Untuk pemakaian topikal, minyak atsiri dari akar jahe dapat membantu mengatasi diare, menghangatkan, membantu sistem imun serta mengurangi radang sendi dan arthritis.
12. Minyak Sereh
Minyak sereh juga bermanfaat mengurangi nyeri dan radang pada kulit. Namun, perlu kamu perhatikan pemakaian minyak ini juga memiliki efek kontradiksi dengan obat diabetes. Selain itu, minyak sereh juga tidak di anjurkan untuk anak di bawah 2 tahun.
13. Minyak Patchouli
Manfaat minyak patchouli digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti radang, bekas luka, eczema dan pada skincare baik untuk kulit kering dalam pemakaian topikal. Penggunaan minyak ini aman di pakai untuk semua umur
14. Minyak Peppermint
Minyak atsiri dari daun peppermint bisa menjadi pilihan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu, minyak peppermint juga baik untuk meredakan panas pada demam, sinus, serta nyeri otot dan saraf. Minyak atsiri ini tidak di sarankan untuk anak-anak di bawah 5 tahun dalam penggunaan topikal.
15. Minyak Coffee (kopi)
Bukan hanya untuk diminum, kopi juga bisa di olah menjadi minyak atsiri kopi yang bisa digunakan untuk mengobati masalah pernafasan, untuk melawan infeksi dan sebagai antioksidan.
16. Minyak Roman chamomile
Di gunakan untuk mengobati mood rendah dan PTSD. Minyak esensial ini membantu mengurangi stres dan bisa di gunakan untuk menenangkan kulit yang teriritasi.
17. Minyak Thyme
Thyme biasa digunakan dalam pasta gigi dan obat kumur untuk membunuh kuman di mulut. Minyak thyme juga mampu mengurangi masalah pencernaan dan digunakan untuk mengatasi masalah pernafasan.
18. Minyak Rosemary
Sering di gunakan sebagai stimulan untuk membantu pikiran tetap waspada dan meningkatkan memori. Minyak atsiri ini juga digunakan untuk mengobati alopecia.
19. Minyak Oregano
Dapat melindungi sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki pencernaan. Minyak atsiri ini sering di gunakan dalam memasak dan bahkan bisa meningkatkan energi.
20. Minyak Orris
Minyak oris ini dapat di gunakan untuk memurnikan darah, merangsang kelenjar dan meningkatkan aktivitas ginjal.
21. Minyak Eucalyptus (kayu putih)
Minyak kayu putih adalah minyak esensial yang biasa digunakan pada obat batuk sebagai dekongestan.Kayu putih juga bisa di gunakan untuk mengobati ketombe, mendinginkan kulit dan mengusir nyamuk.
22. Minyak Citrus
Citrus di gunakan untuk pengharum dan parfum untuk relaksasi. Minyak esensial ini adalah salah satu yang paling populer.
23. Minyak Citron
Minyak Citron dapat di gunakan untuk aromanya dan pada masakan, sekaligus juga digunakan dalam pengobatan Ayurvedic untuk meringankan mual.
24. Minyak Curry leave
Mnyak curry leave di gunakan untuk menyedapkan makanan. Minyak ini juga digunakan untuk mengatasi mual
25. Minyak Melissa
Melissa adalah nama lain untuk lemon balm. Minyak atsiri ini memiliki aroma yang menyenangkan dan di gunakan dalam berbagai tonik untuk relaksasi dan menghilangkan stres.
26. Minyak Clove leaf (daun cengkeh)
Clove leaf sering di gunakan untuk mengobati sakit gigi. Essential oil ini memiliki sifat antiseptik yang membuatnya populer di gunakan dalam perawatan gigi.
27. Minyak Costmary
Costmary atau biasa disebut dengan daun Alkitab karena orang Kristen awal menggunakan daun tanaman ini sebagai penanda dalam Alkitab mereka. Essential oil ini bisa di gunakan untuk mengobati pilek dan mengurangi rasa sakit saat melahirkan.
