Ini Dia! Perbedaan Bakpia Basah dan Kering

Perbedaan Bakpia Basah dan Kering

Halo teman-teman! siapa yang belum kenal dengan bakpia? Kue tradisional yang memiliki rasa lezat ini menjadi salah satu camilan yang disukai banyak orang. Ada berbagai jenis bakpia, yang terdiri dari bakpia basah dan bakpia kering.

Bakpia merupakan oleh-oleh yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta. Terdapat dua jenis bakpia yang umum dijual, yakni bakpia basah dan kering. Meskipun bentuk dan isian dari bakpia kering dan basah sama akan tetapi kedua bakpia tersebut memiliki perbedaan.

Kita akan membahas bersama-sama secara detail mengenai beberapa perbedaan antara bakpia basah dan bakpia kering.

Sejarah Bakpia Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Sejarah Bakpia

Dalam sejarah Bakpia diketahui berasal dari China. Bakpia dibawa oleh pedagang dari China pada awal abad ke 20. Pada 1930, bakpia telah menjadi bagian dari para pedagang China yang menempati daerah Pathuk, pusat Kota Yogyakarta.

Pada awalnya, bakpia bukan makanan yang bernilai kemasyarakatan maupun makanan yang bernilai kebudayaan, seperti kue keranjang yang sering ditemui pada perayaan Imlek. Bakpia juga isa dijadikan pelengkap kue keranjang, bisa juga dijadikan cemilan sehari-hari.

Menurut sejarah dalam bahasa Tiongkok, bakpia disebut sebagai ‘tok luk pia’ yang artinya kue pia berisi kacang hijau.

Penyebutan lainnya dari bakpia adalah ‘bak’ dan ‘pia’. yang berarti bak adalah babi sedangkan pia adalah kue yang terbuat dari tepung. Menurut (harfiah) terjemahan atau arti menurut huruf bakpia diartikan sebagai kue yang berasal dari tepung yang berisi daging babi.

Karena mayoritas masyarakat Yogyakarta umumnya beragama Islam, maka dari itu isi bakpia yang awalnya berisi daging babi diganti menjadi kacang hijau.

Penemu bakpia isi kacang hijau adalah Kwik Sun Kwok, yang konon katanya ia merupakan pemilik Bakpia Pathok 75.

Saat terjadi kesulitan ekonomi di keluarga Tionghoa, bakpia mulai diperjual belikan dengan alasan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Seiring berjalannya waktu sekitar tahun 1930, Hindia-Belanda mengalami kesulitan ekonomi, sehingga bakpia mulai dikenal sebagai industri (kegiatan pengolahan bahan mentah) dan juga sebagai makanan khas Yogyakarta.

Pada tahun 1980 an, bakpia semakin populer dan mulai bermunculan produsen-produsen bakpia rumahan di kawasan Pathuk. Para penjual membuat usaha di rumah masing-masing dengan memasarkan bakpia buatannya. Bakpia dikemas menggunakan dus atau kertas karton. Kemudian bakpia ini dikenal dengan nama Bakpia Pathuk.

Baca Juga  Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Batako

Dikutip dari Jalan-Jalan Kuliner Asli Jogja (Suryo Sukendro, 2009), pada saat itu, para produsen-produsen bakpia belum mengenal dengan istilah merek dagang sehingga mereka menjualnya dengan merek dagang berupa nomor rumah pembuatnya. Pelabelan Bakpia dengan merek dagang nomor rumah pembuatnya tersebut masih bertahan hingga sekarang.

Seiring bertambahnya waktu dan banyaknya permintaan dari pelanggan, bakpia pathuk tidak hanya berisi kacang hijau dan bakpia pathuk datang dengan berbagai varian isi baru. Saat ini bakpia disajikan dengan berbagai varian isi mulai dari keju, ketan hitam, ubi, pandan, hingga coklat.

Fakta Tentang Bakpia

Sebelum kita membandingkan antara bakpia basah dan bakpia kering, alangkah baiknya kita mengenal sedikit lebih dalam tentang bakpia itu sendiri. Bakpia adlah makanan khas dari Yogyakarta dan menjadi salah satu oleh-oleh yang paling populer dan paling dicari dari kota Yogyakarta.

Bakpia terbuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan berbagai macam bahan seperti kacang hijau, kacang tanah, wijen, cokelat, atau keju. Rasa dari bakpia yang sangat lezat dan teksturnya yang kenyal, menjadikan bakpia sempurna untuk dimakan kapan saja.

1. Bakpia Basah

Bakpia Basah

Bakpia basah juga sering dikenal sebagai bakpia dari Yogyakarta, bakpia basah adalah jenis bakpia yang memiliki tekstur lembut dan juga kaya akan aroma. Bakpia ini memiliki kulit yang cukup tebal, dengan rasa yang lezat dan isi yang basah.

