Halo teman teman semuanya! Apakah kalian pernah mendengar mengenai pupuk bokashi? apa kalian pernah bertanya-tanya apa sih pupuk bokashi itu, bagaimana terbentuknya pupuk bokashi, apa sih manfaat pupuk bokashi itu dan apa saja perbedaan kompos dan bokashi?
Sebelum kita mulai membahas perbedaan kompos dan bokashi, akan lebih enak jika kita bahas terlebih dahulu dasar apa itu kompos dan apa itu bokashi. Kenapa sih harus tau dasar nya dulu? dari mengenal dasar kompos dan bokashi dapat kita simpulkan bahwa kompos dan bokashi itu ada beda nya loh.
Mengenal Lebih Apa Itu Kompos
Sebagian teman-teman mungkin sudah cukup akrab dengan apa itu kompos. Yang kita ketahui bahwa kompos terbentuk dari sampah organik. Tetapi jarang kita bahas dan olah lebih detail mengenai sumber kompos itu dari macam sampah organik yang seperti apa?
Kompos sendiri memang betul bersumber dari sampah organik nabati, lebih tepatnya kompos terbentuk dari sampah organik seperti sampah tanaman, dedaunan kering, sampah kulit buah, sayur-mayur lalu di proses melalui proses pengomposan. Maka akan terbentuk lah kompos.
Mengetahui Dasar Apa Itu Bokashi
Membahas apa itu kompos sudah, sealnjutnya mari kita bahas juga apa sih bokashi itu? Ternyata bokashi merupakan salah satu dari jenis pupuk kompos loh. Simple nya pupuk kompos memiliki beberapa jenis dan ternyata bokashi ini salah satu jenis dari pupuk kompos itu. Bokashi ternyata singkatan dari bahan organik kaya sumber hayati.
Loh terus kalau begitu kenapa kompos dan bokashi itu berbeda? oke jadi kenapa sih bokashi itu berbeda dari kompos, yaitu karena dalam pembuatannya bokashi menggunakan bahan tambahan yaitu cairan EM4 untuk membantu proses pengomposan media.
Bokashi termasuk jenis pupuk kompos tipe anaerob, yang berarti dalam proses penguraiannya terjadi tanpa melibatkan oksigen. Hal itu menyebabkan hasil akhir dari bokashi biasanya memiliki bau yang kurang sedap.
Perbedaan Kompos dan Bokashi
Betul hal nya bahwa bokashi salah satu keluarga dari pupuk organik. Bokashi hanya lah jenis dari kompos itu sendiri tetapi apa perbedaannya dari pupuk organik lainnya, apakah hanya bahan dasar nya yang berbeda, atau ada hal lain yang membedakan antara bokashi dengan kompos lainnya.
Sebelumnya kita sudah membahas mengenai dasar apa itu pupuk kompos dan apa itu pupuk bokashi. Sebetulnya terlihat jelas apa perbedaan antara kedua nya dari penjelasan dasar yang sudah kita bahas sebelumnya. Tetapi mari kita bahas dengan lebih detail mengenai perbedaan kompos dan bokashi.
1. Perbedaan Bokashi dan Kompos Penggunaan Bahan
Walaupun keduanya berasalkan dari sampah dengan jenis organik tetapi bahan pokoknya sedikit berbeda. Kompos sendiri berdasarkan dari sampah organik dengan jenis dedaunan, kulit buah, ataupun sayur-mayur. Sedangkan bokashi bahan baku sampah organik nya cenderung dan presentase besar berasal dari sisa kotoran hewan.
Perbedaan bahan utama ini ternyata adalah faktor utama perbedaan dari kompos dan bokashi. Karena perbedaan ini memberi efek mengapa bokashi dan kompos merupakan jenis pupuk organik yang berbeda, walaupun sama-sama organik.
2. Kualitas Yang Ada Antara Kompos dan Bokashi
Perbedaan lain yang terdapat dari kompos dan bokashi yaitu terletak pada kualitas yang dihasilkan. Kualitas yang dihasilkan kompos cenderung terhitung cepat untuk meningkatkan struktur tanah, secara singkat kompos unggul dalam meningkatkan unsur hara tanah.
Sedangkan pada bokashi sendiri memiliki kualitas yang baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Dampak yang dihasilkan terlihat pada bokashi sendiri dapat mempercepat pertumbuhan tinggi tumbuhan, diameter batang, dan juga kualitas dan jumlah pada helai daun.