28. Minyak Costus
Costus bisa di gunakan untuk menyedapkan makanan dan meningkatkan berat badan. Minyak atsiri ini juga bekerja sebagai pengobatan topikal untuk penyakit kulit.
29. Minyak Cumin (jinten)
Cumin di gunakan untuk membantu pencernaan dan bisa di gunakan sebagai antiseptik. Minyak esensial ini biasa di gunakan dalam memasak dan bermanfaat dalam kedokteran hewan.
30. Minyak Savory
Savory digunakan dalam aromaterapi karena memiliki kualitas afrodisiak. Minyak esensial ini juga bersifat astringent dan bisa di aplikasikan pada luka untuk mempercepat penyembuhan.
Komposisi dan Kandungan
Sesuai dengan asal tanamannya , minyak atsiri memiliki campuran komponen senyawa yang berbeda-beda. Tidak ada minyak atsiri yang tersusun dari senyawa tunggal, dan pada umumnya terdiri dari berbagai kandungan persenyawaan kimia dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Sebagian besar komposisi yang terdapat pada minyak atsiri tersusun dari senyawa terpen. Terpen yaitu senyawa alami yang strukturnya di bagi dalam satuan-satuan isoprene (C5H8). Satuan isoprene saling bergabung sehingga membentuk rantai yang lebih panjang.
Senyawa terpen yang terdiri dari 2 satuan isoprene disebut dengan monoterpen (C10H16), senyawa yang mengandung 3 satuan isopren disebut dengan seskuitrepen (C15H24), senyawa yang mengandung 4 satuan isopren disebut dengan triterpena (C30H48), dan seterusnya.
Jenis terpen yang paling sering di temukan dalam komponen minyak atsiri adalah monoterpen, seperti pada minyak penyulingan daun mint yang merupakan salah satu unsur kimia yang aktif secara potensial selain gas volatil seperti menthol, menton, mentil asetat, neomenthol, isomenton, mentofuran, limonene, pulegenon, alfa dan beta pinen, trans-sabin hidrat.
Sumber Minyak Atsiri
Minyak atsiri di peroleh dari proses penyulingan berbagai jenis tanaman dan bagian-bagiannya, seperti daun, bunga, buah, biji, batang, kulit dan akar.
Untuk memenuhi kebutuhan perdagangan minyak atsiri maka bahan baku minyak atsiri juga harus memiliki potensi yang bagus. Di negeri kita ini, terdapat sekitar 40 jenis tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri, meskipun hanya sebagian yang baru di manfaatkan, yaitu sebagai baerikut:
- Akar yaitu, Akar Wangi, Kemuning
- Daun yaitu sebagai beikut, Nilam, Cengkeh, Sereh Lemon, Sereh Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih, Gandapura, Jeruk Purut, dsb.
- Biji yaitu sebagai berikut, Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga, Klausena, Kasturi, Kosambi
- Buah yaitu sebagai berikut Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus, Anis, Ketumbar
- Bunga yaitu antara lain, Cengkeh, Kenanga, Ylang-Ylang, Melati, Sedap Malam, Cempaka Kuning, Daun Seribu, dsb.
- Kulit Kayu antara lain, Kayu Manis, Akasia, Lawang, Cendana, Masoi
- Ranting antara lain, Cemara Gimbul dan Kipas, dsb
- Rimpang antara lain, Jahe, Kunyit, Bangel, Baboan, Kencur, Lengkuas, Lempuyang Sari, Temu Hitam, dsb.
- Seluruh bagian dari tanaman yaitu, Akar Kucing, Bandaton, Inggu, Salasih, Sudamala, Trawas dan lain sebagainya
Cara Penyulingan
Untuk memperoleh minyak atsiri, kamu memerlukan proses penyulingan atau destilasi. Secara sederhana, proses penyulingan adalah proses pemisahan komponen-komponen suatu campuran yang terdiri atas dua cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap atau titik didih senyawa tersebut.
Berikut ini adalah beberapa proses destilasi, antara lain:
a. Destilasi Air
Destilasi air di lakukan jika bahan yang akan di suling berhubungan langsung dengan air mendidih. Bahan tersebut kemungkinan akan mengembang / mengapung di atas air atau terendam seluruhnya, tergantung berat jenis dan kuantitas bahan yang akan di proses.
b. Destilasi Uap Air
Penyulingan destilasi uap air di lakukan dengan cara menempatkan bahan dasar minyak atsiri dalam suatu tempat yang bagian bawah dan tengahnya berlubang-lubang dan di topang di atas dasar alat penyulingan. Bahan tanaman di tempatkan diatas alat penyulingan yang di isi sedikit air di bawahnya.
Air kemudian didihkan dengan api menggunakan pemanasan kompor bertekanan, tujuannya adalah bahan tanaman yang di suling hanya akan terkena uap dan tidak terkena air yang mendidih.
c. Destilasi Uap
Destilasi uap merupakan metode destilasi yang di gunakan untuk mengisolasi minyak atsiri dari suatu senyawa simplisia. Metode ini di gunakan untuk menghasilkan sari serbuk simplisia yang mengandung komponen dengan titik didih tinggi pada tekanan udara normal. Proses pembuatan minyak atsiri dengan cara pemanasan kemungkinan akan menyebabkan zat aktifnya rusak. Untuk mencegah hal tersebut, maka penyaringan di lakukan dengan destilasi uap.
Prinsip dasar penyulingan terletak pada perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair, sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila di dinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).
Kelebihan dari destilasi uap adalah dapat menentukan kadar minyak atsiri yang di peroleh secara langsung dengan mengukur volume minyak yang terukur pada alat. Destilasi uap stahl merupakan metode yang sederhana dan hanya menggunakan pelarut air, karena air mempunyai titik didih lebih besar dari minyak atsiri, sehingga pemisahan dengan destilasi dapat di lakukan.
Manfaat Minyak Atsiri
Minyak atsiri memberikan berbagai manfaat dalam kehidupan kita, yaitu sebagai berikut:
- Mengatasi stres, karena memiliki aroma relaksasi
- Sebagai antiseptik
- Dapat di gunakan untuk bahan pengharum ruangan
- Bermanfaat bagi produk kecantikan dan perawatan tubuh
- Sebagai obat kompres demam
- Sebagai bahan campuran dalam perawatan rambut, seperti pelembut, anti ketombe, dan lainnya
- Kandungan asam amino dan mineral yang baik untuk tubuh
- Sebagai pencerna bahan kimia beracun dalam tubuh
- Sebagai detoksifikasi sel dan darah
Peluang Usaha
Permintaan pasar untuk produk essential oil dari dalam dan luar negeri semakin meningkat. Produk industri pangan, farmasi dan kosmetik banyak yang menggunakan bahan baku essential oil atau turunannya.
Potensi ini dapat di manfaatkan dengan cara melakukan pengolahan yaitu berupa penyulingan. Tetapi, pasar dalam negeri proses produksi atsiri belum maksimal karena hanya mampu mengolah minyak atsiri kasar dan terbatas. Mirisnya, Indonesia justru mendatangkan bahan baku atsiri dan turunannya dari luar negeri.
Beberapa jenis tanaman atsiri yang populer dan banyak di kembangkan yaitu Nilam, Sereh Wangi, Cengkeh, Jahe, Pala, Lada, Kayu Manis, Cendana, Melati, Akar Wangi, Kenanga, Kayu Putih dan Kemukus.
Nilam merupakan salah satu unggulan Indonesia di pasar dunia. Hingga Indonesia tercatat sebagai pengekspor nilam terbesar di dunia. Dengan demikian, ekspor essential oil Indonesia ke pasar dunia sebagian besar merupakan produk setengah jadi atau belum menjadi turunannya atau atsiri yang telah di murnikan.
Peluang usaha dalam pembuatan minyak atsiri masih sangat besar, mulai dari pertanian hingga industri pengolahannya. Pengembangan yang ada di Indonesia di kelola oleh asosiasi pengusaha minyak atsiri, yaitu Dewan Atsiri Indonesia (DAI).
Cukup jelas kan artikel di atas! Sekian artikel yang saya sampaikan , mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini
Terimakasih…