Biasanya, bakpia basah memiliki berbagai macam rasa, seperti rasa coklat, keju, atau kacang hijau. Rasanya yang lembut dan tekstur yang basah membuat bakpia basah cukup digemari oleh banyak orang.

2. Bakpia Kering

Bakpia Kering

Bakpia kering juga sering dikenal sebagai bakpia Pathuk, bakpia Pathuk merupakan jenis bakpia yang memiliki tekstur renyah dan kering. Bakpia ini memiliki kulit yang sangat rapuh dan tipis sehingga gampang hancur jika dimakan, dengan isian yang kering dan renyah.

Bakpia kering memiliki beberapa varian rasa seperti kacang hijau, kacang tanah, atau biji wijen. dengan rasa bakpianya yang renyah dan isian yang mengering menjadikan bakpia kering memiliki daya tarik tersendiri bagi pecintanya.

Perbedaan Bakpia Basah dan Kering

Perbedaan Bakpia Basah dan Kering

1. Kandungan Kadar Air

Perbedaan paling dasar antara bakpia kering dan bakpia basah ada pada susunan atau porsi kandungan air pada adonan kulit bakpia.

Selama proses pembuatan bakpia kering, kandungan air maupun minyak pada adonan kulit bakpia dikurangi. Sedangkan pada proses pembuatan bakpia basah , kandungan air dan minyak pada adonan kulitnya lebih banyak.

2. Proses Pembuatan Bakpia Basah dan Kering

Perbedaan yang pertama dari bakpia kering dan bakpia basah adalah dari segi proses pembuatannya. Pembuatan bakpia basah dan bakpia kering ini cukup berbeda.

Baca Juga  Berbagai Cara Inspirasi Olahan Dari Batok Kelapa, Yuk Simak

Keduanya memang sama-sama menggunakan bahan dasar kulit dan isian yang sama sehingga satu adonan bakpia bisa digunakan sebagai bakpia basah maupun bakpia kering. Tapi ketika dipanggang, waktu pemanggangannya berbeda.

Bakpia basah biasanya hanya dipanggang sekitar 10 menitan saja atau sampai warna kulitnya keemasan. Berbeda dengan bakpia kering yang membutuhkan waktu pemanggangan lebih dari 10 menit.

Proses pemanggangan yang memerlukan waktu lebih lama pada bakpia kering ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan minyak yang ada di dalamnya.

Pada proses pemanggangan perbedaan antara kedua jenis bakpia ini tampak menyolok. Proses pemanggangan bakpia kering menggunakan api yang cenderung besar dengan waktu yang berlangsung cukup lama.

Agar tak mudah gosong, bakpia kering dibolak-balik secara terus-menerus. Sebaliknya, proses pemanggangan bakpia basah berlangsung lebih cepat dengan api yang cenderung kecil.

3. Daya Tahan Bakpia Basah dan Kering

Perbedaan bakpia basah dan bakpia kering yang paling mudah dikenali, yaitu lama waktu penyimpanannya. umumnya, bakpia kering memiliki lama waktu simpan di suhu ruangan tertutup sampai 10 hari.

Berbeda dengan lama waktu simpan bakpia basah yang cenderung lebih cepat. karena tekstur kulit bakpia basah yang cenderung lembab, menjadikan bakpia basah mudah berjamur. Alhasil, menjadikan bakpia basah hanya memiliki masa simpan sekitar empat sampai lima hari di suhu ruangan tertutup.

Jika anda mencari bakpia basah dengan daya tahan lebih lama tapi tidak menggunakan bahan pengawet buatan, maka bakpia mutiara adalah pilihan yang tepat. bakpia mutiara telah terkenal sebagai merek bakpia basah yang memiliki daya tahan 7-9 hari di suhu ruangan tertutup.

4. Tekstur Kulit

Perbedaan lainnya bisa dilihat dari segi tekstur kulitnya. Tekstur kulit dari bakpia kering sudah pasti lebih garing dan renyah jika dibandingkan dengan bakpia basah.

Hal ini terjadi karena bakpia kering dipanggang dalam waktu yang cukup lama. Berbeda dengan bakpia basah yang tekstur kulitnya lebih lembut dan kenyal.

Walau namanya bakpia basah, tapi tidak berarti bakpia ini basah atau berair, ya! Kata ‘basah’ pada bakpia basah ini mengarah pada kulit bakpia yang lebih lembab sehingga menghasilkan tekstur kulit yang lembut.

Jadi, jika ditanya lebih enak bakpia basah atau kering, sebenarnya tergantung selera masing-masing. Jika suka tekstur yang garing maka bakpia kering lebih cocok untukmu.