3. Perbedaan Harga Jual Kompos dan Bokashi
Terkait perbedaan harga jual antar keduanya juga sedikit berbeda. Harga jual kompos sendiri cenderung lebih sedikit murah dibandingkan dengan harga jual bokashi.
Hal yang menunjang perbedaan harga jual kompos dan bokashi sendiri yaitu dari bahan yang digunakan dan proses pembuatannya. Proses pembuatan kompos terbilang sedikit lebih sederhana daripada pembuatan bokashi.
4. Metode Pembuatan Kompos dan Bokashi
Pembuatan kompos menggunakan metode aerob. Pada metode ini memerlukan bantuan oksigen untuk membantu proses dekomposisi. Penggunaan metode aerob ini menyebabkan hasil akhir pengomposan tidak menghasilkan bau yang tidak sedap.
Seperti yang sudah kita bahas pada bagian mengenal dasar bahwa dalam proses pembuatannya bokashi sendiri tidak melibatkan oksigen dalam pembuatannya. Bokashi dibuat dengan menggunakan pemilihan metode anaerob yang proses nya dilakukan mirip seperti melakukan fermentasi. Yuk kita bahas lebih detail bagaimana pembuatan bokashi.
Cara Membuat Bokashi Dengan Mesin Pengaduk
Mungkin banyak dari teman-teman yang bertanya-tanya bagaimana sih teknis atau cara pembuatan bokashi. Sebetulnya dalam proses pembuatan bokashi tidak terlalu jauh berbeda dengan pembuatan kompos.
Pastinya kita akan memulai dengan mempersiapkan bahan dan alat yang akan kita gunakan pada proses pembuatan bokashi, lalu selanjutnya baru kita akan bahas bagaimana teknis nya dan bagaimana sih supaya menghasilkan bokashi yang berkualitas.
Dalam pembuatan bokashi dengan menggunakan mesin ada beberapa tahapan yang bisa disiapkan dalam pembuatannya. Mesin pencacah dibutuhkan untuk merajang bahan pendamping dari bahan organik utama, lalu mesin pengaduk untuk mencampurkan tiap tiap bahan supaya tercampur rata. Untuk lebih lengkapnya yuk kita kupas bersama.
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Pastinya sebelum memulai membuat sesuatu hal yang harus kita lakukan pertama kali yaitu mempersiapkan alat ataupun bahan yan dibutuhkan. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat bokashi adalah.
Alat alat yang dibutuhkan:
- Wadah pengomposan
- Karung goni
- Sarung tangan
- Alat pencacah
- Mesin Pengaduk
Bahan bahan yang digunakan:
- Sisa kotoran hewan
- Sekam
- Dedaunan
- Larutan EM4
- Air
- Gula.
Dalam penyediaan bahan juga ada takaran nya. Pada takaran penggunaan larutan EM4 dan air yaitu menggunakan perbandingan berikut (2 : 1000). Takaran bahan lainnya bisa kalian sesuaikan saja dengan banyaknya bokashi yang ingin teman-teman buat.
2. Mempersiapkan Larutan Mikroorganisme Efektif
Kalian bisa siapkan larutan EM4 yang sebelumnya sudah di siapkan. Selanjutnya kalian larutkan gula dengan air hangat dalam sebuah wadah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sebisa mungkin gula benar-benar larut dengan air dan menjadi molase.
Jika larutan gula sudah sempurna silahkan kalian tambahkan larutan EM4 kedalam larutan gula. Campurkan kedua larutan tersebut hingga merata, lalu tinggalkan untuk beberapa saat hingga mikroorganisme berproses untuk aktif.
3. Pencacahan Bahan Organik
Sebelumnya kita sudah menyiapkan bermacam-macam bahan organik, ada sisa kotoran hewan, sekam, dan dedaunan. Bahan-bahan yang butuh melalui proses pencacahan hanyalah dedaunan dan sekam. Jenis sampah seperti kotoran hewan tidak memerlukan proses pencacahan.
Kalian bisa mencacah bahan organik yang sebelumnya sudah kalian persiapkan seperti dedaunan, dan sekam dengan menggunakan mesin pencacah supaya hasil potongan nya bisa merata.
4. Pencampuran Bahan Baku
Bahan-bahan yang sebelumnya sudah kalian cacah, lalu seperti larutan mikroorganisme efektif, tidak lupa kotoran hewan sebagai bahan baku utama bisa kalian campurkan satu sama lain dengan merata.
Lakukan pecampuran dengan menggunakan mesin pengaduk, mesin pengaduk membantu proses pencampuran dengan maksimal. Pada tahap ini kalian dapat memasukkan tiap-tiap bahan ke dalam mesin dan biarkan mesin bekerja sampai semua bahan tercapur dengan baik.
5. Tahap Fermentasi Bahan Pencampuran
Masukan bahan yang sudah kalian campur sebelumnya ke dalam wadah yang tertutup rapat supaya proses fermentasi berhasil dengan tanpa adanya melibatkan oksigen yang tembus ke dalam wadah selama masa fermentasi berlangsung.
Simpan wadah dengan isi bahan fermentasi di tempat yang minim cahaya dan sejuk. Mengapa begitu? alasannya karena jika melakukan penyimpanan di suhu yang tinggi akan mempengaruhi proses kerja mikroorganisme pada saat fermentasi. Di suhu udara yang sejuk juga membantu meminimalisir adanya pembusukan yang akan terjadi.
Pada proses fermentasi sendiri teman-teman bisa menunggunya sekitar kurang lebih 1 sampai 2 minggu. Hal yang akan mempengaruhi hasil dari kualitas bokashi selain bahan organik yang kalian gunakan yaitu terdapat pada tempat penyimpanan.
6. Mengamati Hasil Akhir
Hasil akhir yang baik itu yang bagaimana sih? untuk hasil akhir yang baik dari proses fermentasi yaitu kita bisa lihat dari segi tekstur, bau, dan warnanya, teksturnya akan kering agak meremah dan akan tumbuh jamur berwarna putih pada hasil nya. Untuk bau nya juga akan menghasilkan bau yang khas yaitu seperti bau fermentasi. Dan untuk warnanya bokashi akan berwarna coklat hampir kehitaman.
Untuk penggunaan bokashi sendiri juga ada caranya sendiri yaitu dengan menguburnya di bawah tanah, ataupun bisa dengan mencampurkannya dengan kompos.
Efek Penggunaan Bokashi Pada Tanah dan Tumbuhan
Penggunaan pupuk kimia yang semakin meningkat belakangan ini telah mengakibatkan banyak kasus kekeringan dan kerusakan pada unsur hara tanah di berbagai tempat. Tak hanya tanah bahkan mati nya tanaman yang secara berkala juga sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Lalu apakah ada cara untuk mengatasi hal-hal merugikan tersebut? jawabannya ada.
Penggunaan Bokashi adalah jawabannya. Bagaimana bisa bokashi menjadi jawaban untuk menanggulangi permasalahan yang ada? Memangnya bagaimana efek dari penggunaan bokashi untuk tanah dan tanaman?
Penggunaan bokashi memiliki efek yang positif untuk menunjang kesuburan unsur hara, efek ini akan mejaga kelembapan tanah untuk mengalirkan secara langsung udara untuk pertumbuhan akar tanaman. Selanjutnya efek yang akan terlihat pada tumbuhan setelah penggunaan bokashi yaitu adalah tumbuh subur nya tanaman beserta buah nya dan tanaman cenderung lebih kebal terhadap serangan penyakit.
Kesimpulan
Oke teman-teman itu tadi pembahasan kita mengenai perbedaan antara keduanya dengan sedikit penjelasan dasar mengenai apa itu kompos dan apa itu bokashi. Beberapa faktor seperti yang sudah kita bahas yaitu bahan baku pokok lah menjadi faktor utama dan yang memberi perbedaan antar kompos dan bokashi.
Perbedaan antara keduanya juga tampak dengan apa yang di gunakan pada metode pembuatannya. Kompos sendiri menggunakan metode aerob sesmentara bokashi menerapkan metode anaerob dalam pembuatannya. Tetapi keduanya juga melalui beberapa tahapan pembuatan yang sama, seperti pencacahan dan pencampuran bahan, yang mana pada proses ini membutuhkan tenaga kerja mesin.
Bagi teman-teman yang mungkin juga sudah merasa bahwa efektifitas mesin membantu pada proses pembuatan kompos dan bokashi, kami Rumah Mesin menyediakan berbagai macam mesin dengan kualitas mesin yang kokoh dan unggul. Apabila teman-teman ingin mengetahui dan penasaran mengenai penjelasan detail mesin pembuatan kompos dan bokashi yang kami miliki teman-teman bisa kunjungi laman informasi mesin kami.