Tapi jika lebih suka tekstur yang empuk dan lembut, maka bakpia basah adalah pilihan yang tepat.

Manfaat Mengkonsumsi Bakpia

Rasa lezat dari bakpia telah menjadi keunggulan dari bakpia itu sendiri. Dengan bahan yang sederhana yaitu tepung terigu, minyak sayur, gula dengan kacang hijau. Ternyata memiliki khasiat yang begitu besar sehingga perlu untuk coba mengkonsumsi.

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Manfaat pertama yang didapat dari mengkonsumsi bakpia yaitu dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Baca Juga  DIJAMIN...! Inilah 5 Kreasi Unik Cara Membuat Nugget Ayam yang Lezat dan Bergizi

Selain kekebalan tubuh, manfaat mengkonsumsi bakpia juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Dapat juga untuk menetralisir bakteri dan virus berbahaya dalam tubuh. Bahkan bisa juga menghindari iritasi sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.

2. Mencegah Sel Kanker

Manfaat mengkonsumsi bakpia yang paling populer dikalangan masyarakat yaitu dapat membantu mencegah berkembangnya sel kanker.

3. Mencegah Penyakit Jantung

Khasiat bakpia untuk mencegah penyakit jantung begitu dirasakan karena dibuktikan melalui penelitian. Lebih lagi karena bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Pastinya sangat baik karena kolesterol, buruk pada kesehatan tubuh.

4. Menurunkan Kandungan Kolesterol

Manfaat menurunkan kandungan kolesterol dalam tubuh cukup baik karena bisa dimakan dengan teratur. Tentunya tidak menambahkan kolesterol pada tubuh karena memiliki kalori yang cukup rendah. Belum lagi ada lemak tak jenuh sehingga kolesterol pada tubuh tetap normal.

5. Mengobati Mata Bengkak

Mengobati mata bengkak menjadi manfaat mengkonsumsi bakpia yang bisa dirasakan. Itu didapatkan karena adanya kandungan garam di dalam bakpia. Tidak heran bakpia dapat dengan efektif membantu menyembuhkan pembengkakan mata.

6. Mendorong Menurunkan Berat Badan

Khasiat membantu menurunkan berat badan dengan cukup baik karena meningkatkan Kolesistokinin (hormon yang diproduksi usus halus). Hormon tersebut tergolong hormon yang dapat membantu tubuh untuk merasakan kenyang. Terlebih lagi ada kandungan protein dan serat sehingga bisa menghilangkan rasa lapar.

7. Mengatasi Diabetes

Bakpia memiliki kemampuan untuk mengatasi diabetes karena rendahnya senyawa indeks glikemik (indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh).

Walaupun termasuk cemilan, bakpia tetap baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Bahkan membantu mengurangi kadar gula sehingga menjadi normal.
Hal tersebut disebabkan oleh kacang-kacangan di bakpia yang membantu menghilangkan berbagai gejala diabetes.

Kesimpulan dari Perbedaan Bakpia Basah dan Kering

Setelah mengetahui perbedaan antara bakpia basah dan kering, saatnya Anda memilih jenis yang lebih sesuai dengan preferensi Anda. Apakah Anda lebih menyukai bakpia dengan tekstur lembut dan basah atau dengan tekstur renyah dan kering, semuanya kembali pada selera pribadi.

Tapi yang pasti, mau bakpia basah atau bakpia kering sama-sama memiliki cita rasa yang lezat dan menjadi salah satu camilan yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta.

Dalam kondisi dan ruangan yang tepat, bakpia kering dapat bertahan hingga kurang lebih 1 bulan. Kesimpulan Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bakpia basah dan bakpia kering memiliki perbedaan utama dalam tekstur kulitnya.

Bakpia basah memiliki tekstur yang lembut dan kenyal, sedangkan bakpia kering memiliki tekstur yang krispi dan renyah.

Jadi, tunggu apalagi? Ayo segera rasakan kelezatan tekstur bakpia basah atau nikmati rasa renyah kulit bakpia kering.

Dapatkan oleh-oleh yang sempurna dan

nikmati hidangan yang istimewa ini bersama keluarga dan teman terdekat Anda. Selamat menikmati!

Informasi Mesin Oven Kue Bakpia Rumah Mesin

 

Oven Kue berguna untuk memanggang atau mengeringkan roti, kue, bakpia dan masakan lainnya. Mesin ini didesain secara otomatis untuk pemanasannya.

Alat Thermocontrol membantu mengatur suhu sesuai yang diinginkan. Bahan kontak produk dibuat dari stenliss untuk menjaga kemurnian dari makanan yang dipanaskan.

Bakpia merupakan oleh-oleh terkenal dari Yogyakarta. Kue tradisional ini menjadi buruan wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta.